Pendidikan merupakan fenomena yang merentang secara umum dalam kehidupan manusia, sebab pendidikan hadir di berbagai sudut dunia, tanpa terkecuali. Pada dasarnya, pendidikan mencerminkan usaha manusia untuk memperbaiki kondisi manusia itu sendiri, yakni dengan cara mengembangkan budaya dan menghormati martabat manusia. Untuk menjalankan pendidikan dengan efektif dan benar, dibutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang cara terbaik untuk melaksanakannya. Pengetahuan tersebut harus sudah terbukti kebenarannya dan efektifitasnya, dan ini adalah ilmu pendidikan. Pendidikan yang tidak didasari oleh ilmu pendidikan dapat mengakibatkan kegagalan dalam proses pendidikan.
Meskipun pendidikan adalah fenomena yang umum dalam kehidupan masyarakat, perbedaan dalam pandangan filosofis dan nilai-nilai yang dianut oleh berbagai bangsa, komunitas, dan individu menyebabkan variasi dalam pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, selain bersifat umum, pendidikan juga memiliki karakter nasional. Karakter nasional ini akan memengaruhi pelaksanaan pendidikan di setiap negara.
Fokus utama pendidikan adalah manusia. Pendidikan berupaya untuk mengarahkan perkembangan potensi dasar manusia agar potensinya dapat terwujud. Perubahan dalam tuntutan masyarakat menuntut perubahan dalam peran pendidikan. Dengan demikian, konsep pendidikan akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat, budaya, dan peradaban manusia.
Makna Pendidikan
Pendidikan adalah terminologi yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu "paedagogie" dengan kata dasar "pais" yang berarti anak dan "again" yang berarti membimbing. Oleh karena itu, "paedagogie" merujuk pada bimbingan yang diberikan kepada anak. Dalam bahasa Inggris, istilah "pendidikan" diterjemahkan menjadi "education." Ini berasal dari bahasa Yunani "educare," yang mengindikasikan proses membawa keluar potensi yang ada dalam jiwa anak, dengan tujuan untuk membimbingnya dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Dalam konteks terjadinya proses pendidikan, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu proses individual dan proses sosial. Beberapa pakar pendidikan lebih menitikberatkan pada pengembangan kemampuan dasar yang dimiliki anak sejak lahir. Sementara itu, pendidikan sebagai proses sosial bertujuan untuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi penerus.
Jika kita mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan, pembahasan lebih menekankan pada sistem nilai yang akan diperoleh melalui proses pendidikan. Pendidikan didasarkan pada sistem nilai yang sudah ada dalam suatu masyarakat. Sistem nilai ini merupakan sumber dari semua hukum yang berlaku dalam masyarakat, bangsa, atau negara tersebut.
Tujuan utama dalam pendidikan adalah mencapai kedewasaan secara fisik dan rohani. Kedewasaan fisik berarti bahwa seseorang memiliki tubuh yang cukup matang dan berfungsi dengan baik, mampu menjalankan tugas-tugas hidup sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat, dan bertanggung jawab atas tindakannya. Kedewasaan juga mencakup partisipasi yang konstruktif dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan norma-norma yang berlaku, serta kemampuan untuk membuat keputusan secara mandiri.
Secara prinsip, pendidikan harus dianggap sebagai suatu proses dan tujuan. Pandangan dasar ini menganggap pendidikan sebagai bagian integral dari kehidupan masyarakat yang bertujuan mencapai keberhasilan penuh potensi manusia sepanjang hidupnya. Pendidikan adalah kegiatan kehidupan masyarakat yang memiliki arti yang signifikan, baik untuk individu maupun masyarakat, karena terdapat keterkaitan erat antara keduanya.
Landasan Pendidikan
Landasan Pendidikan merupakan dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi kritis terhadap aturan dan kenyataan yang berkaitan dengan kebijakan dan praktik pendidikan. Tinjauan kritis terhadap aturan dan realitas ini dapat menjadi landasan untuk mengembangkan kebijakan dan praktik pendidikan yang efektif dan bermanfaat. Secara sederhana, landasan pendidikan adalah fondasi yang digunakan untuk mengkaji berbagai aspek pendidikan. Terdapat beberapa landasan yang menjadi acuan dalam menganalisis aturan dan kenyataan serta merumuskan kebijakan dan praktik pendidikan, seperti yang akan dibahas berikut ini.
ï‚· Landasan Filosofis: Landasan ini terkait dengan pemahaman tentang makna dan hakikat pendidikan, termasuk pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang apa itu pendidikan, mengapa pendidikan penting, dan apa tujuan sejati pendidikan. Landasan ini bersumber dari perspektif filsafat yang mendalam dan menyeluruh, menghasilkan konsep-konsep tentang kehidupan dan dunia.
ï‚· Landasan Sosiologis: Pendidikan adalah fenomena sosial yang terjadi dalam konteks interaksi sosial. Ini mencerminkan bahwa pendidikan melibatkan saling pengaruh antara individu yang terlibat di dalamnya. Landasan sosiologis mempertimbangkan siapa yang bertanggung jawab atas perilaku dan siapa yang memiliki peran penting dalam mengubahnya dalam kerangka interaksi sosial.
 Landasan Hukum: Pendidikan mencakup banyak aspek kehidupan manusia dan masyarakat, dan oleh karena itu, perlu diatur dengan hukum yang jelas dan sah. Landasan hukum memberikan dasar hukum untuk kebijakan, pelaksanaan, dan pengembangan pendidikan, dan membantu menjaga hak dan kewajiban pendidik.
ï‚· Landasan Kultural: Pendidikan adalah bagian integral dari budaya, dan pendidikan memainkan peran penting dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan. Melalui pendidikan, nilai-nilai dan warisan budaya dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, baik melalui pendidikan informal, nonformal, maupun formal.
ï‚· Landasan Psikologis: Landasan ini sangat relevan dalam memahami aspek- aspek psikologis dalam pendidikan, khususnya dalam konteks proses belajar manusia. Memahami peserta didik, terutama aspek psikologisnya, menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan. Pengetahuan tentang perkembangan individu, karakteristik pribadi, dan cara-cara yang efektif untuk pengembangan kepribadian sangat penting.
ï‚· Landasan Ilmiah dan Teknologi: Pendidikan berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, terutama dalam konteks pembelajaran. Landasan ini mendasari penggunaan pengetahuan ilmiah dan teknologi dalam menentukan kebijakan dan praktik pendidikan.
ï‚· Landasan Ekonomi: Kebutuhan ekonomi adalah salah satu aspek yang tidak bisa diabaikan dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga berdampak pada ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi berperan dalam bidang pendidikan.
ï‚· Landasan Sejarah: Landasan sejarah mengingatkan pentingnya memahami sejarah pendidikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pengetahuan tentang sejarah pendidikan menjadi acuan untuk memajukan sistem pendidikan suatu bangsa.
ï‚· Landasan Religius: Landasan religius merupakan yang mendasari asas-asas pendidikan. Pendidikan agama adalah salah satu elemen kunci dalam pendidikan nasional, dan pendidikan agama diharapkan berkolaborasi dengan
perkembangan zaman untuk memberikan pemahaman yang produktif. Pendidikan agama juga dipandang sebagai hak individu.
Dalam kesimpulan, pendidikan adalah suatu aktivitas yang mendunia dalam kehidupan manusia, dengan keberadaannya yang ada di seluruh dunia dan di semua waktu. Pendidikan pada intinya adalah upaya manusia untuk mengangkat martabat manusia itu sendiri, dengan maksud untuk memasyarakatkan manusia atau untuk menghargai manusia. Untuk menjalankan pendidikan dengan efektif dan benar, diperlukan suatu disiplin ilmu yang menyelidiki secara mendalam bagaimana pendidikan harus dijalankan. Disiplin ilmu yang menjadi dasar ini harus teruji dalam kebenarannya dan keefektifannya, dan itulah yang disebut sebagai ilmu pendidikan. Pendidikan yang tidak didasari oleh ilmu pendidikan dapat menyebabkan kegagalan dalam proses pendidikan.
Landasan pendidikan pada pokoknya adalah pondasi atau dasar yang digunakan untuk mengevaluasi dengan kritis peraturan dan realita yang berkaitan dengan kebijakan dan praktik pendidikan. Tinjauan kritis terhadap peraturan dan realita ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan kebijakan dan praktik pendidikan yang efektif dan bermanfaat. Singkatnya, landasan pendidikan merupakan dasar untuk upaya pengembangan pendidikan dalam semua aspeknya. Landasan pendidikan memiliki beberapa jenis, termasuk landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan hukum, landasan kultural, landasan psikologis, landasan ilmiah dan teknologi, landasan ekonomi, landasan sejarah, dan landasan religius
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H