Mandi malam kerap menjadi topik kontroversial di masyarakat. Banyak masyarakat yang percaya bahwa mandi malam bisa menyebabkan rematik. Rematik yang di kenal dengan peradangan sendi yang merupakan suatu kondisi autoimun yang menyerang otot-otot rangka, ligamen, tendon dan sendi.
Mitos atau fakta ?
Rematik sendiri merupakan kondisi yang di tandai oleh peradangan pada sendi yang di sebabkan oleh pengapuran sendi yang menghasilkan nyeri sendi. Namun, sebagian besar masyarakat menyakini mandi malam dapat menyebabkan rematik, hal ini merupakan mitos yang sudah tersebar luas di masyarakat. Mandi malam bukan penyebab utama rematik karena belum terbukti secara medis. Bagi orang yang sudah mempunyai masalah rematik, turunnya suhu tubuh akibat mandi malam bisa memperburuk gejala yang sudah ada. Mandi dengan air dingin dapat membuat otot dan persendian menjadi kaku hal ini dapat menimbulkan nyeri dan ketidaknyamanan pada penderita rematik.
Jadi rematik bukan di sebabkan oleh mandi malam, melainkan karena adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Mandi malam hanya dapat memperburuk gejala penderita rematik, dan tidak menyebabkan rematik. Untuk menghindari efek negatif mandi malam, penderita rematik dapat menggunakan air hangat untuk melemaskan otot dan menghilangkan rasa kaku. Bukan hanya itu upaya untuk mencegah rematik bisa dilakukan dengan melakukan senam rematik yang mempunyai beberapa manfaat salah satunya dapat menjaga kelenturan tukang dan otot bukan hanya itu senam rematik juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Dari banyaknya kasus penderita rematik di Indonesia. Saya sebagai mahasiswa Universitas Airlangga merasa bahwa memahami isu mandi malam yang sering di kaitkan dengan rematik sangatlah penting karena dalam medis mandi malam tidak ada hubungannya dengan penyakit rematik tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H