Rasa Baru dari Film Pahlawan Super Marvel Shang-Chi : The Legend of The Ten Rings

Review Film : Shang-Chi : The Legend of The Ten Rings

Film-film pahlawan super dari Marvel Cinematic Universe (MCU) masih menjadi
primadona. Antusias para penonton selalu terasa berbeda ketika Marvel Cinematic Universe
mengumumkan projek film yang sedang digarap dan akan dirilis. MCU selalu sukses membuat
penonton histeris dengan fan-service dan post-credit yang tak terduga. Salah satu film ter-anyar
MCU adalah Sang-Chi : The Legend Of The Ten Rings , film pahlawan super yang berhasil
mendobrak stereotype tentang pahlawan super yang tak terkalahkan dengan kekuatan supernya.
Film Sang-Chi menjadi angin segar bagi film-film pahlawan super MCU yang
didominasi oleh budaya barat. Film Sang-Chi berhasil menampilkan sinematograpi, latar
belakang karakter, budaya hingga yang paling utama aksi laga yang menggambarkan budaya
Asia. Film Sang-Chi berhasil menampilkan konflik-konflik keluarga Asia yang sangat kompleks,
permasalahan parenting gaya Asia yang benar-benar dapat membuat para penonton relate
dengan kehidupan di budaya Asia.
Selain itu film ini berhasil menunjukan kekayaan budaya Asia yang indah, sinematograpi
yang menunjukan bagaimana sosial budaya Asia yang begitu asri dan menarik. Melalui film ini
Marvel berhasil memberikan angin segar dan warna baru dalam timeline universe yang telah
dibangun sebelumnya, yang dirasa cukup rumit dan berat. Pengembagan karakter yang
dimunculkan dapat memberikan gambaran baru bahwa pahlawan super memiliki emosi,
permasalahan, kerapuhan sebagai seorang manusia. Pada film ini Sang-Chi digambarkan sebagai
sosok anak laki-laki yang kehilangan sosok Ibu dan dibesarkan oleh doktrin kuat sang ayah yang
begitu keras, sehingga tak memberikan kebebasan pada sang anak untuk mengungkapkan apa
yang dinginkan dan apa yang dirasakan.
Film Sang-Chi menjadi sebuah pilihan tepat untuk disaksikan bersama dengan keluarga,
pesan-pesan yang ditampilkan selama film dapat dinikmati dan diresapi tanpa terasa dipaksakan,
sehingga diharapkan ketika menonton film ini bersama keluarga, baik anak dan orang tua dapat
mengambil pesan-pesan yang dimunculkan, khususnya permasalahan dan konflik yang sering
terjadi di kehidupan keluarga Asia. Selain kandungan pesan yang membuat film ini unggul,
lelucon-lelucon ringan namun tak terasa dipaksakan membuat film yang berdurasi lebih dari 1
jam 32 menit ini tidak terasa monoton dan kering. Semua kalangan bisa menikmati lelucon-
lelucon yang dimunculkan pada setiap adegan . Selain itu hubungan yang dibangun antara Sang-
Chi dengan sahabatnya Katy dijamin sukses membuat gelak tawa seluruh penonton dan
hubungan yang dibangun antara Sang-Chi dengan Ayahnya bisa mengaduk-aduk sisi emosional
dari penonton.
Namun dari film ini memiliki beberapa beberapa kekurangan yang cukup terasa terkait
Character Development (Pengembangan Karakter), salah satunya screen time karakter adik dari
Sang-Chi yaitu Xialing memiliki porsi yang kurang, sehingga yang seharusnya Xialing menjadi
team-mate Sang-Chi malah terlupakan oleh fans. Pengembangan karakter Katy sahabat dari
Sang-Chi yang berasal dari manusia biasa tidak memiliki kemampuan bertarung sama sekali
pada akhir film secara tiba-tiba memiliki kemampuan memanah yang over-power menjadi salah
satu pertanyaan besar yang kurang masuk akal, namun tetap terasa menghibur karena karakter
tersebut dinilai cukup jenaka. Terakhir pengembangan karakter Wen Wu ayah dari Sang-Chi
yang berperan sebagai villian utama dinilai kurang jahat sehingga sulit dibenci untuk ukuran
karakter antagonis.
Namun secara keseluruhan film Sang-Chi : The Legend Of Ten Rings menjadi sebuah
gebrakan baru bagi penikmat film pahlawan super Marvel. Sang-Chi memiliki potensi besr untuk
bergabung dengan pahlawan super milik Marvel lainnya. Film ini bisa menjadi pilihan tepat
untuk disaksikan bersama keluarga, sahabat dan orang terkasih diakhir pekan.