Tidak ada seorang pun yang ingin mendapat penyakit atau masalah kesehatan. Impian setiap insan tentu saja ingin tetap sehat sampai maut menyapa.
Namun, jika Tuhan mengizinkan, manusia bisa apa? Manusia hanya bisa menerima dengan lapang dada. Tidak menyalahkan Tuhan, karena mungkin ada rencana Tuhan yang indah di balik derita itu.
Sayangnya, pihak-pihak yang semestinya memberi pengertian dan semangat kepada penderita penyakit tidak memperlihatkan dua hal tersebut.
Studi Kasus Pertama: Usia menjadi kendala
"Sudah tua."
Dokter C mengatakan dua kata tersebut beberapa tahun yang lalu kepada I, kakak perempuan saya.
I dan suaminya S sudah lama menikah, sekitar lima tahun saat itu. Terlambat menikah menjadi permasalahan.
Wajar, semakin usia menanjak, peluang memperoleh keturunan semakin menipis. Tetapi bukan berarti mustahil untuk mendapatkan momongan.
Ironisnya, pihak yang seharusnya memberikan harapan kepada pasien, dokter C, tidak menunjukkan hal tersebut.
C malah berkata yang tidak sepatutnya.
Beberapa tahun yang lalu, I berkonsultasi dengan C yang berstatus dokter spesialis kandungan (Obgyn)