Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pentingnya Dokter Menjelaskan Sesuai "Kondisi dan Bahasa" Pasien

20 April 2024   10:37 Diperbarui: 22 April 2024   12:00 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Unsplash via KOMPAS.COM)

Tidak ada seorang pun yang ingin mendapat penyakit atau masalah kesehatan. Impian setiap insan tentu saja ingin tetap sehat sampai maut menyapa.

Namun, jika Tuhan mengizinkan, manusia bisa apa? Manusia hanya bisa menerima dengan lapang dada. Tidak menyalahkan Tuhan, karena mungkin ada rencana Tuhan yang indah di balik derita itu.

Sayangnya, pihak-pihak yang semestinya memberi pengertian dan semangat kepada penderita penyakit tidak memperlihatkan dua hal tersebut.

Studi Kasus Pertama: Usia menjadi kendala

"Sudah tua."

Dokter C mengatakan dua kata tersebut beberapa tahun yang lalu kepada I, kakak perempuan saya.

I dan suaminya S sudah lama menikah, sekitar lima tahun saat itu. Terlambat menikah menjadi permasalahan.

Wajar, semakin usia menanjak, peluang memperoleh keturunan semakin menipis. Tetapi bukan berarti mustahil untuk mendapatkan momongan.

Ironisnya, pihak yang seharusnya memberikan harapan kepada pasien, dokter C, tidak menunjukkan hal tersebut.

C malah berkata yang tidak sepatutnya.

Beberapa tahun yang lalu, I berkonsultasi dengan C yang berstatus dokter spesialis kandungan (Obgyn)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun