Mohon tunggu...
Suryana Alfathah
Suryana Alfathah Mohon Tunggu... Freelancer - Santrizen Millenial

Kaum rebahan ras terkuat kedua di bumi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel Tewasnya Gagak Hitam: Pelukis yang Jadi Detektif

26 April 2024   08:10 Diperbarui: 26 April 2024   08:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Judul: Tewasnya Gagak Hitam
Penulis: Sidik Nugroho
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 237 hal
ISBN: 978-602-032-4296

Sinopsis
"Pengarang Ditemukan Tewas Gantung Diri"---itulah judul berita di koran yang membuat Elang Bayu Angkasa, seorang pelukis, penasaran. Apalagi pengarang yang tinggal di Singkawang dan bernama samaran Gagak Hitam itu tidak meninggalkan jejak sama sekali, kematiannya misterius. Terpancing rasa ingin tahu, Elang pergi ke Singkawang, menyelidiki kematian itu.

Saat Elang baru saja menyelidiki misteri kematian Gagak Hitam bersama Agung, polisi di Singkawang, kematian lain menyusul. Seorang dokter bernama Nina Sekarwati ditemukan tewas gantung diri di Jakarta. Elang tercengang ketika mendengar di kamar dokter naas itu ada tulisan dari lipstik ditorehkan di dinding: "Merpati Putih menyusulmu".

Pengarang dan dokter---dua kota, dua kematian, dua misteri. Teka-teki apa yang tersembunyi?

Review Singkat
Sebenarnya sudah lama saya membaca buku ini. Namun baru sempat saya buatkan reviewnya. Saya baca buku ini waktu awal2 saya sedang gencar2 nya memburu buku bergenre thriller lokal, dan saya akhirnya mendapat rekomendasi dari beberapa artikel tentang buku ini.

Buku ini berkisah tentang seorang pelukis yang secara tiba2 tertarik dengan kasus bunuh diri seorang pengarang/penulis dengan nama Pena Gagak Hitam. Pelukis tersebut yang bernama Elang Bayu Angkasa kemudian bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Awalnya kasus terasa mandek karena minim petunjuk, namun seiring berjalannya cerita, berbagai Clue pun bermunculan yang pada akhirnya menuju pada sebuah kasus yang lumayan besar. Seorang dokter ditemukan mati dalam keadaan tergantung di Jakarta dan ada sebuah pesan yang bertuliskan "merpati putih menyusulmu". Elang pun bergegas pergi ke Jakarta untuk menguak misteri kematian dua "burung" tersebut. (Sebenarnya sama aja kaya di sinopsis haha).

Kesan saya selama membaca buku ini lumayan seru untuk misteri nya, alurnya mudah diikuti, gaya bahasa nya mengalir dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mencerna. Saya suka dengan gaya penulisan yang to the point dan ga banyak diksi2 sulit. Karena dalam beberapa novel thriller yang pernah saya baca itu bahasanya sulit sekali, karena memang tujuannya memberikan kesan "thrilling" dan "absurd" sesuai isi cerita nya. Nah dalam Tewasnya Gagak Hitam, hal itu tidak ditemukan meskipun dalam beberapa dialog ada yang terasa "cringe" bagi saya.

Untuk plot nya menurut saya ya lumayan menarik. Seolah terbagi dua bagian, pertama bagian "Gagak Hitam" dan kedua bagian "Merpati Putih". Hanya saja sewaktu masuk bagian kedua, "gagak Hitam" terasa terlupakan karena memang kunci dari motif kasus tersebut lebih banyak dibahas di bagian Merpati putih.

Oh iya novel ini termasuk kategori dewasa ya, jadi kalau mau baca harus hati2. Karena karakter utama dalam novel ini diceritakan adalah seorang yang hidup bebas dan tak beraturan juga suka terhadap wanita. Banyak sekali ditunjukkan betapa playboy nya sosok Elang Bayu Angkasa sebagai karakter utama. Meskipun hidup tak tentu arah dan mudah bermain wanita, ia sebenarnya menyadari akan hal tersebut dan sedikit mulai merubah pandangannya akan kehidupan menjelang akhir cerita.

Kemudian ada hal yang terasa janggal dan aneh bagi saya. Yakni betapa mudahnya seorang Elang Bayu Angkasa yang warga sipil, seorang pelukis, tiba2 diterima oleh pihak kepolisian untuk mengusut sebuah kasus kriminal. Karena biasanya, jika orang tersebut berasal dari luar, bukan detektif swasta ataupun seorang ahli, pasti pihak kepolisian enggan menerima campur tangan karena akan dianggap mengganggu. Namun, saya sedikit menemukan alasan diterimanya atau bahkan dimintai nya Elang dalam penyelidikan. Hal ini diungkap di novel nya sendiri, yaitu karena Elang adalah seorang pelukis, dan kasus ini berkaitan dengan seorang pengarang. Pelukis dan pengarang adalah orang2 dengan imajinasi tinggi karena sama2 "mencipta" sebuah karya. Nah, sebagai orang yang "mencipta" pastinya orang tersebut sangat detail dan teliti ketika membuat karyanya. Sehingga ketelitian itulah yang membantu dalam kasus ini. Contoh jelas nya ada pada bagian saat Elang menemukan kejanggalan di ruangan kematian Gagak Hitam yang pada akhirnya menjadi awal dari semua petualangan Elang mengungkap kasus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun