Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Rindu yang Bijaksana

30 April 2024   19:19 Diperbarui: 2 Mei 2024   20:36 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Taman dan jalan yang lurus. (Sumber: Pixabay/Peter H)

Oh, pokok anggur, jika menjadi aku,
Janganlah keras hati, takkan kupahami,
Muliakanlah Dia, dalam cinta yang suci,
Namun, waspada terhadap tipu daya yang mengintai.

Biarkanlah cinta tumbuh subur,
Di ranting-rantingku, dalam doa yang tiada henti,
Tapi jangan biarkan pelayanan rohani terluka,
Dalam kelicikan yang menyamar sebagai kebenaran.

Percayalah pada panggilan suci,
Namun tetaplah bijaksana dalam memberi,
Jangan biarkan beberapa orang merusak kerinduanmu,
Menjadi alasan untuk menyamar dalam pelayanan palsu.

Bimbinglah mereka dengan lembut,
Tetapi jagalah hatimu dari penipuan,
Biarkanlah cahaya kebenaran bersinar terang,
Menyingkap tipu daya yang bersembunyi di balik kata-kata manis.

Sebagai pokok anggur, biarkanlah rindu menyelusuri akar,
Menuju kebenaran yang suci dan murni,
Dan dalam kebijaksanaan, kau akan menemukan,
Cinta yang sesungguhnya, yang menguatkan dan membebaskan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun