Seringkali penulis ditugaskan untuk mengaudit laporan keuangan berbagai operator seluler. Dari interaksi dengan orang-orang yang berkecimpung di dunia telekomunikasi, terdapat beberapa pengetahuan tambahan di luar bidang auditing / pemeriksaan yang penulis dapatkan. Satu diantaranya adalah seperti judul di atas. Penulis ingin membagikan secuil pengetahaun ini kepada kompasianer.
Base Transceiver System adalah suatu perangkat yang berfungsi menerima dan memancarkan kembali gelombang frekuensi / sinyal. Perangkat ini biasanya berupa menara-menara yang tinggi.
Sumber gambar :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1a/BTS_Vodafone.jpg/220px-BTS_Vodafone.jpg
Sistem komunikasi radio GSM menerapkan sistem dupleks penuh (full duplex), komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal ke telepon seluler pelanggan. Sebaliknya telepon sesuler pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa diterima oleh BTS. Baik BTS maupun telepon seluler pelanggan memancar dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi gejala tunda (delay) atau atau gangguan / penumpukan / tumpang-tindih frekuensi (interferensi).
Sistem kerjanya adalah pertama-tama telepon seluler harus meminta akses kepada BTS untuk memulai percakapan. Selanjutnya akan diproses oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi. Jalur frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi dengan telepon seluler disebut dengan kanal fekuensi downlink . Jalur frekuensi yang dipakai oleh telepon seluler disebut kanal frekuensi uplink.
Dengan adanya permintaan percakapan maka terjadi tiga akses yang berbeda: 1) broadcast (dari BTS ke telepon seluler), 2) permintaan ke BTS supaya disediakan akses kanal percakapan dan 3) akses kanal percakapan buat telepon seluler yang disediakan oleh BTS setelah melakukan permintaan. Dengan menggunakan teknologi digital, satu kanal frekuensi bisa dibagi menjadi  beberapa sub kanal, bisanya 8 sub kanal. Sub kanal ini disebut time slot (TS). Jadi permintaan dan proses di atas dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan satu kanal frekuensi. Jika dalam satu waktu hanya terdapat satu permintaan maka masih terdapat beberapa sub kanal lagi untuk melayani permintaan percapan dari pelanggan lainnya. Dengan mengasumsikan satu kanal frekuensi dibagi menjadi 8 sub kanal maka satu kanal frekuensi itu dapat melayani 6 permintaan percakapan. Satu sub kanal digunakan untuk broadcast, satu sub kanal untuk memproses permintaan dan 6 sub kanal untuk percakapan.
Sumber gambar :
Demikian secuil pengetahuan yang saya bagi. Semoga bermanfaat.
Jakarta, 28 September 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H