(Lukas Podolski bersama Koki Jerman, Holder Stormberg / sumber : The FIFA Weekly edisi 21-28 Agustus)
Sekedar flashback saat Edinson Cavani bersama Timnas Uruguay tampil di Senayan melawan Timnas Indonesia beberapa tahun lalu di Stadion Gelora Bung Karno. Timnas Indonesia memang kalah telak dengan diberondong tujuh gol oleh sang lawan namun ada sisi positif yang berhasil dicontek oleh tim Indonesia yakni BERAS MERAH.
Ternyata punggawa Uruguay memakan Beras Merah sebagai menu utama yang disajikan oleh offisial tim mereka dan dibawa langsung dari Uruguay. Dengan kandungan serat yang bagus dari beras merah membuat permainan Tim Uruguay bisa tetap spartan selama 90 menit lebih bertanding (sangat berbeda dengan Timnas Indonesia yang jika sudah menginjak menit ke-60 sudah mulai goyah baik stamina maupun fokusnya).
Nutrisi dalam Sepakbola memang tidak bisa dipisahkan, menjadi salah satu yang bisa dimaksimalkan untuk menunjang kualitas serta kapasitas pemain dilapangan hijau. Keberhasilan Jerman di Piala Dunia 2014 Brazil usai menaklukkan Argentina di final serta kemampuan fisik dan teknik seorang Cristiano Ronaldo dan yang lainnya menjadikan NUTRISI dalam sepakbola kekinian memang SANGATLAH PENTING.
(Sampul majalah The FIFA Weekly / The FIFA Weekly edisi 21-28 Agustus)
Penulis beruntung bisa membaca ulasan lengkap dari The FIFA Weekly edisi (21-28 Agustus) tentang FOODBALL-Nutrision in Football yang membahas tuntas tentang NUTRISI dan SEPAKBOLA. Secara garis besar penulis pun jadi tahu perihal tentang pentingnya Nutrisi.
150 Tahun lalu filsuf Jerman, Ludwig Feuerbach mengatakan bahwa ‘Anda adalah apa yang Anda Makan’ sedang seorang Arsene Wenger yang sudah satu dekade lebih melatih Arsenal pun memiliki pandangan yang sama tentang nutrisi dalam dunia sepakbola. ‘Makanan seperti bahan bakar. Jika Anda mengisi mobil Anda dengan jenis yang salah, itu tidak berjalan’.
Nutrisi yang tepat dan dibutuhkan pemain akan membantu mereka menampilkan penampilan yang terbaik yang mereka miliki. Pemilihan nutrisi yang tepat yang tepat diyakini dapat mempertahankan berat tubuh ideal mereka serta mengurangi kemungkinan dari resiko cidera. Sebagai contoh adalah Holder Stromberg yang menjadi koki Timnas Jerman selama delapan tahun dan merayakan kemenangan mereka di Piala Dunia dengan mereka pada bulan Juli 2014.
"Ketika Oliver Bierhoff datang kepada saya pada tahun 2006 dan bertanya apakah saya ingin memasak untuk tim nasional, itu penting untuk saya untuk memikirkan hal itu," terangnya.
“Saya tidak ingin menjadi seseorang yang hanya menghidangkan pasta; Saya ingin menyoroti peran penting bahwa gizi memainkan dalam sepak bola. Sejak kecil , pemain telah diberikan apa-apa selain pasta, pasta, pasta," kata Stromberg.
"Saya tidak ingin menjadi seseorang yang hanya menghidangkan pasta; Saya ingin menyoroti peran penting bahwa gizi memainkan dalam sepak bola. 23 pemain profesional memiliki setidaknya 23 hidangan favorit,” tutup Holger Stromberg.