Mohon tunggu...
Wawan
Wawan Mohon Tunggu... Guru - Pendidik Bidang Seni dan Kriya

Belajar dari dan dimana saja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

SMK Seni Rupa dan Kerajinan Vs Industri Kreatif

14 Maret 2013   12:33 Diperbarui: 14 November 2021   07:31 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

SMK adalah sekolah yang mencetak tenaga kerja tingkat menengah yang ditujukan pada kebutuhan pasar kerja, dunia usaha/dunia industri. Sedangkan seni rupa dan kerajinan merupakan program keahlian yang menjadi spesialisasi bidang pekerjaanya. Sekolah seni rupa dan kerajinan di Jabar hanya ada dua sekolah yaitu di Kota Bandung dan Tasikmalaya. Keberadaan SMKN 14 Bandung spesialisasi sekolah seni dan kerajinan seyogyanya menjadi pendukung utama tumbuhnya industri kreatif sejalan dengan sebutan kota Bandung sebagai Parijs van java, merupakan pusat kebudayaan sunda, pusat keilmuan teknologi dan seni, kota jasa serta tujuan wisata (Togar M. Simatupang). Kenyataannya, banyak lulusan sekolah menengah seni rupa (SMSR) yang berada pada jalur usaha distro (pengusaha), Clothing, asisten desainer, asisten pelukis, tenaga kerja di dunia industry, dll. Hal itu menjadi pembuktian bahwa lulusannya bisa diandalkan. Permintaan tenaga kerja untuk bidang industri kreatif setiap tahun mengalami peningkatan. Bahkan untuk jurusan-jurusan tertentu permintaan tenaga kerja dari perusahaan kehabisan stok / tidak terlayani.

Industri kreatif adalah kegiatan yang bersumber dari kreativitas, keahlian, dan talenta individu yang berpeluang meningkatkan lapangan kerja melalui penciptaandan komersialisasi kekayaan intelektual. 

Khusus untuk program kerajinan, seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman penamaannya diusulkan untuk diubah menjadi Desain “Produk” Kriya. Penambahan penyebutan desain pada awal nama program, harus menjadi tekad untuk menghasilkan anak didik yang tidak hanya mahir dalam membuat produk sebagai pekerja/ tukang, tetapi juga mempunyai kemampuan menciptakan atau pengembangan suatu produk menjadi bernilai lebih. 

Pada awal pendiriannya SMK Seni dan Kerajinan (SMK SK) diharapkan menjadi lembaga pelestari budaya dan menyiapkan produk “tradisi” dalam rangka program wisata budaya. Seyogyanya, tujuan lain yaitu sebagai lembaga pelaku perubahan dan pembaharu harus menjadi tugas yang lebih utama. Mungkin hal itu kedengarannya sangat ambisius dan terlalu idealis, tapi menjadi hal yang wajar manakala sesuatu yang besar dilakukan dari hal-hal kecil baik secara sendiri- sendiri maupun secara bersama-sama. Sebagai pelestari, tidak hanya terhenti pada proses tranformasi ilmu dan keterampilan. Kalau hanya diam pada satu titik ini, kita akan tetap menjadi bahan tontonan orang-orang bule dan terkunci dietalase kaca dengan label mempertahankan kebudayaan. Dilain pihak kita dipaksa harus membeli produk teknologi baru mereka -setiap hari selalu ada yang baru- dengan alasan trend / mode. 

Tugas SMK SK harus lebih ditegaskan pada posisi sebagai pengemban dan pengembang. Pengemban bertugas sebagai lembaga pelestari budaya bangsa yang memiliki keunggulan kompetitif dari segi keunikan. Tugas pengembang, berfungsi sebagai agen perubahan yang mencerna pengaruh budaya luar untuk peningkatan nilai budaya lokal supaya mampu sejajar dan bersaing dengan produk negara lain. 

Di era perdagangan bebas ini, negara kita yang memiliki jumlah penduduk ratusan juta menjadi incaran negara-negara produsen seperti China, Jepang, Korea dan lain-lain. Hal itu merupakan potensi pasar yang sangat menjajikan, tinggal bagaimana memanfaatkan potensi ini. Dalam hal ini SMK SK harus didukung oleh semua pihak: masyarakat, dunia industri/usaha, termasuk perguruan tinggi seni dan desain. Dengan berkembangnya institusi-institusi seni baik masyarakat maupun lembaga perguruan tinggi akan memberikan sumbangan bagi perubahan konstalasi kesenian dan kekerajinanan kea rah kemajuan. Perguruan tinggi sebagai penghasil desainer dan SMK SK sebagai penghasil tenaga ahli akan menjadi sebuah kolaborasi yang mendukung perubahan tersebut.

Hal penting yang harus dilakukan dengan adanya SMK SK adalah:

  1. Kita perlu melestarikan dan mengembangkan kebudayaan melalui generasi muda dengan pemanfaatan lembaga yang sudah tercipta termasuk Perguruan tinggi dan SMK-SK,
  2. Perlunya dukungan dan partisifasi dari semua pihak terhadap semua kegiatan-kegiatan SMK SK,
  3. Pihak lembaga SMK SK didorong untuk menciptakan lulusan yang tidak hanya mahir pada tingkat operator tetapi juga pada tingakat manajer bahkan fighter melalui berbagai dukungan baik moral maupun moril,
  4. Kita harus yakin industri kreatif akan mampu memecahkan permasalahanlapangan kerja, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.

Hari ini SMKN 14 Bandung berulang tahun, Selamat Ulang Tahun semoga tambah maju dan terus diminati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun