Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghayati Makna Empati

5 Mei 2024   19:25 Diperbarui: 5 Mei 2024   19:30 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Serta Berbuat Sesuatu Untuk Meringankan Beban Orang Yang Menderita 

Merasa simpati adalah merupakan perasaan kasihan terhadap orang lain, yang sedang menderita atau ditimpa musibah. " Kasihan banget ya. Saya doakan dengan sepenuh hati semoga diberikan ketabahan menghadapi musibah Ini"

Hingga disini,rasa simpati selesai menjalankan peran nya. Simpati termasuk bentuk kelegaan kita, karena tidak mengalami masalah yang sama dengan orang lain.."Kasihan ya betapa menderita korban banjir. Tidak ada makanan dan minuman . Syukurlah saya sekeluarga hidup berkecukupan" 

Perasaan kasihan tidak terconneting dengan hati Nurani, sehingga tidak mampu mengugah hati untuk ikut membantu meringankan penderitaan orang yang ditimpa musibah.

Berita duka tentang orang lain, selama tidak menyangkut keluarga kita, jangankan masuk headline dihati, bahkan highlight juga tidak . Paling cuma klik,:"Kasihan ya '"titik.

Sedangkan Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Ini bukan hanya tentang mengenali kepedihan seseorang, melainkan merasakannya bersama mereka, serta tanpa diminta,ikut mengulurkan tangan untuk membantu dengan sepenuh hati

Orang yang memiliki kepekaan terhadap penderitaan orang lain, secara spontan memperhatikan ketika seseorang mengalami kesulitan. Dan bila memungkinkan,  menjadi orang pertama yang turun tangan dan memberikan bantuan.

Ini bukanlah tugas atau menjadi beban, melainkan  merasa terdorong untuk membantu, karena mampu membayangkan bagaimana rasanya berada di posisi orang yang sedang menderita 

Satu kardus Mie Instant, bagi kita apalah artinya. Tapi cobalah berikan kepada orang yang tinggal di kolong jembatan ataupun kepada para nelayan yang tinggal di lubuk Lihatlah ekspresi wajah mereka yang penuh kebahagiaan, sambil berkali kali mengucap syukur kepada Tuhan 

Karena bagi mereka, diri kita adalah malaikat Penolong yang diutus Tuhan 

Renungan kecil di malam musim gugur 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun