Mohon tunggu...
tulus jokosarwono
tulus jokosarwono Mohon Tunggu... -

sejak smp sudah suka menulis,anggota pwi yogyakarta sampai sekarang.pernah nulis di majalah DR (sudah bubar) Liberty dll alamat rumah:Playen RT01/RWo1 Playen Gunungkidul DIY.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentas Wayang Tiga Dalang Menarik

10 Agustus 2014   23:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BUPATI HADIRI ULTAH KE 50 EKAMAS,SEHABIS KUNJUNGAN KE JEPANG

Kendati sangat lelah sepulang dari Jepang, Hj Badingah S Sos Bupati Gunungkidul menyempatkan hadir dalam Malam HUT ke 50 Ekamas SMAN I Wonosari, Sabtu malam Minggu (09/08). Dimeriahkan Pentas Wayang Kulit 3 kelir dengan dalang Ki Roni Ahmad Wahyudi, Ki Heri Nugroho dan Ki Gilang Tomas Kumoro.

Ribuan masyarakat menyemut didepan panggung, menyaksikan pagelaran Wayang Kulit Tiga Kelir/Dalang yang menyajikan lakon Bimo Suci, Bimoseno pada adegan pertama di kelir Ki Roni, sedang minta pengertian dari sang guru ya Pendito Durno. Bimoseno termasuk murid yang baik, tetapi setiap bertanya tak selalu dijawab oleh Durno, seperti ketika tanya "Sangkan Paraning Dumadi" pendito Durno mengaku tidak tahu, tapi karena  Bimoseno murid kinasih, akirnya Bimoseno diperintahkan mencari Kayu Gung Susuhing Angin, kemana harus pergi, Bimoseno diperintah ke Gunung Condromuka, disinilah Bimoseno dihadang Buto-buto alas Gunung Condromuko.

"Dhi iki ana manungsa  mlubu wilayahe dhewe, ayo enggal dipangan bae." (  Adhi ini ada manusia masuk ke wilayah kita, mari ditangkap dan dimakan saja)  Kata raksasa di tengah hutan yang diperankan Ki Gilang Tomas Kumoro. Bimoseno selamat raksasa mampus semua tetapi belum juga mendapatkan apa sebenarnya Sangkan Paraning Dumadi itu.

Disambung di kelir Ki Heri Nugroho, Bimoseno ketemu dengan Bethara Indro dan Betara Indro, yang kemudian  diberi Cincin, apa bila dipakai dapat berjalan diatas air, dan dapat mencebur ke samodra untuk mendapatkan banyu Perwitosari, sebagai syarat untuk  mendapatkan pengertian Sangkan Paraning Dumadi.

Adegan Limbukan (Limbuk-Cangik) diselingi Gadelan siswa-siswi SMAN I Wonosari, materinya bagus, tetapi terkesan mematikan pagelaran wayang, yang akhirnya terdiam mendengarkan ocehan siswa-siswi Ndagel.

Sebelum acara resmi, juga ditampilkan tari Jatilan Angguk, drama Suminten Edan, Paduan Suara SMAN I Wonosari, dan Karawitan Ajisaka SMAN I Wonosari.

Bupati dalam sambutannya, merasa senang SMAN I Wonosari mengadakan Ulang Tahun Ekamas ke 50 tahun atau Lustrum ke X.Hj Badingah S Sos mengakui mantan siswa SMAN I Wonosari, Alhamdulillah jadi Bupati, banyak lulusan SMAN I Wonosari, berhasil menjadi pejabat baik ditingkat kabupaten maupun pejabat di tingkat pusat. Malan ini juga ada tamu alumnus SMAN I Wonosari, yaitu Djangkung Sujarwadi SH.

Drs Tamsir MPd menyampaikan ucapan terima kasih, kepada semua pihak yang telh membantu, terlaksananya HUT Ekamas ke 50, apabila ada kekurangannya mohon dimaafkan, karena  semua pelaksananya dari siswa.***

[caption id="attachment_318628" align="aligncenter" width="300" caption="pentas tiga dalang"][/caption]

[caption id="attachment_318629" align="aligncenter" width="300" caption="Drs Tamsir MPd"]

14076612881199146169
14076612881199146169
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun