Mohon tunggu...
Tarjum Sahmad
Tarjum Sahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Sambil bekerja, menekuni dunia marketing dan jalani hoby menulis.

Suka sekali menulis di blog dan media online. Blog pribadi: Curhatkita.com Blog Kesehatan: Sentradetox.com. Akun Facebook: Tarjum Sahmad. WA: 0896-3661-3462 - Call/SMS: 0823-2066-8173. Menulis buku psikologi, bisnis & novel.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kecintaan Pelukis Skizofrenia kepada Wayang

15 November 2013   21:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:07 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_278241" align="aligncenter" width="519" caption="Pakwi dengan lukisan Togog dan Semar / facebook.com/nawa.tunggal"][/caption]

Ungkapan Cinta Kepada Negeri, Seorang Penderita Skizofrenia.

Kecintaanya pada tokoh wayang, tak diragukan lagi.

Dari ribuan lukisan yang dibuatnya, sebagian besar adalah lukisan wayang dengan beragam karakter dan posisi. Itulah bukti kecintaan dia pada salah satu karya seni dan budaya khas Indonesia.

Siapakah pelukis yang luar biasa ini?

Dialah “Dwi Putro”, biasa disapa “Pakwi”

Saya pertama kali bertemu dengan Pakwi, beberapa bulan yang lalu di Pasar Seni Ancol, saat menghadiri acara “Kreasi Bipolar” yang diadakan rekan-rekan Komunitas Bipolar Care Indonesia (sebuah grup facebook tempat sharing masalah-masalah yang terkait gangguan bipolar).

Waktu itu, saya perhatikan, Pakwi nyaris tanpa henti melukis di stand pameran yang dibuat khusus untuk memajang karya-karya lukisnya. Saya berdiri tepat di hadapan Pakwi yang sedang asyik menyelesaikan lukisan wayangnya. Dia nggak peduli dengan kahadiran saya.

[caption id="attachment_278242" align="aligncenter" width="480" caption="Pakwi, mengacuhkan saya..hehe / dok pribadi."]

13845232361576696664
13845232361576696664
[/caption]

Saya melihat semangat, antusiasme dan stamina Pakwi yang luar biasa saat menggoreskan kuas di atas media lukis. Ketika melukis, dia seperti tak terpengaruh oleh keadaan di sekelilingnya. Dia fokus dan konsentrasi penuh pada media lukisnya tanpa peduli dengan siapa pun atau apa pun yang ada di depan, belakang atau di sampingnya.

Siapa sebenarnya Dwi Putro atau Pakwi?

Berikut saya kutif tulisan tentang Pakwi, di website www.kickandy.com. Pakwi juga pernah tampil di acara “Kick Andi Show” bersama beberapa orang penderita sikzofrenia dan gangguan bipolar.

Pria asal Yogyakarta itu  selain terkena skizofrenia juga  mengalami gangguan pendengaran dan komunikasi. Kondisinya semakin parah ketika kedua orangtuanya meninggal dunia. Pakwi pun hidup di jalanan selama beberapa tahun.

Melihat kondisi Pakwi yang makin memburuk, Sang adik, Nawa Tunggal  merasa sedih dan tergerak untuk membantu dan mengangkat Pakwi dari kehidupan jalanan. Dengan penuh kesabaran dan ketekunan, Pak Wi akhirnya tidak sering mengamuk dan bisa menjadi pelukis.

Saya sendiri mengenal Pakwi dari sang adik, Nawa Tunggal. Saya pernah ketemu dengan Nawa Tunggal di salah satu seminar Kesehatan Jiwa di Jakarta. Nawa Tunggal bersama beberapa orang rekannya yang aktivis Keswa (Kesehatan Jiwa), membentuk sebuah grup di facebook bernama “Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI)".

[caption id="attachment_278243" align="aligncenter" width="404" caption="Nawa Tunggal, Adik dan pendamping setia Pakwi / facebook.com/nawa.tunggal"]

13845233651530959441
13845233651530959441
[/caption]

Saat ini member KPSI sudah lebih dari 9.927 orang. Member KPSI, yang tersebar di seluruh Indonesia, selain penderita sizofrenia dan gangguan jiwa lainnya, juga anggota keluarga pasien skizofrenia, psikiater, aktivitas keswa dan orang-orang yang peduli terhadap penderita gangguan jiwa.

Nawa Tunggal, yang wartawan Kompas ini, sangat telaten mendampingi sang kakak yang menderita skizofrennia. Dia berperan sebagai adik, orang tua, caregiver, mentor, sekaligus manager untuk sang kakak.

Ketelatenan, kesabaran dan kegigihannya membantu sang kakak untuk bisa hidup normal dan terus berkarya, sangat layak diacungi dua jempol. Berkat dukungan, pendampingan, arahan dan kasih sayangnya, kondisi Pakwi, semakin membaik.

Pakwi, seakan tak pernah lelah untuk berkarya, melukis beragam tema dan karakter dengan sapuan kuas yang penuh semangat, antusiasme dan daya imajinasi yang kuat.

Salah satu tema lukisan yang paling disukai Pakwi, adalah tokoh-tokoh wayang. Ini mungkin wujud kecintaan Pakwi kepada seni dan budaya khas Indonesia.

[caption id="attachment_278244" align="aligncenter" width="480" caption="Pakwi sedang melukis Semar / facebook.com/nawa.tunggal"]

13845237371369330145
13845237371369330145
[/caption]

Ungkapan semangat, harapan, kecintaan maupun kebanggaan terhadap negara dan bangsa Indonesia, tak selalu harus diungkapkan dengan kepalan tangan, pekik dan teriakan. Dalam diam, dalam kesunyian dan kesendirian, bahkan dalam kegalauan jiwa, semangat, harapan dan kecintaan pada negeri itu bisa diungkapkan.

Seperti Pakwi, yang mengungkapkan semangat, harapan dan kecintaanya pada negeri, melalui goresan-goresan kuasnya di atas kanvas. Lukisan-lukisan wayang yang artistik dan sarat makna adalah wujud dari semua itu.

Pakwi seolah ingin mengatakan, bahwa seorang penderita skizofrenia, yang sering dipandang negatif dan jadi bahan olok-olok orang yang tak memahami gangguan jiwa, masih tetap mampu berkarya.

Teruslah berkarya Pakwi!

Karya-karya lukis Pakwi

Lukisan wayang Pakwi sepanjang 88 meter, memproleh rekor MURI “Difabilitas Mental Melukis Wayang Terpanjang Nonnstop".

[caption id="attachment_278245" align="aligncenter" width="480" caption="Pakwi dan Rekor Muri / facebook.com/nawa.tunggal"]

13845238591797983365
13845238591797983365
[/caption]

Selain melukis sendiri, Pakwi juga berkolaborasi melukis dengan beberapa orang pelukis ternama, diantaranya: Nasirun, Tisna Sanjaya, Fredy Sofian, Joko Kisworo dan Jaya Suprana.

Kolaborasi Pakwi dengan Tisna Sanjaya, Fredy Sofian dan Joko Kisworo di Pasar Seni Jakarta, Senayan, 3 - 5 November 2013.

[caption id="attachment_278246" align="aligncenter" width="484" caption="Kolaborasi Pakwi, Tisna S, FredyS. dan Joko K. / facebook.com/nawa.tunggal"]

13845239411465334983
13845239411465334983
[/caption]

Lukisan Pakwi kolaborasi dengan Nasirun dan Noriyu, 10 Oktober 2013, di Bentara Budaya Jakarta.

[caption id="attachment_278247" align="aligncenter" width="555" caption="Kolaborasi Pakwi, Nasirun dan Noriyu / facebook.com/nawa.tunggal"]

138452407369664168
138452407369664168
[/caption]

“Damar Kurung” karya Pakwi dalam Pameran Tunggal “1001 Lukisan Skizofrenia”, 2 - 11 Nov 2012 di Pasar Seni Ancol.

[caption id="attachment_278248" align="aligncenter" width="484" caption="Damar Kurung, karya Pakwi / facebook.com/nawa.tunggal"]

138452416794184673
138452416794184673
[/caption]

Sumber Tulisan dan Foto: 1, 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun