Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Eid Mubarak 51: Menuai Pajak Ekonomi Idul Fitri

19 April 2024   16:18 Diperbarui: 19 April 2024   16:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Idul Fitri, momen penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya merupakan perayaan keagamaan, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada ekonomi suatu negara. Salah satu dampak yang sering diabaikan adalah peningkatan penerimaan pajak yang dapat dinikmati oleh pemerintah selama periode ini. Pada saat Idul Fitri, penjualan ritel meningkat secara signifikan, yang pada gilirannya meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan negara melalui pajak yang diperoleh dari transaksi tersebut.

Peningkatan Penjualan dan Aktivitas Ekonomi

Pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, terjadi peningkatan besar dalam belanja konsumen. Masyarakat mulai mempersiapkan diri dengan membeli keperluan sehari-hari, seperti makanan, pakaian, dan hadiah untuk keluarga dan teman. Ini menciptakan lonjakan penjualan yang signifikan dalam sektor ritel. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penjualan ritel di Indonesia meningkat secara signifikan selama bulan Ramadhan dan puncaknya saat menjelang Idul Fitri. Misalnya, pada tahun lalu, penjualan ritel naik sekitar 20% dari bulan sebelumnya, menandai tren yang sama setiap tahunnya.

Peningkatan ini tidak hanya terjadi di sektor ritel, tetapi juga merambah ke sektor-sektor lainnya. Misalnya, industri makanan dan minuman mengalami peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan yang meningkat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu, sektor transportasi dan pariwisata juga mengalami peningkatan signifikan karena banyaknya orang yang bepergian untuk merayakan Idul Fitri dengan keluarga mereka. Semua aktivitas ini menciptakan lingkaran ekonomi yang dinamis dan menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi berbagai sektor dalam perekonomian.

Peningkatan Penerimaan Pajak

Dampak ekonomi Idul Fitri pada penerimaan pajak sangat signifikan. Lonjakan dalam aktivitas ekonomi selama periode ini berkontribusi pada peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah. Sebagian besar transaksi yang terjadi selama Idul Fitri termasuk dalam kategori yang dikenai pajak, seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Peningkatan penjualan ritel secara langsung berdampak pada PPN yang diperoleh pemerintah dari transaksi jual-beli. Semakin tinggi volume penjualan, semakin besar pula pendapatan pajak yang diperoleh. Selain itu, transaksi atas barang mewah juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan pajak negara. Banyak orang yang memilih untuk membeli barang-barang mewah seperti perhiasan, pakaian mewah, atau kendaraan selama periode ini, yang mana PPnBM menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah.

Dukungan Teori Ekonomi

Dari perspektif ekonomi, fenomena peningkatan penerimaan pajak selama Idul Fitri dapat dipahami melalui beberapa teori ekonomi yang telah dikembangkan. Salah satunya adalah teori konsumsi Keynesian yang menyatakan bahwa pengeluaran konsumsi masyarakat memiliki dampak langsung pada tingkat pendapatan dan output dalam perekonomian. Selama Idul Fitri, meningkatnya konsumsi masyarakat menghasilkan peningkatan pendapatan bagi bisnis-bisnis lokal, yang pada gilirannya meningkatkan pajak yang diperoleh pemerintah.

Teori lain yang relevan adalah teori siklus bisnis. Menurut teori ini, perekonomian mengalami fluktuasi periodik antara periode ekspansi dan kontraksi. Peningkatan aktivitas ekonomi selama Idul Fitri dapat dilihat sebagai bagian dari siklus bisnis ini, di mana periode konsumsi meningkat secara signifikan, menyebabkan peningkatan pendapatan dan pajak yang diperoleh pemerintah.

Implikasi Kebijakan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun