Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Sunyi di Rumah Tuhan

28 April 2024   07:00 Diperbarui: 28 April 2024   07:13 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisikan sunyi di rumah Tuhan. (Freepik.com)

Bisikan Sunyi di Rumah Tuhan

Di serambi langit, tempat suci berpijak,
sunyi membisik, membawa pesan Ilahi.
Ruang hampa, penuh dengan kehadiran yang tak terlihat,
di mana bisikan menjadi pujian,
dan pujian melukis cahaya pada dinding-dinding tua.

Di sana, hati bertanya, jiwa menjawab,
dalam keheningan, kita mendengar bisikan alam semesta,
serupa desir angin, melintasi daun-daun kitab suci.
Tak ada suara yang lebih nyaring
dari keheningan yang menggema antara satu doa dan doa lainnya.

Setiap langkah di lantai dingin,
setiap nafas yang terhela dalam-dalam,
menjadi tasbih tanpa manik,
zikir tanpa suara,
ibadah tanpa gerak.

Ketika satu lampu berkelip, bayang-bayang bermain,
dan tiang-tiang tua menari perlahan,
setiap jengkal ruang ini menjadi saksi,
pada pencarian yang tak pernah usai,
di rumah Tuhan, di mana segala rasa menjadi satu.

Hanya di keheningan tempat ibadah,
manusia berbicara tanpa kata,
dan Tuhan menjawab dalam sunyi,
mengajarkan kita, bahwa dalam diam,
ada kebenaran yang lebih dalam dari segala ucap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun