Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Cahaya Surgawi

27 April 2024   05:56 Diperbarui: 27 April 2024   05:57 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cahaya surgawi. (Freepik/bedneyimages)

Cahaya Surgawi

Di ufuk timur, cahaya pertama menyapa
Gemintang surga berserakan bagai permata
Pagi berlabuh dengan pesona yang murni
Segala yang tercipta bersimpuh pada harmoni

Mengalir tenang, sungai membawa cerita
Dari gunung tinggi hingga ke samudra
Riaknya berbisik tentang kebijaksanaan abadi
Setiap tetesnya memuji keagungan Ilahi

Angin berhembus, membelai daun dan dahan
Menari-nari dalam irama tanpa kata
Dia mengajarkan kelembutan dalam kekuatan
Sebuah doa yang terucap dalam setiap hembusan

Langit di sore hari, lukisan tanpa tara
Warna-warni membara saat matahari terbenam
Setiap awan adalah kuas yang dipegang Tuhan
Menggoreskan keindahan tak terhingga untuk insan

Di malam yang hening, bintang-bintang berkisah
Tentang kecilnya kita di hadapan semesta
Namun setiap jiwa, penting bagi Sang Pencipta
Dalam kecantikan alam, kita temukan kita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun