Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Resensi Buku "Guyon Wayang, Peduli Sampah Cintai Bumi" (Buku ke-2)

18 Maret 2019   17:00 Diperbarui: 18 Maret 2019   17:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku | Dokpri

Setelah sukses mendistribusikan buku pertamanya bertajuk "Wayang Humor, Peduli Sampah Cintai Bumi", tahun 2019 ini, penulis yang sama berhasil menyelesaikan dan mencetak satu buku berbasis lingkungan yang kini diberi judul "Guyon Wayang, Peduli Sampah Cintai Bumi" -- Buku Ke 2. Helena memang termasuk penulis yang produktif, khususnya bila bicara mengenai lingkungan, ide-ide cemerlangnya terus mengalir tanpa henti. Buku-buku lingkungan yang ditulisnya, hasilnya juga disumbangkan untuk kegiatan berbasis lingkungan.

Masalah lingkungan sama halnya dengan masalah politik, adalah masalah yang patut dibahas secara serius. Penulis dengan jitu mampu membahas masalah lingkungan dalam khasanah humor. Melalui humor-humor segar, penulis mampu mengajak pembaca untuk mencintai bumi, menjaga dan merawat bumi. Dan dengan humor tidak ada kesan menggurui sehingga orang-orang yang kena sindir juga tidak akan langsung marah, paling hanya tersipu malu.

Buku ke 2 ini dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama dengan Humor Wayang Punakawan yang mengetengahkan 42 artikel, sedangkan bagian ke dua yang sedikit lebih serius mengenai Humor Psikologi Konservasi dengan 10 artikel. Jumlah halaman pada buku ke 2 ini juga lebih tebal. Buku bagian pertama masih dibagi lagi menjadi empat Edisi, Edisi Rumah Hijau Dewi Ambarwati, Edisi Gareng Sang Pemimpin, Edisi Hidangan Istimewa Kampung Hijau Dewi Ambarwati dan Edisi Komunitas Kelas Hijau Punakawan -- Bagong Jadi Guru.

Petruk yang mencintai isterinya, Dewi Ambarwati harus menuruti kehendak sang isteri, yakni minta 'rumah hijau', dengan konsep Goro-Goro yang selalu ada pada setiap pertunjukan wayang, penulis memasukkan masalah lingkungan dalam guyonan ala wayang agar mudah dicerna oleh para pembacanya. Pada mulanya Dewi Ambarwati ingin menempuh jalur cepat dengan cara meminjam uang kepada Bagong, namun Bagong menasehati Dewi Ambarwati agar menghargai upaya suaminya.

Melalui nasehat Gareng, Petruk akhirnya mampu mengumpulkan uang untuk membangun 'rumah hijau' yang diidamkan oleh isterinya dengan cara memilah sampah. Pada Bab 6, penulis juga menyisipkan petuah agar manusia mulai tidak menggunakan kantong plastik untuk belanja dan sebaiknya membawa tas belanja sendiri, serta bila ingin membeli makanan, sebaiknya membawa tempat sendiri dan menghindari pemakaian stirofoam.

Pada Edisi Hidangan Istimewa Kampung Hijau, mulai Bab 11, pembaca akan menemukan aneka hidangan yang dekat dengan lingkungan, seperti minuman, gudangan-urap, bubur, dan hidangan ayam. Semoga tidak ikut lapar pada saat membacanya. Sedangkan pada Edisi Komunitas Kelas Hijau, meski masih dalam nuansa humor, namun bahasan sudah lebih berat. Mulai dari daur ulang (Bab 22 dan 23), peringatan Hari Bumi (Bab 25) hingga sampah kemasan mi dan label botol (Bab 26).

Sedangkan pada bagian ke dua, tulisan tidak lagi menggunakan narasi wayang, melainkan lebih mengarah kepada dialog di dalam keluarga, antara adik dan kakak, anak dan orang tua. Bahkan lagu "Lihat Kebunku" (Bab 44) menjadi salah satu inspirasi tulisan guna mengingatkan anak-anak akan pentingnya kebhinekaan, salah satu kasus pelik di negeri tercinta, karena maraknya intoleransi.

Melalui humor, pesan-pesan tentang kelestarian lingkungan dapat disampaikan dengan santai, dan mestinya akan lebih mudah dicerna oleh pembaca. Setelah membaca buku ini, diharapkan Anda tidak lagi mengotori bumi yang kita cintai bersama dengan jenis sampah apapun.

Data Buku

Judul : Guyon Wayang, Peduli Sampah Cintai Bumi -- buku ke 2

Penulis : Helena J. Kristina

Penerbit : PT Kanisius, Yogyakarta

ISBN : 978-979-21-5872-4

Cetakan : Pertama, 2019

Halaman : 186

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun