Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Selain "Anjay", 4 Kata Ini Seharusnya Juga Dilarang Komnas PA

31 Agustus 2020   16:37 Diperbarui: 3 September 2020   01:40 2393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kata-kata. (sumber: pixabay)

Dunia twitter diramaikan dengan polemik istilah "anjay". Kata anjay menjadi trending topik gegara beredarnya surat edaran dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada Sabtu (29/8/2020), yang berisi imbauan kepada masyarakat agar tidak lagi melontarkan kata "anjay".

Dalam surat edaran tertulis bahwa kata anjay harus dilihat dari berbagai perspektif, tempat dan makna, dan bukan menjadi masalah tidak jika melecehkan atau menyakiti orang lain. 

Namun karena memiliki dua makna yang saling bertolak belakang ,diakhir pers rilisnya, Komnas PA menegaskan dan  mengimbau kepada kita semua agar berhenti menggunakan kata Anjay sekarang juga.

Menurut Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait seperti dilansir dari kompas.com, larangan penggunaan istilah "anjay" dalam konteks merendahkan martabat, melecehkan.

Buat orang jadi galau atau sengsara, maka bisa dijerat pidana sebagai bentuk kekerasan verbal sesuai dengan ketentuan Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Namun, jika istilah tersebut digunakan dalam konteks memuji atau mengungkapkan rasa kekaguman, maka Komnas PA tak mempermasalahkan istilah "anjay".

Saya sedikit setuju dengan imbauan yang dikeluarkan oleh Komnas PA tersebut. Akan tetapi, lebih baik lagi jika beberapa kata-kata yang bersifat bullying verbal lainnya masuk dalam surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Komnas PA. 

Jangan hanya fokus pada kata anjay, yang menurut beberapa nitizen, kata anjay ini memiliki singkatan "Anak Jakarta Yoman".

Tidak banyak orang yang tahu kalau verbal bullying atau kekerasan dengan menggunakan kata-kata sungguh lebih kejam dibandingkan dengan kekerasan fisik. Bullying verbal memang tidak terlihat, tapi bisa mengendap kedalam jiwa.

Saya pernah baca beberapa artikel yang membahas  penelitian psikologi anak, bahwa anak-anak yang dilecehkan secara verbal berisiko mengalami depresi dan gangguan kecemasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun