Mengapa anjing sangat direndahkan di dunia muslim?
Mengapa tradisi muslim mempersulit sedemikian rupa untuk memelihara anjing di rumah anda?
Mengapa, misalnya, seorang supir taksi muslim menolak orang buta dan anjingnya untuk masuk ke dalam taksinya?
Sudah menjadi tradisi di lingkungan muslim dimana-mana memandang dan memperlakukan anjing sebagai binatang yang kotor, haram, sehingga jika kita menyentuh anjing pemahamannya adalah wudhu kita menjadi batal, dan menyentuh anjing membuat kita tidak suci lagi. Bahkan anjing harus dikutuk sebagi jelmaan iblis dan harus dibasmi. Najis besar dari air liur, seluruh tubuh dan bulu-bulunya, mungkin juga bekas tapak kakinya.
Semua itu bukan didasarkan pada ayat Al-Quran tetapi didasarkan dari sunnah nabawiyah. Kalau anda cari di dalam Al-Quran, tidak akan didapat dalilnya.
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Bila seekor anjing minum dari Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Sucinya wadah kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali." Dan menurut riwayat Ahmad dan Muslim disebutkan salahsatunya dengan tanah." (HR Muslim 279, 91, Ahmad 2/427)
Bahwa Rasululah SAW diundang masuk ke rumah salah seorang kaum dan beliau mendatangi undangan itu. Di kala lainya, kaum yang lain mengundangnya dan beliau tidak mendatanginya. Ketika ditanyakan kepada beliau apa sebabnya beliau tidak mendatangi undangan yang kedua, beliau bersabda, "Di rumah yang kedua ada anjing sedangkan di rumah yang pertama hanya ada kucing. Dan kucing itu itu tidak najis." (HR Al-Hakim dan Ad-Daruquthuny).
Dari riwayat Imam Muslim, terjemahan bebas riwayat tersebut begini : "Rasul telah memerintahkan kepada kita untuk membunuh anjing. Sampai [suatu saat] datanglah seorang wanita badui dengan membawa anjingnya, lalu ingin membunuhnya, begitu dia ketahu adanya perintah Rasul sebelumnya. Tapi, Rasul melarang dan bersabda : [Diwajibkan] atas kalian [cukup] membunuh anjing hitam yang memiliki dua bintik di matanya, sebab itu [bukan anjing melainkan] syetan.
Hadits yang menceritakan penantian Rasul atas Jibril, tapi ternyata Jibril tidak mau masuk ke kediaman Rasul karena di dalamnya ada anjing. 'Kami tidak [mau] masuk rumah yang ada anjing dan gambar', demikian alasan Jibril tidak mau menemui Rasul SAW. [Dalam riwayat Bukhori melalui Abu Tholhah].
“Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok (di waktu malam), mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat Malaikat. Jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari maka berlindunglah kepada Allah darinya karena ia melihat setan yang tidak dapat kalian lihat.”
(HR. Abu Dawud no. 5103, Ahmad 3/306, 355-356 Shahih al-Adabul Mufrad no. 937 serta Ibnu Sunni no. 311 dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah. Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu.)
Anjing adalah mahluk ciptaan Allah yang sangat luar biasa. Mereka sangat dekat dengan manusia, melindungi dan melayani manusia semenjak manusia ditempatkan di bumi ini. Jadi apakah masuk akal jika nabi Muhammad atau rasul Allah yang manapun melarang dan mengharamkan mahluk seperti ini padahal Allah sendiri tidak pernah melarangnya?
Wahai nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu?