Mohon tunggu...
Siwi Sang
Siwi Sang Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Literasi Desa

Pengelola TBM Umahbukumayuhmaca, penulis buku tafsir sejarah GIRINDRA Pararaja Tumapel Majapahit, dan Pegiat Literasi Desa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Srikandi Mustokoweni Awali Kebangkitan Seni Tradisi Wayang Wong di Tulungagung

23 September 2015   17:41 Diperbarui: 24 September 2015   00:43 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah puluhan tahun tenggelam, seni tradisi Wayang Wong bangkit kembali di Tulungagung. Terasa sangat istimewa karena Wayang Wong bernama ISMOYO JATI ini sebagian banyak pemainnya adalah para guru PAUD/TK sewilayah kabupaten Tulungagung. Beberapa pejabat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan [P&K] Tulungagung dan beberapa seniman yang tergabung di Dewan Kesenian Tulungagung [DKT] juga tampil sebagai pemain. Kolaborasi bagus itu rupanya menjadi magnet sebagian masarakat Tulungagung ikut antusias menyaksikan penampilan perdana Wayang Wong ISMOYO JATI di Taman Budaya Tulungagung yang mengusung lakon SRIKANDI MUSTOKOWENI, Senin malam kemarin, 21/9.

Pentas perdana Wayang Wong ISMOYO JATI yang diselenggarakan Dinas P&K Tulungagung itu dihadiri dan dibuka resmi oleh bupati Tulungagung Syahri Mulyo SE. Msi.

Hadir pula Ketua DPRD Tulungagung, ketua komisi A DPRD Tulungagung, para pimpinan SKPD lingkup Pemkab Tulungagung, para kepala sekolah, kepala UPT lingkup Dinas P&K Tulungagung, DKT, Seniman, Budayawan, dan para tamu undangan.

Bupati Tulungagung dalam sambutannya menyampaikan, gelar perdana Wayang Wong ISMOYO JATI yang diselenggarakan Dinas P&K Tulungagung bertepatan dengan peresmian Taman Budaya. “Sebelumnya, Taman Budaya berada dibawah kewenangan Dinas Pariwisata Tulungagung. Karena tupoksi Kebudayaan sekarang pindah ke Dinas P&K, maka kemudian UPT Taman Budaya berada dalam pengelolaan Dinas P&K Tulungagung,” ungkap Syahri Mulyo.

Syahri Mulyo menegaskan, Tulungagung adalah kabupaten yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan tradisi. Pembentukan UPT Taman Budaya di Tulungagung diharapkan dapat menjadi wadah dan wahana bagi para pelaku seni dan budaya di Tulungagung dalam berkesenian. “Jadikan Taman Budaya sebagai sentra berkumpulnya para pelaku seni untuk mengolah, mengapresiasi, serta mengembangkan mutu kesenian yang kita miliki,” tegas Syahri Mulyo.

Bupati juga berharap, pagelaran tersebut dapat memicu dan menambah semangat para pecinta seni lain untuk berpacu mengisi aktifitas di Taman Budaya. “Kita punya banyak seni seperti lukis, musik diatonic maupun pentatonic, kelompok teater, kelompok pengrawit, seni tradisional, yang kesemuanya perlu diberi ruang dan kesempatan di Taman Budaya ini,” ungkap Bupati.

Pada kesempatan itu, Bupati Tulungagung secara kusus menyorot perkembangan beberapa seni tradisi di Tulungagung yang hampir punah, seperti Kentrung, Ludruk, Jidor, Ketoprak, dan Wayang Orang. Semua seni tradisi tersebut diharapkan punya kesempatan sering tampil di Taman Budaya.

Suharno Mpd. MM kepala Dinas P&K Tulungagung dalam sambutannya menyampaikan, gelar perdana kesenian di Taman Budaya kabupaten Tulungagung sesuai dengan Perbup no 5 tahun 2015 dimana dalam Dinas P&K telah dibentuk UPTD Taman Budaya. Menurutnya, fungsi utama pembentukan UPTD Taman Budaya adalah untuk merealisasikan visi misi bupati yaitu terkait pelestarian dan pengembangan budaya lokal Tulungagung.

Suharno menyampaikan, Taman Budaya adalah sebagai tempat melakukan peningkatan pengembangan kesenian, penyelenggaraan kesenian, juga untuk melaksanakan pendokumentasian serta menginformasikan kegiatan seni budaya di Tulungagung.

Taman Budaya, menurut Suharno, merupakan rumah kedua bagi kreator seni budaya karena di tempat inilah mereka dapat melakukan proses kreatif untuk mengapresiasi karya karya seni bagi masarakat.

Selain itu, lanjut Suharno, Taman Budaya memiliki arti penting untuk dapat memfasilitasi mereka untuk mengenal mengerti, mencintai, dan menghargai seni budaya Tulungagung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun