[caption id="attachment_374445" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber Gambar:tifanurina.wordpress.com"][/caption]
Katanya Lain padang lain belalangnya, dan lain lubuk lain pula ikannya ya.
Artinya walaupun berbeda dan berlainanan dalam gaya, nada dan lampah lakunya.
Namun yang pasti setiap padang atau lubuk, rasanya selalu akan membukakan pintunya bagi tamu yang berlaku sopan dan santun.
Masalah sopon santun amat penting karena menentukan keserasian hubungan sesama insan manusia dimanapun berada.
Terlebih pada masyarakat majemuk seperti di Indonesia, jelas bahwa prilaku sopan-santun amat di perlukan.
Yang penting harus ditambah dengan kesamaan pengertian dan kesadaran tentang sopan santun antar adat dan adab setempat – layaknya **Dimana tanah dipijak, di situ langit di junjung.**
Mengabaikan perilaku sopan santun, bisa menimbulkan salah faham dan salah pengertian, juga keresahan antara orang per orang yang kita jumpa.
Karena setiap insan, manusia, siapapun dan dimana saja, sama-sama ingin dihargai dan dihormati martabat kemanusiaannya.
Pengabaian sopan santun itu kerap kali pula menjadi sebab pertama yang menimbulkan ketegangan pula diantara sesama kita.
Sebaiknya lingkungan pertama penanaman nilai-nilai sopan-santun ialah dalam lingkungan keluarga, kemudian lanjut ke lingkungan sekolah dan berkembang dengan timbal balik dalam masyarakat.
Tata cara dalam pergaulan sehari-hari sebaiknya kita fahami dan kita pelajari. Agar dimanapun kita berada dapat bergaul dengan baik, luwes dan menyesuaikan diri dengan menyenangkan.
Seperti diketahui tata krama dalam pergaulan itu dinamakan etiket.
Etiket berasal dari bahasa Perancis ettiquette, yang berarti tata cara pergaulan yang baik antar sesama manusia.