Mohon tunggu...
Shinta Nur Kholila
Shinta Nur Kholila Mohon Tunggu... -

Mahasiswi BIASA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Metode Pengembangan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Sosial

15 Desember 2015   16:11 Diperbarui: 15 Desember 2015   16:11 2118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Metode Pengembangan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Sosial

Kegiatan pembelajaran PAUD pada hakikatnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.

            Unsur utama dalam pengembangan program pembelajaran  bagi anak usia dini adalah bermain. Pendidikan awal dimasa kanak-kanak diyakini memiliki peran yang amat vital bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan selanjutnya. Albrecht dan Miller berpendapat bahwa dalam pengembangan program pembelajaran bagi anak usia dini seharusnya sarat dengan aktivitas bermain yang mengutamakan adanya kebebasan bagi anak untuk bereksplorasi dan beraktivitas.

            Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik seharusnya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode, materi/bahan, dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak usia dini. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak usia dini. Ketika bermain anak usia dini membangun pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya.

            Dengan bermain, anak menjadi anggota masyarakat, mengenal dan menghargai masyarakat. Sudah tentu hal ini akan dapat memengaruhi perkembangan social dan emosional anak. Jadi, dapatlah dikatakan optimalisasi perkembangan social dan emosi anak usia dini dapat dilakukan memlalui keghiatan bermai  social.

            Pada kegiatan bermain social, mau tidak mau kondisi permainan menuntut anak untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak yang lainyya. Ada empat manfaat yang dapat diperoleh oleh anak dari kegiatan bermain social, yaitu :

  1. Bermain social membantu anak mengembangkan kemampuan mengorganisasi dan menyelesaikan masalah. Anak-anak akan berfikir mengenai apa yang harus dilakukan sesuai dengan tujuan bermain mereka.  Contoh anak-anak yang bermain kemah-kemahan, mereka akan berfikir bagaimana cara mereka untuk mendirikan tenda dengan berbagai peralatan yang telah disediakan.
  2. Bermain social membantu mereka mengenali diri sendiri. Bermain memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk menjadi diri sendiri dan membentuk desain kehidupan yang lebih baik.
  3. Bermain social meningkatkan komptensi social anak dalam hal-hal berikut :
  • Interaksi social yaitu interaksi dengan teman sebaya, orang dewasa, dan memecahkan konflik.
  • Kerja sama yaitu interaksi saling membantu dan berbagi.
  • Peduli terhadap orang lain seperti memahami dan menerima perbedaan individu.


            ”bagi anak, permainan adalah sesuatu yang menyenangkan, suka rela, penuh arti, dan aktivitas secara spontan. Permaianan sering juga dianggap kreatif, menyertakan pemecahan masalah, belajar keterampilan social baru, bahasa baru, dan keterampilan fisik yang baru”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun