Mohon tunggu...
Eko Gondo Saputro
Eko Gondo Saputro Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Menjadikan menulis sebagai salah satu coping mechanism terbaik✨

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Gastro-Colonialism di Tanah Papua: Penjajahan dalam Sebungkus Mi Instan

28 April 2024   17:39 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:22 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mi instan (pixabay/viarami)

Indonesia terdiri dari berbagai wilayah yang masing-masingnya memiliki bentang alam yang sangat indah. Salah satunya adalah tanah Papua yang tidak hanya memiliki keindahan alam yang tersembunyi dan belum banyak orang yang menjamahnya, tetapi juga kekayaan alamnya juga sangat melimpah dengan berbagai jenis flora, fauna, hingga sumber mineral.

Tuhan menciptakan Papua saat sedang tersenyum. Mungkin ini merupakan salah satu frasa yang cocok untuk bisa mendeskripsikan seberapa indahnya tanah Papua. Segala yang ada di dalamnya tidak hanya elok di pandang tetapi juga memiliki sebuah nilai yang bisa bermanfaat bagi masyarakatnya bahkan negara sekali pun.

Seperti kita ketahui juga bahwa masih banyak masyarakat Papua yang menggantungkan hidupnya pada alam. Di mana masyarakat lokal memanfaatkan kekayaan alam yang ada untuk dapat bisa hidup seperti mencari sayur dan buah, berburu hewan hutan bahkan hingga mencari ikan di laut.

Mungkin saat ini yang ada di benak kita adalah dengan kekayaan alam yang melimpah pasti akan berbanding lurus dengan kehidupan rakyat Papua dan 'terjamin' setidaknya untuk urusan kebutuhan pangan.

Nyatanya itu hanya sebuah asumsi belaka, karena keadaan disana justru berbanding terbalik karena masalah gizi dan stunting pada anak marak terjadi dari dulu hingga saat ini.

Jika diuraikan dalam beberapa poin masalah dibalik gizi buruk yang banyak terjadi di tanah Papua, inti dari semua itu adalah akses dan ketersediaan sumber bahan pangan yang menjadi masalah utama. Di mana fasilitas transportasi masih belum memadai sehingga cukup sulit untuk bisa mendistribusikan kebutuhan bahan pangan bergizi kepada masyarakat. 

Jika pun bisa, harga bahan pangan tersebut biasanya akan jauh lebih mahal diakibatkan oleh mahalnya biaya transportasi tersebut. Selain itu, ketersediaan pangan yang mulai sulit didapatkan sebagai akibat dari pemanfaatan lahan besar-besaran semakin mempermarah masalah gizi yang menimpa masyarakat Papua.

Pada akhirnya banyak anak-anak di daerah Papua yang mengalami gizi buruk dan terhambat tumbuh kembangnya. Belum lagi, hadirnya pihak-pihak yang mencoba membantu menyalurkan bantuan bahan pangan dalam bentuk makanan instan membuatnya seolah semakin meromantisasi kondisi gizi buruk ini dibalik tujuan mulianya.

Sumber: Shutterstock/Monthira
Sumber: Shutterstock/Monthira

Mengenal istilah "Gastro-Colonialism" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun