Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Marbut Masjid, Sang Pejuang Fisabilillah, Anda Pun Bisa!

26 April 2024   11:08 Diperbarui: 26 April 2024   12:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marbut masjid pantas disematkan sebagai pejuang fisabilillah Masjid karena melibatkan pengorbanan waktu, tenaga, dan bahkan hidupnya untuk berjuang menegakkan prinsip-prinsip Islam dalam memakmurkan masjid di jalan Allah. Mengapa marbut masjid pantas disebut sebagai pejuang fisabilillah ? Bahkan andapun sebagai jamaah masjid biasa , bisa juga menjadi fisabilillah masjid meski anda tidak terdaftar sebagai marbut masjid.

Marbut Masjid adalah istilah yang diberikan kepada seorang yang bertanggung jawab mengurus keperluan langgar/surau atau masjid, terutama yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan tempat ibadah tersebut. Adakalanya, seorang marbut juga mengurusi hal-hal yang berurusan dengan ibadah, seperti azan atau menjadi imam cadangan. Sebagai suatu profesi, jasa seorang marbut juga dihargai. Mereka digaji dari dana infaq  yang dikumpulkan baik harian, ataupun mingguan (hari Jumat). Pada saat-saat tertentu, marbot juga mendapat santunan, seperti saat masyarakat mengadakan walimah (khitanan atau perkawinan), atau saat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha, mereka pun mendapatkan bagian.


Fisabilillah merupakan istilah yang cukup sering muncul dalam Al-Qur'an, di antaranya dalam Surat Al-Baqarah ayat 154, 190, 195, dan di beberapa ayat lainnya. Jika dilihat dari terjemahan ayat-ayat tersebut, arti fisabilillah adalah di jalan Allah. Arti fisabilillah kadang juga dipahami sebagai perbuatan yang mulia dan berbudi luhur. Ini melibatkan pengorbanan waktu, kekayaan, dan bahkan hidup seseorang untuk menegakkan prinsip-prinsip Islam dan mempromosikan kebaikan dalam masyarakat. Secara terminologi, arti fisabilillah merujuk pada segala amal yang dilakukan oleh seseorang untuk mendekatkan diri pada ridho Allah Swt. Ini mencakup segala perbuatan wajib, sunnah, dan amal kebajikan lainnya yang dilakukan dengan niat ikhlas untuk Allah. Dalam terminologi Islam, arti fisabilillah mengacu pada orang yang berjuang dan berusaha di jalan Allah, baik melalui amal-amal kebajikan, dakwah, jihad, atau tindakan lain yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan dan kemanfaatan bagi umat.

Pejuang Fisabilillah Masjid

Melihat definisi dan terminologi di atas maka sangatlah pantas marbut masjid dinobatkan sebagai pejuang Fisabilillah Masjid. Pejuang Fisabilillah ini juga pantas untuh ditasbihkan pada  Ummu Mahjan orangtua yang sealu membersihkan masjid di jaman Rasulullah. Nabi Muhammad SAW sangat menghormati terhadap orang yang selalu menjaga kebersihan masjid.  Kisah Ummu Mahjan bisa menjadi spirit bagi para petugas kebersihan masjid untuk tidak merasa rendah diri jika Allah SWT memberikan amanah berupa pekerjaan sebagai petugas kebersihan masjid alias marbot. Jika pekerjaan itu ditunaikan dengan ikhlas karena Allah, Rasulullah pasti membanggakannya di akhirat kelak. Ummu  di usianya yang sudah senja memang tidak banyak yang bisa Ummu Mahjan lakukan, selain menunggu kematian. Namun, sebagai pribadi Muslimah, dia masih punya kewajiban untuk terus menambah amal kebaikan sebelum nyawa sampai di tenggorokan. Ummu Mahjan tetap semangat melakukan suatu hal yang banyak manfaatnya untuk orang lain. Membersihkan masjid adalah pekerjaanya di akhir hidupnya.

"Itulah yang menjadi penyemangat saya untuk membersihkan tempat ini (masjid). Di  mana tempat ini menjadi tepat orang muslim mengingat yang mencitpakannya (Allah SWT)," kata Ummu Mahjan ketika ditanya kerbatnya kenapa selalu berada di lingungan mesjid, padahal usianya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari, Ummu Mahjan selalu riang gembira, dia sering berbicara sendiri ketika bekerja. Keikhlasan dalam melaksanakan pekerjaan nampaknya membuat rasa bosan di usian senjanya hilang. Bahkan rembesan keringat yang keluar dari kulitnya jarang ia hiraukan jika sudah bekerja. Seperti dikisahkan, Ummu Mahzan memiliki kulit gelap, namun bercahaya di bagian wajahnya. Seperti itulah kegiatan sehari-hari Ummu Mahjan sampai dia meninggal.

 Meninggalnya Ummu Mahjan membuat Rasulullah SAW merasa kehilangan.  Saat sampai di makamnya kemudian Rasullah shalat jenazah untuk mendoakan Ummu Mahjan. Setelah itu Rasulullah berkata. "Sesungguhnya kuburan ini terisi dengan kegelapan atas penghuninya Allah menerangainya bagi mereka karena aku telah mesalatkannya," katanya. Ummu Mahjan sendiri tidak memiliki harta berupa keturunan dan benda berupa kekayaan. Ummu Mahjan juga adalah seorang wanita yang sudah lanjut usia, namun semangat dan kecintaanya terhadap kebersihan majid patut dijadikan contoh.  

Andapun Bisa

Meski tidak teraftar resmi sebagai marbut sebuah masjid, andapun bisa menjadi pejuang fisabilillah masjid. Masjid dengan berbagai karakterik dan jenisnya pada umumnya membutuhkan pengelolaan yang baik agar jamaah nyaman dalam beribadah. Seringkali karena keterbatasan dana, penyediaan tenaga masjid atau marbut masjid terbatas, membuat pelayanan dan penampilan masjid menjadi terkendala. Dalam keadaan seperti inilah maka kepedulian anda dalam ikut memakmurkan masjid melalui dana, tenaga dan waktu sangat diharapkan.

Untuk menjadi fisabilillah masjid bisa dilakukan dengan adanya kemauan diri anda dalam memberikan ide, pikiran, dana dan tenaga.  Pemberian dana atau infaq yang rutin terhadap kotak infaq masjid berapapun nilainya akan sangat teliti diperhitungkan Allah SWT untuk mendapatkan pahala yang mulia.  Bila tidak mampu memberikan infaq untuk masjid, kepedulian terhadap masjid melalui ide, pikiran dan tenaga sangat dibutuhkan. Umat Islam dan jamaah masjid sebaiknya mempunyai kepedulian dalam memakmurkan masjid. Allah berfirman dalam surah At-Taubah 18"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk."  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun