Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rusman: Wayang, Raden Wrekudara

15 Februari 2019   06:49 Diperbarui: 6 Maret 2019   23:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Raden Wrekudara atau Bratasena atau Bima adalah adik kandung Prabu Puntodewa atau Ksatria Pandawa kedua. 

Ayahnya bernama Prabu Pandu Dewanata dan ibunya adalah Dewi Kunti Talibrata.

Beliau mempunyai tiga istri dan tiga putra juga, antara lain:
1. Istri Dewi Arimbi (raseksi Kerajaan Pringgondani). mempunyai putra Raden Gatutkaca.
2. Istri Dewi Nagagini mempunyai putra Raden Antarja
3. Istri Dewi Urangyuyu mempungai putra Raden Antasena.

Raden Wrekudara orangnya tinggi besar, gagah perkasa dengan kuku yang panjang di kedua ibu jarinya.

Tokoh ini terkenal dengan sikapnya yang selalu membela kebenaran, kejujuran, dan keadilan yang dilengkapi dengan kekuatan fisiknya dan keluhuran budi.

Beliau tinggal di Ksatrian Jodipati (Tunggul Pamenang), ialah sebuah daerah termasuk wilayah Kerajaan Amarta.

Seorang ksatria yang sakti Mandraraguna dengan beberapa senjata seperti Kuku Pancanaka dan Gadha Rujakpolo. 

Dia tidak pernah takut kepada siapapun. kesaktiannya sangat luarbiasa.

Hal lain yang menyolok pada beliau adalah kalau berbicara dengan siapapun selalu ngoko, tanpa basa-basi tapi selalu berkata apa adanya dan lugu.***

Selanjutnya bacalah ini:

https://www.kompasiana.com/rusrusman522/5c669111c112fe166e3f9e06/wayang-raden-arjuna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun