Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rusman: Artikel, Antara Piring Nasi dan Kelir Wayang

7 Juli 2018   11:28 Diperbarui: 1 Maret 2019   16:33 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh:

RUS RUSMAN

Piring itu bisa diibaratkan sebagai kelir wayang

Keduanya adalah wahana atau tempat untuk menggelar sajian utama

Wayang adalah nasi, di mana keduanya merupakan aspek yang paling inti

Gamelan adalah kuah dan lauknya

Nasi tanpa kuah dan lauk tentu tidak ada rasanya, begitu pula wayang tanpa gamelan.. mungkinkah?

Dalang adalah sendoknya

Tanpa dalang wayang takkan mampu dinikmati begitu pula tanpa sendok nasi tak akan sanpai ke mulut

Sinden adalah garpunya

Sinden adalah pendamping dalang dan garpu adalah pendamping sendok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun