Mohon tunggu...
abdul rozak
abdul rozak Mohon Tunggu... -

sederhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Modernisasi Wayang Kulit

7 April 2010   08:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:56 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wayang kulit merupakan warisan budaya yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO tapi ternyata sekarang wayang sepertinya  malah menjadi tamu dinegeri sendiri. sangat disayangkan memang padahal kalau kita mau mendalami inti sari cerita banyak sekali pelajaran dan hikmah dalam setiap lakon yang di tampilkan.

Dalam perkembangannya wayang telah mengalami beberapa perubahan baik dalam bentuk format maupun jam tayang. mungkin kalau tidak mau dibilang moderenisasi tapi inovasi yang dilakukan oleh Dalang selaku sutradara. ada perubahan yang cukup signifikan apa yang terjadi di kab.pekalongan mereka menganti beberapa alat musik gamelan mengantinya dengan organ dan kendang sehingga dapat menghemat biaya untuk kru dari pagelaran wayang kulit .ada juga apa yang dilakukan oleh KI ENTHUS SUSMONO merubah penampilkan karekter wayang yang baru " Wayang Planet ".

Moderenisasi Wayang selama tidak bertentangan dengan pakem wayang itu sendiri sebenarnya dapat dimengerti dengan tantangan globalisasi yang terjadi sekarang ini. esensi pagelaran wayang dapat diartikan media tontonan yang berisi tuntunan. Karena dalang sendiri dapat diartikan Ngudal Piwulang dengan demikian selama wayang masih bisa menjadi sarana transformasi pengetahuan dan budi pekerti luhur wayang harus dijaga kelestariannya .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun