Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ini Alasan Mengapa Uang Gen Z Selalu Habis Lebih Cepat

25 April 2024   08:56 Diperbarui: 25 April 2024   12:46 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generasi Z sering dianggap boros. Foto:pexels.com/Gustavo Fring

Baru gajian, kok bisa ya uang selalu cepat habis? Kayaknya uang cuma sekedar numpang lewat saja. Jangankan sampai tengah bulan, baru seminggu saja rasanya sudah kembali miskin. Kadang akhirnya bingung dan bertanya-tanya, uang habis ke mana aja sih, padahal rasanya nggak beli apa-apa. 

Gen Z adalah generasi yang lahir dari tahun 1997 - 2012 yang merupakan usia produktif dimana saat ini sebagian dari mereka telah memasuki dunia kerja. Para generasi Z atau Gen Z sering dianggap lebih boros dibandingkan generasi-generasi sebelumnya sehingga terkadang membuat mereka sulit dalam mengatur pemasukan dan pengeluarannya. 

Ada beberapa faktor yang membuat para Gen Z lebih boros dan uangnya lekas habis. Simak berikut ini.

1. Demi Memenuhi Trend dan Gaya Hidup 

Dari hasil riset dan survei nasional tentang perilaku Gen Z, mayoritas dari mereka rela mengorbankan kebutuhan pokok demi memenuhi kebutuhan sekunder atau tersier. Contohnya mereka rela makan seadanya agar bisa beli tiket konser yang harganya jutaan, supaya bisa nongkrong di cafe shop atau restoran fancy demi gengsi semata.

Dan kadang pula para Gen Z lebih mengutamakan penampilan dan gaya hidup walaupun sebetulnya ekonominya pas-pasan tapi ingin selalu tampil terlihat elite dan up to date. Misalnya selalu updated gadget dengan membeli iPhone keluaran terbaru yang seri Pro padahal sebetulnya belum mampu beli iPhone, harus selalu pakai barang-barang branded import, suka party meskipun sudah akhir bulan. 

Mereka rela berkorban dalam hal tertentu agar bisa memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang dianggap lebih penting meskipun sebetulnya hanya kebutuhan sekunder atau bahkan tersier.

2. Terkena Sindrom FOMO (Fear of Missing Out) dan YOLO (You Only Live Once) 

FOMO merupakan perasaan takut yang dirasakan ketika mereka tidak mengikuti atau terlibat dalam suatu trend, aktivitas dan pembelian sehingga timbul perasaan tertinggal dalam diri mereka. Mereka merasa cemas dan takut dinilai  kudet bila ketinggalan trend atau jika tidak membeli suatu barang nanti akan dikucilkan dari komunitas dan circle pertemanan. 

Sedangkan YOLO adalah suatu frasa yang artinya untuk jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada di dalam hidup karena kita hanya hidup sekali di dunia ini. Sehingga seringkali bertindak secara langsung dan spontan tanpa perhitungan dan berpikir panjang terlebih dahulu, karena merasa bahwa hidup hanya sekali jadi harus berani mengambil resiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun