[caption id="attachment_285507" align="alignnone" width="354" caption="Tari Sanjaya Rangin saat tampil di TMII"][/caption]
Tari Sanjaya Rangin Turut Sambut RI 1 di Bumi Pacitan
Pacitan (16/10), Malam ini Alun-alun Pacitan dipadati oleh warga masyarakat. Bukan tanpa sebab, masyarakat Pacitan memadati Alun-alun kota ini karena sang Presiden Negeri ini, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sedang berkunjung ke kota kelahiran beliu ini guna melakukan serangkaian agenda. Alun-alun yang terletak di depan Pendopo Kabupaten ini tampak meriah dengan sajian Pesta Rakyat Pacitan yang menyajikan kesenian-kesenian dari seluruh kecamatan dan akan dirangkai dengan Lomba Menyanyi Lagu Ciptaan Bapak Presiden.
Berbagai kesenian disiapkan maksimal untuk tampil di depan Presiden dan rombongan, termasuk rombongan dari Sanggar Tari Edi Peni dan SMP Negeri 1 Ngadirojo. Rombongan ini akan menyuguhkan sebuah tarian yang menyajikan kisah Babat Tanah Lorok. Tarian tersebut dinamai Sanjaya Rangin. Lorok sendiri merupakan wilayah eks kawedanan yang mencakup tiga wilayah yaitu Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro. Tarian kreasi ini sebelumnya pernah dua kali menggelar pentas di anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Ditemui setelah pentas, Adi Peni, sang ketua rombongan mengungkapkan bahwa pentas di depan RI 1 ini dibuat lain dari tampilan sebelumnya. “Beberapa penyesuaian kami lakukan, sesuai hasil koordinasi dengan panitia, tapi secara utuh tidak menghilangkan makna dari tarian ini sendiri”, tutur wanita berjilbab tersebut. Beberapa penyesuaian yang dimaksud misalnya durasi tarian yang harus dipangkas hanya menjadi lima menit saja. Rasa yang berbeda dari tarian ini dibanding performance sebelumnya adalah iringan tari, jika sebelumnya diiringi dengan musik rekaman, pada tampilan malam ini, lenggak-lenggok 7 penari ini langsung diiringi live oleh 15 pengrawit (penabuh gamelan). Hebatnya lagi, baik penari dan pengrawit, seluruhnya adalah siswa SMP Negeri 1 Ngadirojo. “Ini merupakan salah satu upaya kita untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya daerah sebagai aset bangsa.”, pungkas wanita yang biasa dipanggil Peni ini.
[caption id="attachment_285508" align="alignnone" width="640" caption="Penari Sanjaya Rangin sesaat sebelum pentas"]
![13819332081316956717](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552a51d56ea83499188b4568.jpeg?t=o&v=770)
Memang Sanggar Tari yang berlokasi di desa Hadiluwih, kecamatan Ngadirojo, Pacitan ini berusaha untuk terus menjaga warisan leluhur, dan tentunya memberikan sentuhan modern dalam setiap tampilannya. Saat PON 2000 lalu, di mana Jawa Timur bertindak sebagai tuan rumah, Sanggar Tari ini juga mengirimkan 25 penari dalam acara pembukaan PON. Kala itu, Tari Merak merupakan sajian yang mereka bawakan.
“Seneng bisa tampil di depan Pak SBY”, ungkap salah satu penari saat ditemui setelah pentas usai. Kebahagiaan itu merupakan apresiasi terhadap kehadiran Sang Pemimpin Bangsa. Pemimpin yang dalam rangkaian lawatannya telah mengunjungi beberapa site di Pacitan, termasuk Pantai Klayar, Gua Gong, dan meresmikan beberapa icon baru yaitu PLTU Sudimoro, Gelanggang Olahraga dan Masjid Agung Pacitan. (Priyambodo, Foto:Peni)
[caption id="attachment_285509" align="aligncenter" width="1024" caption="Gerakan lain Tari Sanjaya Rangin"]
![13819333681438166797](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/552a51d66ea83499188b4569.jpeg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI