Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Daripada Kopi Susu, Sekalian Saja Minum Kopi Asin

7 Oktober 2019   21:42 Diperbarui: 8 Oktober 2019   18:11 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi susu kekinian (sumber: unsplash.com/@lazizli)

"Apa sih enaknya kopi susu itu? Lha wong rasa kopinya saja gak ada. Ketutup sama rasa manis. Gak tau manis susu beneran apa kaleng-kalengan," keluh seorang teman pecinta kopi ketika saya membelikannya segelas kopi susu kekinian.

Bagi pecinta kopi murni, kopi susu seolah dianggap menyalahi kodrat minuman kopi sebenarnya. Sama seperti mereka mengganggap kopi itu harusnya digiling, bukan digunting alias kopi sachet.

"Di mana-mana kopi susu rasanya ya sama saja. Coba deh kamu beli kopi susu di kedai A. Kemudian bandingkan rasanya dengan kopi susu di kedai B. Sama nggak? Susu itu menodai kemurnian rasa kopi. Minum kopi pake gula saja sudah penghianatan terhadap rasa kopi, apalagi ditambahi susu," kata teman saya masih ngotot.

Saking ngototnya, saya menilai para pecinta kopi seperti ini sudah menimbulkan "diskriminasi sosial" tersendiri. Dalam pandangan pecinta kopi murni, kopi yang dicampur dengan segala macam rasa sampingan menempati kasta terendah. Mau kopi susu, kopi durian, atau kopi instan. Bahkan kadangkala jenis kopi robusta juga dimasukkan dalam kasta paling bawah.

Jika diibaratkan dalam tingkatan struktur sosial, kopi Robusta menempati kasta menengah ke bawah, sementara kopi Arabika adalah kelas elit dan eksklusif. 

Jenis kopi Robusta sering diremehkan karena aroma coklat dan pahitnya yang terlalu kuat. Berbeda dengan jenis kopi Arabika yang lebih beraroma buah-buahan. Dan jika cara penyeduhannya tepat, tanpa diberi tambahan gula sudah menghasilkan rasa manis sendiri.

Tak hanya diskriminasi pada kopi, seringkali para pecinta kopi murni juga menyudutkan orang lain yang minum kopi campuran. Seolah-olah peminum kopi campuran ini kurang beradab dalam memperlakukan kopi dengan semestinya.

Ah, bicara kopi sama pecinta kopi murni memang butuh kesabaran. Percuma kita berdebat dengan mereka, hanya buang-buang waktu saja. Bagi mereka, kopi ya kopi, gak perlu dicampur dengan rasa-rasa yang lainnya.

Para pecinta kopi sejati menikmati kopi karena rasa pahit yang dibawakan senyawa alkaloid bernama kafein dalam setiap biji kopi yang sudah disangrai.

"Pokoknya kalau minum kopi, jangan dicampur dengan segala macam. Daripada kopi susu, sekalian saja minum kopi asin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun