Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Makan Malam dan Tudung Saji

20 April 2024   20:19 Diperbarui: 23 April 2024   19:02 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar oleh Ermi & Jack dari pixabay.com

Kita berdua duduk di tepi meja makan
membuka tudung saji di tengah.
Kosong.
Tidak ada apa-apa.
Memang sudah seharusnya kosong
karena kita lantas meletakkan gawai masing-masing
di situ
dan menutupnya kembali dengan tudung saji.

Lalu kita mulai mengisi perut satu sama lain
dengan cerita-cerita
dari perjalanan hidup hari ini.
Peristiwa kocak, mengejutkan, sedih, gembira
membentuk gumpalan-gumpalan lelah
namun selalu mengenyangkan.

Sehingga saat kembali membuka tudung saji
entah sudah kosong
entah masih ada nasi dan lauk pauk di situ
makan malam kita selalu tuntas.
Mengenyangkan
dan menyenangkan. 

---

barombong, 20 april 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun