Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengais Warisan Budaya Leluhur [5]

23 Februari 2013   13:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:49 1773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_228809" align="aligncenter" width="500" caption="dok.pri"][/caption]

Mengais Warisan Budaya Leluhur [5]

Wanda(Karakter) Tokoh Wayang Kulit

Oleh: Pak De Sakimun

Orang yang sering menghasut, licik, suka mengadu domba atau melakukan tindakan yang menyebabkan suatu kekacauan atau kerusuhan di dalam organisasi atau memprovokasi kelompok tertentu sehingga terjadi keributan atau kericuhan, disebut provokator. Biasanya orang itu digambarkan sebagai seorang tokoh pewayangan yang dinamakan Sengkuni. Sengkuni adalah seorang patih di Negara Astina yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Duryudana atau Prabu Jakapitana. Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh Prabu Duryudana banyak didominasi oleh saran dan arahan dari Patih Sengkuni. Sebetulnya bukan hanya Patih Sengkuni yang berpengaruh di Negara Astina, tapi juga Pandita Drona atau Resi Kumbayana ikut berperan dalam pengambilan kebijakan di Negara Astina itu.

Dalam dunia pewayangan tabiat atau sifat dan perilaku seorang tokoh pewayangan bisa dilihat dari wanda atau karakter. Wanda atau karakter wayang itu dilihat dari bentuk hidung, mata, mulut dan warna raut mukanya. Umpamanya seorang tokoh wayang yang bermata kadhelen hidungnya mungkal gerang tetapi mulutnya gusen dan warna raut mukanya oranye, pasti tabiatnya tidak baik, antara lain licik, suka menghasut , senang mengadu domba, seperti Patih Sengkuni, Citraksa, Citraksi, Kartamarma dan lain-lain.

Tokoh wayang yang matanya thelengan, hidungnya bentulan, mulutnya gethetan melukiskan watak bersahaja, berbudi luhur, tangkas , tangguh, jujur dan selalu berdiri dipihak yang benar. Tokoh-tokoh itu adalah Raden Werkudara atau Bima, Raden Gathutkaca, Raden Antareja, Raden Gandamana dan lain-lain.

Tokoh wayang yang bentuk hidungnya disebut wali miring (kecil), bentuk tatahan matanya pasti liyepan atau gabahan. Tokoh wayangnya sepertiRaden Abimanyu, Raden Irawan, Raden Harjuna, Prabu Yudistira dan banyak lagi. Sedangkan yang hidungnya wali miring (besar) bentuk matanya adalah kadhelen adalah Prabu Drupada, Prabu Salya, Prabu Matswapati, Raden setiyaki, Raden Ugrasena, Raden Wisata, Prabu Baladewa dan lain sebagainya.

Sepertinya ada aturan baku mengenai wanda atau karakter pada tokoh-tokoh tertentu wayang kulit. Umpamanya jika tokoh wayang yang hidungnya wali miring (kecil), matanya liyepan bentuk mulutnyamingkem. Yang bentuk hidungnya wali miring (besar), mata kadhelen, mulutnya biasanya gethetan. Yangberhidung bentulan, matanya thelengan, mulutnya pasti gethetan. Dan yang mempunyai hidung wungkal gerang, mata plelengan (beda dengan thelengan), mulutnya adalah gusen dan prengesan.

Tidak pernah ada yang kombinasinya di luar aturan itu. Umpamanya hidungnya wali miring matanya thelengan atau hidungnya wungkal gerang hidungnya wali miring dan mulutnya gethetan.

Selain dari wanda atau bentuk roman muka, warna muka atau wajah dalam pewayangan juga ada maknanya, antara lain :

Roman muka yang dipulas atau dicat dengan warna emas atau brom/prada, menunjukkan bahwa tokoh wayang ini mempunyai kedudukan tinggi, agung, baik itu raja, kerabat raja, satria, brahmana maupun seorang putri.

Warna hitam, mencerminkan watak kejujuran, tangguh, adil, bijaksana, suka membela kebenaran. Wayang yang berrona muka hitam adalah Raden Werkudara, Raden Gathutkaca dan lain-lain.

Warna merah, wataknya mudah marah, bengis, kejam, emosi, ceroboh, gegabah dan berangasan. Semua tokoh raksasa hampir berwarna merah rona mukanya. Contoh Prabu Dasamuka atau Rahwana, Raden Indrajit, Prabu Kangsadewa dan lain-lain.

Warna oranye, wataknya mirip dengan warna merah ditambah suka penghasut dan pengadu domba. Tokoh wayang ini seperti Patih Sengkuni, Pandita Drona, Raden Citraksa dan Citraksi.

Warna putih, melambangkan kebaikan lahir batin, suka hidup perihatin, suka bertapa, gemar berpetualang. Tokoh ini biasanya putran, seseorang yang masih muda umpamanya Raden Abimanyu, Raden Irawan, Raden Premadi (mudanya Raden Harjuna) dan lainnya.

Dibawah ini adalah beberapa contoh bentuk mata, hidung, mulut dan warna raut muka tokoh wayang kulit :

[caption id="attachment_228810" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

13616261981778100947
13616261981778100947
[/caption] [caption id="attachment_228811" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]
13616263011716482459
13616263011716482459
[/caption] [caption id="attachment_228812" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]
1361626380144190201
1361626380144190201
[/caption] [caption id="attachment_228813" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]
1361626462657744515
1361626462657744515
[/caption]

Demikianlah sekelumit tentang wanda atau karakter tokoh wayang kulit, semoga ada manfaatnya.

Bersambung.....

*****

Artikel sebelumnya :

Mengais Warisan Budaya leluhur [1] Buku-Buku Lama Mengais Warisan Budaya leluhur [2] Menatah Wayang Kulit Mengais Warisan Budaya leluhur [3] Menyungging Wayang Kulit Mengais Warisan Budaya leluhur [4] Busana Wayang Kulit

*****

Tak kenal maka tak cinta Tak cinta maka tak sayang Tak sayang maka tak peduli Tak peduli, bersiaplah ‘tuk kehilangan

*****

Solok Selatan, 23-02-2013

Pak De Sakimun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun