Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengais Warisan Budaya Leluhur [4]

21 Februari 2013   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:56 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_228425" align="aligncenter" width="500" caption="dok.pri"][/caption]

Mengais Warisan Budaya Leluhur [4] BUSANA, ATRIBUT DAN AKSESORI WAYANG KULIT

Oleh : Pak De Sakimun

Di dunia pewayangan, cara berbusana berbeda-beda menurut status dan strata dalam kehidupan sosial tokoh wayang. Busana dan atribut atau aksesori lainnya juga untuk mempermudah mengenali seseorang tokoh (wayang), apakah ia seorang punggawa, ksatria, raja, brahmana dan apakah seorang dewata.

Jaman sekarang jika ada seorang pria mengenakan anting ditelinganya terlihat aneh. Padahal pada jaman dulu (dunia pewayangan) semua tokoh wayang;pria maupun wanita, punggawa maupun raja, jelata maupun brahmana dan titah maupun dewata semua memakai suweng atau perhiasan telinga lainnya. Juga mengenakan ali-ali, gelang, kalung, kroncong (gelang kaki) dan aksesori yang lain yang umumnya dikenakan oleh seorang wanita.

Gelang tidak hanya dikenakan pada pergelangan tangan saja, ada yang dikenakan pada lengan bagian atas yang disebut kelat bahu. Ada juga yang dikenakan di kaki namanya binggel atau kroncong (bukan keroncong orkes).Di dalam dunia pewayangan perhiasan atau atribut bukan hanya sekadar sebagai pemanis atau pelengkap busana, namun ada yang merangkap sebagai azimat atau mempunyai daya kesaktian tertentu. Contoh, Gatutkaca yang memiliki Kutang (rompi) Antakusuma yang mempunyai khasiat bisa mabur tanpa lar (terbang tanpa sayap). Sayang, tidak dijual dipasaran, itupun hanya ada satu-satunya pun hanya di dunia pewayangan. Coba kalau ada yang jual di super market, pasti produsennya atau perusahan konveksinya kewalahan melayani pembeli....hahahaha.

Bentuk gelang berbeda-beda. Yang dikenakan oleh raja berbeda dengan gelang yang dipakai oleh punggawa atau prajurit, gelang yang dipakai kesatria berbeda juga bentuknya dengan yang dikenakan oleh batur atau punakawan dan lain sebagainya. Ada gelang khusus yang hanya dikenakan oleh tokoh tertentu, umpamanya Gelang Candra Kirana hanya empat tokoh wayang yang memakainya, yakni Dewa Ruci, Batara Bayu, Bima dan Hanoman hanya itulah yang mengenakan Gelang Candra Kirana. Ciri-ciri tokoh wayang yang memakai Gelang Candra Kirana adalah mempunyai Kuku Pancanaka dan memakai kampuh (kain panjang sebagai bebet) Poleng Bang Bintulu, kotak-kotak hitam-putih seperti papan catur. Mungkin Bima dan Hanoman grand master dunia pewayangan...heehhe.

[caption id="attachment_228429" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

1361445260834536559
1361445260834536559
[/caption]

Tokoh wayang ada juga yang tidak mengenakan gelang dan kelat bahu samasekali seperti Prabu Punta Dewa atau Yudistira, Raden Janaka atau Harjuna, Dewi Bratajaya atau Wara Subadra. Padahal Raden Harjuna ketika masih timur (muda) yang mempunyai nama Raden Permadi itu memakai gelang dan kelat bahu. Mengapa busana Raden Harjuna menurut saya malah sangat sederhana sekali?. Selain tidak memakai kelat bahu, gelang, kroncong, kalung dan sebagainya, Harjuna juga tidak memakai keris. Mungkin lantaran Raden Harjuna selain ngganteng dan sakti mandra guna, Harjuna juga sudah dinobatkan sebagai lelananging jagat oleg Jawata. “Buat apa pakai aksesori banyak-banyak dan macam-macam, ngribet-ngribeti, toh semua wanita termasuk bidadari Kahyangan Jonggring Salaka semua tertarik pada saya, bukan” pikir Harjuna, mungkin.

Ragam busana dan atribut serta aksesori wayang kulit terlalu banyak jika di tulis disini. Oleh sebab itu dibawah ini hanya beberapa contoh saja gambar atribut wayang kulit saya cantumkan pada artikel ini sebagai ilustrasi:

[caption id="attachment_228428" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

1361445126802556527
1361445126802556527
[/caption]

Menjadi seorang raja memang sangat berat tanggung jawabnya. Terlihat dari atribut yang dikenakan di kepala saja begitu banyak dan berat, belum lagi yang dikenakan pada bagian tubuh yang lain. Apakah itu merupakan simbol dari tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang raja?, entahlah.

[caption id="attachment_228430" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

1361445388494961795
1361445388494961795
[/caption]

Dari penggambaran busana dan aksesorinya Buta Cakil kelihatan raksasa yang kurang percaya diri. Biasanya Buta Cakil selain selalu nyengkelit dua buah keris sekali gus, dia diikuti oleh wadyabala danawa yang tidak sedikit. Tetapi Buta Cakil mungkin sudah ditakdirkan tidak berumur panjang. Dalam cerita apapun dalam pagelaran wayang selalu mati oleh ksatria dalam hitungan tidak lebih dari satu jam peranannya. Apes memang jadi Buta Cakil. Kasihan.

[caption id="attachment_228431" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

1361445527655733863
1361445527655733863
[/caption]

[caption id="attachment_228432" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

1361445646566743115
1361445646566743115
[/caption]

[caption id="attachment_228433" align="aligncenter" width="400" caption="dok.pri"]

13614457661832950479
13614457661832950479
[/caption]

Demikianlah beberapa contoh busana, atribut dan aksesori yang dikenakan tokoh-tokoh wayang kulit, semoga bermanfaat.

Bersambung..............

*****

Tak kenal maka tak sayang Tak sayang maka tak cinta tak cinta maka tak peduli Tak peduli, bersiaplah ‘tuk kehilangan

*****

SolSel, 21-02-2013

Pak De Sakimun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun