Mohon tunggu...
Salimun Abenanza
Salimun Abenanza Mohon Tunggu... Administrasi - di sini maka di sana

seorang anak dari negeri beruang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Rumah Backpacker Dunia, 'House of Everyone' Anton Krotov, di Yogyakarta

17 Mei 2015   10:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_383994" align="alignleft" width="240" caption="Anton Krotov"][/caption]

Berita tentang patung gajah yang menjadi korban Vandalisme di titik O, Yogyakarta memberikan warna yang tak sedap dipandang mata yang memncing keprihatinan. Akan tetapi disisi lain Yogyakarta selalu banyak warna segar nan indah yang ditebarkan banyak orang baik yang datang dari mana saja. Termasuk dari rumah kontrakan sederhana di selatan Lempuyangan yang bernama House of Everyone.

Anton Krotov adalah seorang backpacker asal Rusia yang cukup terkenal di Dunia. Bagi sebagian orang di dunia backpacker nama beliau mungkin sudah tak asing lagi. Paling tidak bagi backpacker asal Rusia beliau dikenal luas sebagai pencetus sebuah tempat tinggal yang disebut dengan ‘House of Everyone’. Rumah ini didirikan di sejumlah negara yang pernah beliau singgahi seperti di Madagaskar, Mexico, Rusia dan sekarang ada di Indonesia yakni di Yogyakarta. Rumah ini didirikan sebagai tempat tinggal bagi para pelancong ke negara tersebut tanpa harus membayar. Kebanyakan para tamu adalah para backpacker atau flashpacker.

House of Everyone yang berada di Yogyakarta beralamat di selatan stasiun Lempuyangan. Rumah ini seperti rumah kontrakan dengan beberapa kamar besar. Hampir 150 backpacker asal beberapa Negara (kebanyakan Rusia dan Ukraina) yang singgah untuk menjelajah Indonesia. Anton Krotov mendirikan rumah ini dan ia menjelajah Indonesia dengan basecamp di House of Everyone yang berada di Yogyakarta.

House of Everyone rumah sederhana ini memeliki keunikan dimana para backpacker dari berbagai Negara berlalu lalang dengan tempelan foto-foto hasil perjalanan, peta-peta berbagai pulau di Indonesia, peta dunia, sampai foto presiden RI dan para menteri Kabinet Kerja. Hampir semua tulisan dan pemberitahuan di rumah ini ditulis dengan huruf sikrilik atau huruf bahasa Rusia yang kemudian ada juga yang diterjemahkan ke bahasa Inggris bahkan ada juga ke bahasa Jawa.

Peraturan di rumah ini cukup sederhana. Hanya tiga peraturan;

1. Tidak ada alkohol dan minuman keras apalagi memakai NARKOBA.

2. Menjaga kebersihan.

3. Menjaga ketenangan saat jam tidur dari 22.00 – 6.00 pagi.

Dengan peraturan sederhana tersebut rumah yang penuh dengan ransel, tenda dan bermacam ragam orang ini tetap teratur dan beraura petualangan. Umumnya para pelancong yang singgah disini sudah melakukan kegiatan traveling bertahun-tahun. Begitu juga sang pendiri sudah memulai perjalanan sejak umur 24 tahun dan sekarang beliau telah berusia 39 tahun dan telah berpetualang di 89 negara di berbagai dunia.

House of Everyone adalah sebuah magnet tersendiri dari backpacker dunia khususnya dari Negara Rusia dan sekitarnya. Karena di Rusia sana Anton Krotov dikenal sebagai penulis buku perjalanan dalam bahasa Rusia telah menerbitkan berbagai panduan perjalan di Indonesia dalam bahasa Rusia. Keberadaan beliau dengan profesi pennulis dan backpacker professional membuat banyak orang ingin mengikuti jejaknya.

[caption id="attachment_383996" align="alignleft" width="300" caption="Kuliah umum semiformal"]

14318316171258132204
14318316171258132204
[/caption]

Hari kamis tanggal 14 Mei 2015. Penulis sempat melihat bertamu dengan teman-teman backpacker Yogyakarta ke House of Everyone ini. Ternyata para traveler disana juga membuat kuliah umum semiformal mengenai jalan-jalan. Untuk informasi hari ini 17-05-2015 akan diadakan kuliah umum tentang “Safe traveling for Woman” yang akan disampaikan oleh Tatyana, seorang traveler perempuan senior dari Rusia jam 16.00 (bagi yang selow boleh datang).

Selalu ketika bertemu dengan banyak pelancong ada saja kisah unik dan informasi yang bikin happy. Ketika hendak shalat magrib sebelum kelas dimulai penulis dipandu oleh seorang backpacker wanita asal Rusia ke jalan menuju mesjid. Walaupun ia tidak shalat seperti penulis tapi ialah yang menunjukkan jalannya. Di tengah jalan penulis berpapasan dengan travler lain asal Rusia juga dan mereka bercakap-cakap dengan bahasa Rusia yang penulis tak mengerti. Ternyata yang berbpaspasan tadi juga akan shalat magrib. Nama beliau Alex melakukan perjalanan keliling dunia sudah 7 tahun dan berprofesi sebagai programmer. Setelah kami shalat magrib dan berbincang diperjalan pulang tentang muslim dan mesjid di Rusia. Katanya di Moskow cuma ada 4 mesjid. Populasi muslim hanya 20 % dan Alex dan Anton termasuk di dalamnya. Bertemu saudara seiman dari berbagai negara dan latar belakang berbeda mempunyai rasa indah tersendiri hehehe. Setelah itu kami sampai di House of Everyone dan kelas akan dimulai dengan perkenalan masing-masing tamu yangmengikuti kelas.

Malam itu membicarakan tentang bagaimana memulai perjalan dengan sedikit uang. Disampaikan oleh Dimas (saya lupa nama Rusianya siapa).Beliau adalah seorang Rusia yang telah lumayan lancar berbahasa Indonesia. Beliau menceritakan berbagai tips dan pengalaman keliling dunia. Salh satu tips unik adalah jauhilah TV. Menurut beliau telivisi banyak mengandung hal-hal negatif dan informasi jelek. Selain itu ada juga info tentang cara nebeng yang baik. Cerita tentang traveler 3 Dolar sehari ( 1$ makan, 1 $ internet, 1$tabungan untuk visa negara berikutnya).

[caption id="attachment_383998" align="alignleft" width="300" caption="Beberapa tempelan"]

1431831784944285023
1431831784944285023
[/caption]

Kuliah umum ini diakhiri dengan diskusi bersama bebas. Sayangnya House of Everyone di Yogyakarta akan segera ditutup. Karena rombongan ini akan meninggalkan Indonesia akhir Mei ini. Paling tidak mereka telah menebarkan banyak ilmu dan persaudaran global yang banyak tertutupi oleh intrik politik yang kebanyak menyulap banyak negara menjadi penjahat. Disisi lain rumah ini telah memberikan kesempatan persaudaraan dunia untuk menambah warna Yogykarta semakin menjadi semakin indah dan semakin bikin kangen bagi yang pernah kesana.

.

Sleman (diberitakan dari Kledokan, dan maju terus teknologi nuklir Indonesia) 17-05-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun