Mohon tunggu...
Kusumo Hadi
Kusumo Hadi Mohon Tunggu... -

berasal dari desa, menginjak kota kecil di solo untuk mengenal lebih banyak peradaban kota yang katanya termasuk kota yang paling berkembang di Indonesia. melihat fenomena yang terjadi dengan segenap kronik peristiwanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selain Tari Pendet, Ada Klaim Wayang Kulit di Iklan Enigmatic Malaysia

27 Agustus 2009   07:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:47 2262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cobalah perhatikan kembali iklan Enigmatic Malaysia, sebelum gambar tari pendet ternyata muncul dengan durasi cukup lama tokoh wayang kulit Bima, Pandawa ke-2 setelah Yudhistira, Apakah Wayang kulit dengan karakter asli Indonesia itu juga diklaim Malaysia?

Mari kita simak pernyataan tahun 2007  Menteri Kebudayaan, Kesenian dan Warisan Malaysia Datuk Seri Dr Rais Yatim , "Indonesia tak punya hak mengklaim kepemilikan wayang kulit karena dia dibawa oleh penguasa Hindu Sri Wijaya di abad ketujuh dan kesenian itu menyebar di Langkasuka (Kedah), Palembang, Batavia dan Temasik," kata Rais.

Apakah wayang kulit berasal dari sriwijaya? Sejauh ini orang desa tidak pernah mendengar sejarah wayang kulit dari kerajaan Sriwijaya ( sebelumnya bedakan dulu antara produk wayang kulit dengan cerita ramayana dan Mahabarata yang memang berasal dari cerita suci hindu India ). Istilah wayang pertama kali tertulis di Prasasti Balitung tahun 898 - 910 masehi, jaman mataram hindu (Mataram Kuno) :
sigaligi mawayang buat hyang, macarita bhima ya kumara

(terjemahan kasaran-nya kira-kira begini : menggelar wayang untuk para hyang menceritakan tentang bima sang kumara)

dari sanalah istilah wayang pertama kali tercatat, sehingga bila ada klaim malaysia atas produk budaya bernama wayang, silakan memperlihatkan prasasti asli malaysia yang menyebutkan kebudayaan wayang berasal dari negeri mereka. Pertanyaannya adalah: apakah Malaysia bisa berusaha menunjukkan bukti sejarah masa lalu mereka ? ternyata masih ada cara yang tidak terpuji, yaitu dengan memburu naskah-naskah kuno tentang kerajaan melayu di daerah Kepulauan Riau , yang masih ada di kalangan rakyat (di luar museum)

sebenarnya para ahli sastra sejak jaman mataram hindu sudah memberikan jejak budaya dan hak cipta mereka, dengan menuliskannya di kitab-kitab kuno berbahasa kawi (jawa kuno) dan sansekerta, antara lain gubahan ramayana ke dalam bahasa jawa kuno, mahabarata digubah pada jaman Raja Darmawangsa,

Dalam serat centhini terkuak bukti bahwa di jaman majapahit wayang digambar di kertas jawi. Apakah kertas jawi itu? kemungkinan itu adalah awal mula wayang beber. lalu bagaimaan dengan produk wayang kulit ?

ternyata wayang kulit yang berasal dari kulit kerbau dengan penjepit tanduk kerbau dimulai dari jaman kerajaan islam Demak (kerajaan setelah dinasti hindu majapahit berakhir). Pemakaian kulit kerbau dikarenakan untuk menghormati rakyat beragama hindu yang pantang menyembelih sapi. Skenario drama by Sunan Bonang, Sunan Kalijaga yang mengubah kayu menjadi batang pisang untuk menancapkan wayang, menggunakan kotak wayang, menggunakan gunungan, dan menggunakan obor (blencong) untuk membentuk efek bayangan di balik layar.

Kenapa wayang bisa sampai Malaysia ? ingatkah kita bahwa kekuasaan majapahit di jaman patih Gajah Mada bisa menjangkau Indonesia, malaysia, hingga Thailand? untuk wayang kulit yang mulai ada di jaman kerajaan Islam Demak bisa menyebar hingga daratan Malaysia karena waktu itu sudah ada usaha perluasan kekuasaan hingga Malaka, terbukti Pangeran Pati Unus, berusaha menyerang portugis di Malaka, berarti sudah ada hubungan dan penetrasi budaya jawa dari kerajaan Demak ke Malaysia.

Hal yang membuat Malaysia tidak bisa mengklaim wayang kulit sebagai budaya asli ciptaan Malaysia, adalah karena selain latar belakang bukti sejarahnya yang tidak kuat, juga Malaysia tidak akan bisa menjelaskan tingginya nilai filosofi yang ada di tiap guratan pahatan wayang kulit, karena tiap pahatan mengandung makna, tiap warna kostum wayang mengandung makna, termasuk juga gunungan yang mempunyai nilai filosofis tinggi, khas karya sunan Kalijaga.

Masihkah Malaysia ngotot mengklaim wayang kulit? bagaimana dengan budaya budaya lain yang terancam diklaim ? Silakan hubungi kementrian Pariwisata seni dan Budaya untuk mendaftarkan berbagai produk budaya di daerah anda, karena sejauh ini pendaftaran tersebut harus bersifat aktif, dan mari kita lihat seberapa cepat pendataan hak cipta budaya di negeri ini.

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah

* dihimpun dari berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun