Mohon tunggu...
Suprihati
Suprihati Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar alam penyuka cagar

Penyuka kajian lingkungan dan budaya. Penikmat coretan ringan dari dan tentang kebun keseharian. Blog personal: https://rynari.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mari Menulis dan Bahagia

24 Mei 2019   01:24 Diperbarui: 24 Mei 2019   02:04 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari menulis dan bahagia (sumber:nytimes.com)

Membaca tulisan di kompasiana terasa aura bahagia yang dipancarkan oleh penulisnya. Rasa bahagia yang menghadirkan rasa optimis dan motivasi serta inspirasi. Menurut aneka sumber, rasa bahagia merupakan resultante dari kinerja hormon endorfin, dopamin, oksitosin dan serotinin. Bagaimana kaitan antara menulis dengan produksi hormon tersebut?

Mari menulis dan bahagia

1. Menulis untuk mengurangi stres atau rasa keprihatinan terhadap suatu hal.

Melalui tulisan, seseorang dapat menyalurkan rasa prihatin. Tidak melulu dengan curahan perasaan, sesekali dibarengi dengan usulan pemecahan masalah. Menulis menjadi upaya pereda 'rasa sakit' atas suatu kondisi.

Seiiring dengan mengendurnya 'rasa sakit', stress maupun rasa prihatin, produksi hormon endorfin terpacu. Menjadi perantara menguarnya rasa bahagia. Rasa prihatin tidak juga melulu pada persoalan pribadi.

Semisal, keprihatinan atas antisipasi kelangkaan energi dan upaya memasyarakatkan aneka bentuk energi terbarukan. Curahan rasa melalui jalinan kata menjadi tulisan secara perlahan meredakan 'rasa sakit/stress' penulisnya. Menggulirkan rasa nyaman, bahagia mengutarakan gagasan entah seberapapun maknanya bagi pembaca.

Menyimak tulisan K'er Mbak Leya Cattleya yang memiliki keprihatinan luar biasa atas kesetaraan gender, menggerakkan hati dan pikiran pembacanya. Ikut merasakan aura bahagia setiap karya tulis mbak Leya ditayangkan. Penulis melepaskan sebagian rasa prihatin beliau memasuki ranah publik. Rasa bahagia di hati penulis karena berbagi keprihatinan menyentuh hati pembacanya.

Menikmati karya K'er Khrisna Pabichara juga merasakan keprihatinan beliau atas penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Tulisan yang menjadi acuan kami para pembelajar, meski hasilnya masih jauh dari standar. Terasa percik bahagia beliau kala berbagi dan bahagia kami saat menyesap ilmu yang ditebar.

2. Menulis sebagai ungkapan rasa senang, bangga syukur atas suatu hal.

Rasa senang, bangga syukur atas suatu hal dapat dibagikan kepada orang lain melalui tulisan. Tarian jemari pada keyboard menstimulir hormon dopamin yang dikenal sebagai hormon yang dapat mempengaruhi rasa senang. Mendatangkan rasa bahagia.

Aneka hal sebagai pemicu rasa senang, semisal menikmati panorama alam yang apik. Menonton pagelaran memikat. Sukacita kemenangan tim olah raga yang didukung. Aura bahagia yang dirasakan penulisnya akan menyapa para pembacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun