BEDAH MULUT
Baru-baru ini isteri teman saya (Namanya mbak Endah) sering mengalami migrain, pilek, hidung mampet, dan pusing. Setelah periksa ke dokter spesialis dinyatakan bahwa penyebab sakitnya itu adalah gigi dan sinusitis. Saran dokter adalah mencabut gigi-gigi yang keropos tinggal sedikit-sedikit itu dan mengambil cairan yang ada di dalam hidung berupa nanah bercampur darah.
Begitu dokter mengatakan gigi yang akan dicabut enam, isteri teman saya ketakutan. Padahal enam gigi itu hanya tinggal sisa-sisa (puing-puing kecil serta akarnya). Teman saya menenangkan,”santai saja, Ma. Paling Cuma bedah kecil alias cabut gigi.”
Lain lagi tanggapan saudara teman saya, orang awam. Dia membayangkan yang tidak-tidak. Operasi gigi? Berarti nanti mulutnya disobek lalu dijahit lagi. Duh bagaimana nanti mukanya.
Setelah selesai operasi, dokter memberitahukan bahwa gigi yang dicabut sebenarnya sebelas. Ow, isteri teman saya lebih kaget banget.
“begini mbak, gigi geraham itu kalau keropos sampai habis, maka satu gigi jadi dua bagian. Jadi sebelas gigi yang saya maksud tadi terdiri dari enam gigi yang yang terbagi-bagi tadi.”
“oh, begitu.”
Saudara teman saya yang heboh menjenguk dan spontan berkata,”lo mukamu gakpapa. Kupikir pipimu dibuka lalu dijahit. Syukurlah kalau begitu, kamu masih tetep cantik.”
Saya dan teman-teman guru/karyawan juga menjenguk isteri teman saya. Kebetulan isteri teman saya di rumah. Salah satu teman saya yang menjenguk namanya Bu Larmi dengan tersenyum berbisik pada saya. “Kupikir yang dibedah pipinya. Soalnya gigi yang dicabut kan banyak.”
Waduh ternyata ada yang salah sangka. Saya tersenyum, teman-teman yang lain ternyata juga punya pikiran yang sama. Halah, ini bedah mulut bukan bedah pipi, bro. (SELESAI)
Karanganyar, 26 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H