Mohon tunggu...
Nahdiah
Nahdiah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Industri Farmasi

23 November 2015   10:30 Diperbarui: 23 November 2015   10:30 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam Indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN Economic Community.

Industri farmasi Indonesia merupakan salah satu dari sedikit industri yang selalu bertumbuh dari tahun ke tahun dimana pertumbuhan rata-ratanya berada di atas 10 persen per tahun dengan orientasi penjualan pada pasar dalam negeri (domestik). Pertumbuhan industri farmasi ini tidak lepas dari peningkatan harapan hidup, bertumbuhnya populasi Indonesia, dan meningkatnya pengeluaran untuk biaya kesehatan per kapita dari tahun ke tahun. 

Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, industri farmasi terus mempersiapkan langkah-langkahnya. Salah satunya, dengan menggelar pameran niaga bahan baku farmasi, yang diadakan oleh United Business Media (UBM) Asia dengan konsep Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhI SEA) 2015. Pameran ini telah digelar pada 8-10 April 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Hal ini merupakan peluang bagi pelaku industri farmasi dan penyedia bahan baku obat dari seluruh dunia untuk menjangkau pasar Asia Tenggara yang sedang tumbuh pesat.

Masyarakat Ekonomi ASEAN menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi farmasis dan industri farmasi. Tantangan berupa persaingan dengan negara lain yang bisa saja mereka telah memiliki produk-produk yang jauh lebih bagus dan berkualitas dibandingkan dengan negara kita. Hal tersebut tak dapat dipungkiri, karena salah satu dari cirri-ciri MEA adalah kawasan ekonomi yang sangat kompetitif. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan adanya kerja sama dari segala sektor untuk mendukung industri farmasi dengan meningkatkan segala kualitasnya baik itu dalam pelayanan maupun ketersediaan bahan baku farmasi agar kompetitif dengan negara ASEAN lainnya.

Di samping itu, MEA juga memberikan peluang yang besar bagi farmasis dan industri farmasi, jika dapat mengikuti keinginan pasar dan menghasilkan produk yang unggul. Hal tersebut tidak mustahil untuk kita lakukan, karena MEA masih mencakup negara-negara ASEAN. Wilayah tersebut belum cukup luas dan perbedaan perkembangan ekonomi dan teknologi dari negara-negara yang termasuk di dalamnya tidaklah drastis. Industri farmasi dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam memenuhi standar ASEAN tersebut guna menghadapi kompetisi produk luar negeri. Jika hal-hal tersebut tercapai, maka persaingan di dalam MEA bukanlah lagi sebuah tantangan yang perlu ditakuti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun