Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wayang Kontemporer (09) Seksualitas Drupadi, Praktis Memuaskan--- Bisa Ditiru

29 April 2010   10:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 13940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ide Kamasutta atau Kama Sutra baru lahir di Abad II oleh Vatsyayana --- yang menyimpulkan beberapa pasangan yang tidak matching secara posture. Bahkan alat kelamin unmatch !Tetapi pasangan kedua belah pihak ‘kan harus puas ……….dan berbahagia. Masa cerai sih solusi-nya.

Drupadi perempuan cerdas, cantik dan cerdik --- Raden Wrekudara haruspuas dan bahagia setelah mengunjunginya. Seiiiiir !

 

Wangi harum, dari rambut sampai sela-sela jari kaki --- apakah Wrekudara suka mencium rambut dan jari-jari kaki Dewi Drupadi ?Lelaki memang ada yang senang mengecup putting dan pusat kekasihnya --- mencium jemari tangan isterinya,bahkan ada yang mengelus-elus dan menciumi , tapak kaki – mata kaki, jemari kaki --- mencumbui betis dan belakang lutut.Aduh meremang bulu-bulu kuduk dan pori-pori kulit. Bernafas – pori-pori bernafas, alunan nafas memburu --- sampai mulut ternganga --- mengerang. Aduuuuuuh.

Harus kekasih yang membalikkan tubuh itu --- sendi-sendi semuanya menikmati alunan nikmat erotis. Lemah seperti kehilangan tenaga. Menikmati dalam ekstasi.

 

Wrekudara alias Bima selalu memanjakan Dewi Drupadi --- tubuhnya yang besar melebihi rata-rata saudaranya. Sikapnya yang kasar. Berdiri saja kaku --- kaki melebar kokoh seperti sedang bersikap kuda-kuda. Tangan menggenggam kuku Pancanaka. Sosoknya yang besar, berkumis, berjenggot,bersimbar --- ini kelebihannya.Drupadi senang sekali memainkan simbar Bima --- sebagai foreplay.

Drupadi pintar memilih, merubah, dan improvisasi sensualitas --- suara Bima yang besar mem-briton --- ia tundukkan sampai tak bersuara --- selain dengusan, erangan, seperti megap-megap ---- satria Jodipati itu minta ampun menikmati-nya. Bisa ?!

 

Drupadi biasa dipangku Bima --- sementara Drupadi memainkan simbar di dada Bima--- Raden Wrekudara itu membalas dengan menggarut-garuskan jambang dan janggutnya --- rambut Drupadi diciumi.Ia memainkan pahanya melebar dan menguncup --- membuatpaha Drupadi pun melebar dan menguncup.Sayang seharusnya ia menggunakan jempolnya untuk merangsang Clit Drupadi --- kuku Pancanakanya mengganggu. Jadi ia gunakan si Pen untuk merangsang si Clit.Aduuuh Drupadi mengerang --- ia mengambil alih permainan itu.Keduanya menikmati foreplay itu.Mereka berciuman.Drupadi memamah si Pen ke dalam Vag-nya .Dewi Drupadi melonjak duduk berdiri.Memainkan otot kegelnya.

Mereka tidak sadarkan diri.

 

Begitu tersadar, Bima membapongnya, Sang Dewi dibalikkannya --- kini Sang Dewiempatpuluhlima derajat ke lantai --- terkadang berimprovisasi mengelus tulang kering dan jari-jari kaki Bima.Wrekudaramengurut-ngurut punggung Sang Dewi.Mereka menikmati pijitan dan ungkapan rasa kasih sayang..Sang Satria memainkan si Pen ke arah gerbang rasa --- marak memerahdirangsang gosokan si Pen..Sang Dewi merasakan nikmat tak tertahankan.

Tiba-tiba Sang SatriaJodipatimengangkat pinggul Sang Dewi --- merubah posisi seperti kemudian hari , dikatakan Vatsyayana ; “ Linggam kuda memasuki Yoni rusa betina……………”

 

Menurut Ahli-ahli Seks modern --- posisi penemuan itu, ada yang menyebutnya “Doggie”, ternyata sangat pas menghunjam “G-Spot” --- Sang linggam juga sangat terangsang leher bawahnya dalam gesekan dan respon si Clit --- dan si gundul menyundul-nyundul G-Spot.Ampun.

Aneh si Drupadi menamakan posisi favoritnya itu “Lembu Ngombe”.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun