Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Perawat - Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

PDI-P Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Dapat Apa?

16 Agustus 2020   22:15 Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:51 11126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto (kompas.com)

Dalam dunia perpolitikan apapun bisa terjadi, tidak mengherankan apabila hari ini menjadi teman dalam politik, di periode selanjutnya akan menjadi lawan. Semua tergantung keadaan dan kepentingan politik. Jadi bila anda belum siap atau masih baperan dalam berpolitik, mending jangan dulu. Nanti enggak kuat, biar mereka saja.

Namanya juga politik. Dari asal katanya saja sudah mengarah kepada banyak cara. Apapun akan dilakukan untuk menguntungkan partai maupun posisinya. Kita sebagai rakyat biasa hanya bisa menonton lakon para kaum politikus, dengan segala tingkah polahnya.

Untuk saat ini di Indonesia berdasarkan pemilu anggota DPR tahun 2019, ada tiga partai besar yaitu, PDIP (19.33%), Partai Gerindra (12,57%) dan Paratai Golkar (12,31%), dan diikuti oleh PKB sekitar (9,69%) sebagai runner up (nasional.tempo.co). Tiga partai besar tersebut punya nilai jual tinggi dalam menentukan pasangan presiden pada pemilu yang akan datang ditahun 2024.

Sebagai orang awam yang masih baru mencoba mengamati percaturan politik di level nasional, saya punya asumsi tersendiri terhadap kemungkinan yang akan terjadi pada pilpres mendatang. Hal itu tentunya dengan melihat dan membaca geliat tokoh politik dalam melakukan manuver politiknya, baik sebelum maupun sesudah pilpres.

Mengenai petarungan politik ditahun 2024 yang sangat menarik untuk dikaji adalah tentang adanya kemungkinan duet antar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Bukan tanpa sebab saya berasumsi seperti itu, tapi semua bisa kita lihat pada pengalaman sebelumnya. Mereka juga pernah menjadi pasangan pada pemilihan presiden tahun 2009.

Politik memang susah ditebak. Terkadang tidak masuk akal dengan berbagai kejutan-kejutan yang datang dari pemainnya. Masih ingat kejutan yang diberikan oleh Prabowo? Tanpa membutuhkan waktu yang lama, beliau langsung bersedia untuk berjumpa dengan Jokowi. Dalam rangka konsolidasi setelah pihak KPU Pusat menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf sebagai pemenang pemilu. 

Apa yang terjadi di akar rumput para simpatisan dan pendukung Prabowo, tentunya mereka sangat merasa kecewa dengan sikap Prabowo yang bersedia berjumpa dengan Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus.

Selanjutnya diikuti oleh kejutan yang lebih menghebohkan lagi, dengan masuknya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan Edhy Prabawo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dalam kabinet presiden Jokowi.  

Bagi kita masyarakat awam, itu mengejutkan. Bagi simpatisan, keputusan itu mengecewakan. Akan tetapi para politikus, itu biasa-biasa saja. Sebuah 'permainan' yang sudah sering terjadi di dalam dunia perpolitikan. 

Tidak tertutup kemungkinan akan terjadi kejutan yang lebih dahsyat lagi di tahun 2024. Saya tidak bermaksud melangkahi takdir Yang Maha Kuasa. Hanya bentuk kekerdilan dalam berpraduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun