[1]. Selalu menjadi pihak yang terzolimi dan teraniaya.
[2]. Mengucapkan Lebaran Kuda dua hari menjelang unras 411. SBY adalah aktor dibalik aksi demo yang melibatkan umat Islam dengan menunggangi pernyataan Ahok soal Al Maidah. Aksi demo itu dibiayai dari uang hasil korupsinya selama 10 tahun ia berkuasa (Pengamat Politik UI, Boni Hargens).
[3]. Menasehati seluruh lulusan akademi perwira TNI dan Polri agar mereka jangan bercita-cita menjadi kepala daerah, melainkan harus konsentrasi dan mengabdi sepenuhnya hanya sebagai perwira TNI atau Polri (Antara). Namun kenyataannya Agus Harimurti Yudhoyono didorongnya berhenti jadi Mayor untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
[4]. Menghimbau agar seluruh Kepala Daerah tak boleh membangun dinasti politik di negeri ini dan mengingatkan mereka agar memiliki batasan norma kepatutan (Kompas), tapi kenyataannya, mulai dari anaknya, Ibas, sampai sanak keluarganya berbondong-bondong ikut Pemilu Legislatif (Pileg) 2014.
Berikut daftarnya (Liputan 6):
- Edhi Baskoro Yudhoyono, Dapil Jatim VII
- Hartanto Edhi Wibowo (adik ipar SBY), Dapil Banten III
- Sartono Hutomo (sepupu SBY), Dapil Jatim VII
- Mexicana Leo Hartanto (keponakan SBY), Dapil DKI Jakarta I
- Putri Permatasari (keponakan Agus Hermanto), Dapil Jateng I
- Agung Budi Santoso (keluarga Hadi Utomo), Dapil Jabar I
- Sri Hidayati (adik ipar Agung BS), Dapil Jawa Barat III
- Drg Lintang Pramesti (anak Agus Hermanto), Dapil Jabar VIII
- Indri Sulistiyowati (keponakan Hadi Utomo), Dapil NTB
- Decky Hardijanto (keponakan Hadi Utomo), Dapil Jateng V
- Nurcahyo Anggorojati (anak Hadi Utomo yang juga ipar SBY), Dapil Jateng VI
- Dwi Astuti Wulandari (anak Hadi Utomo), Dapil DKI Jakarta I
- Agus Hermanto (adik ipar SBY), Dapil Jateng I
- Sumardani (suami Indri Sulistiyowati), Dapil Riau I
- Putut Wijanarko (suami Sri Hidayati), Dapil Jatim VI
[5]. Mensomasi Kompasianer Sri Mulyono terkait tulisannya di Kompasiana, Anas: Kejarlah Daku, Kau Terungkap. Sri Mulyono disomasi oleh pangacara keluarganya SBY, Palmer Situmorang, yaitu pada tanggal 14 Desember 2013 dan tanggal 20 Desember 2013.
Kompasianer kok disomasi sekelas Presiden RI, apa enggak aneh? Kalau kebakaran jenggot dengan tulisannya Kompasianer Sri Mulyono itu, balas tulisan dengan tulisan dengan melampirkan data seakurat mungkin, bukan dengan cara licik menggertak lewat jalur somasi.
[6]. Asset Century di Swiss tak pernah lagi dilaporkan karena diintervensi oleh Tim Khusus Century yang dipimpin oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana. Hasil kerja team Denny Indrayana juga tak pernah diketahui lagi rimbanya (Tempo).
[7]. Yasonna Laoly mencium bau amis dalam kasus Antasari Azhar. Yasonna menyebutkan bahwa ada misteri di balik kasus Antasari itu (Kompas).
"Saya baca berkas, saya baca pertimbangan hukum, saya baca apa yang disampaikan beliau, saya sendiri juga seperti apa yang dikatakan Wapres (Jusuf Kalla) tadi. Saya orang hukum, saya merasakan something smelly, ada bau-bau amisnya begitu".
(Baca juga, Fakta di Balik Kriminalisasi KPK, dan Keterlibatan SBY, oleh Rina Dewreight)
