Nasib Orang Sulit Ditebak

Saya mengenal seorang adik kelas semasa kuliah yang memiliki bakat menulis di luar rata-rata. Setiap goresan penanya selalu enak dibaca dan penuh makna. 

Sehari yang lalu saat membuka akun media sosial, saya tanpa sengaja melihat hasil karya terbarunya yang dipublikasikan oleh penerbit ternama, Gramedia. 

Tulisan-tulisannya memang kerap tampil di media nasional. Ia rajin membaca karya sastra asing. Tak ayal, diksi tulisannya bukan hanya kaya kata, namun juga sarat makna.

Sudah tak terhitung berapa negara yang sudah disinggahinya. Tak main-main, ia adalah alumni sekolah ternama di Inggris di jurusan yang setahu saya sulit ditembus. 

Semasa kuliah dulu ia tidak terlihat mahir. Beberapa kali ia pernah kecewa karena gagal mendapatkan beasiswa ke negara yang ingin dikunjunginya. Bukan karena tidak cukup syarat, tapi karena sesuatu yang sulit ditebak.

Perjalanan hidupnya penuh lika liku. Pernah ia putus asa sampai ingin menyerah karena terus gagal. Tapi, nasib orang sulit ditebak. Karirnya melejit dan karyanya membukit.

Ada bakat terpendam yang memang lama terdiam dalam tubuhnya. Imajinasinya mampu menembus peradaban masa silam. Namanya sudah dikenal luas, sampai ke negara sebelah. 

Ya, begitulah perjalanan hidup. Ada yang harus berada di bawah untuk naik ke atas, ada juga yang sudah duluan di atas untuk kemudian terhempas ke bawah.

Masing-masing berada di jalan yang sudah ditakdirkan. Tidak ada yang buruk jika hati ini bersih. Prasangka buruk hanya fatamorgana yang seringkali menipu mata.