Jakarta merupakan Ibukota Indonesia. Pusat dari segala perusahaan-perusahaan milik pemerintahan maupun swasta. Gedung-gedung tinggi terus-menerus didirikan untuk menjadi tempat bekerja, penduduk dari berbagai desa pun terus berdatangan ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Kini Jakarta memiliki jumlah penduduk sebesar 9.988.495 jiwa (Sumber : http://www.kemendagri.go.id).
Pembenahan transportasi di Jakarta kini menjadi fokus pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama . Sejak tahun 1989 rencana pembangunan MRT di Jakarta sudah ada, tetapi itu semua berjalan lambat seakan tidak berjalan sama sekali, akibat perekonomian di Indonesia yang terus menerus bergoncang.
Tetapi sejak 2014 pembangunan MRT sudah bergerak, tiang-tiang penahan sudah mulai di pasang di berbagai daerah di Jakarta. MRT ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2017. Jalur MRT Jakarta tahap pertama akan beroperasi dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus.
Akan ada 13 stasiun yang nantinya akan melayani warga Jakarta disepanjang jalur ini. 6 stasiun berada di bawah tanah, sedangkan 7 lainnya berada di atas jalur layang. Jalur bawah tanah beroperasi dari Bundaran HI hingga Jalan Sisingamangaraja.
MRT ini akan berasal dari salah satu perusahaan di Jepang, karna menjadi pemenang tender paket CP-108 untuk penyediaan kereta listrik proyek MRT Jakarta tahap I . Basuki Tjahaja Purnama menilai pembelian kereta dari perusahaan Jepang sudah tepat. Karena kualitas barang yang diproduksi di Jepang sudah teruji kemampuannya.
"Saya enggak fanatik sama produk Jepang. Tapi saya suka sama produk yang teruji puluhan bahkan ratusan tahun. Saya enggak mau pertaruhkan, apalagi yang coba-coba. Kami mau Jakarta dapat yang terbaik," Kata Gubernur DKI Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H