Mohon tunggu...
Ayudhia Virga
Ayudhia Virga Mohon Tunggu... Lainnya - Unnecessary Human Being

Everyone is try to outwoke everyone.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

11.11 (Angka Kembar dan Keresahan Global)

21 November 2012   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 16479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tulisan ini akan saya mulai dengan sebuah pertanyaan, Apakah anda pernah mengalami sebuah kondisi dimana anda secara berulang melihat kemunculan angka kembar. 11.11, 22.22 pada jam tangan digital anda, 1111 pada plat nomor kendaraan, 7777 pada resi tagihan kartu kredit. Bisa dimana saja, kapan saja dan terjadi secara berulang.  (Lebih dari 5 kali dalam sebulan) ? Beberapa waktu, saya sempat mendapati beberapa teman yang dalam status facebooknya menuliskan sesuatu terkait fenomena kemunculan angka kembar yang saya maksud diatas. Hal ini menarik perhatian saya..karena saya memang pernah mengalami hal serupa terkait fenomena tersebut. Dan kemungkinan saya membaca status mereka adalah kemungkinan yang mereka gulirkan sehingga membuka kemungkinan bahwa di luar sana orang seperti saya akan membaca kemungkinan yang mereka gulirkan dan menjawabnya dengan menggulirkan kembali kemungkinan tersebut.

Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin membahasakan “perasaan” ini menjadi sebuah tulisan.  Menggulirkan lagi sebuah kemungkinan bahwa ini akan dibaca oleh orang lain diluar sana yg mungkin merasakan hal yang sama dengan apa yang saya rasakan. Namun seperti biasa ketergesaan hidup dan deraan rutinitas memaksa saya menjadi malas. Menyimpan kembali draft tulisan ini jauh-jauh terkubur puluhan folder didalam laptop saya. Libur panjang kemarin..adalah pinch in the head..membuat saya kembali membuka perangkat talismanic saya. Menghisap dalam-dalam asap nya. Mensynchronizejiwa saya kedalam gelombang alam semesta dan membiarkan mitokondria dalam tubuh saya terhanyut dalam perputaran rotasi bumi. Dan lalu mulai menulis.

Sebelum membaca lebih jauh deskripsi yang akan saya suguhkan mengenai teori-teori terkait kemunculan angka kembar ini. Tolong di pahami bahwa apa yg akan saya kemukakan adalah murni didasari pada observasi pribadi (pengalaman personal) dan rangkuman informasi lain (extrenal) yg saya temukan dan saya percayai memberikan jawaban kepada saya perihal fenomena kemunculan angka kembar ini. Bisa jadi ini memang sangat personal dan belum tentu sesuai dengan pemahaman rasional anda. Ada beberapa teori yang menurut saya terkait dengan fenomena kemunculan angka kembar. Antara lain :

1. Teori Fokus Pikiran.

"We do not see with our eyes. We see with our brains” What we see is only what our brain tells us to see”John Medina.

Secara Psikologis, kita cenderung untuk melihat apa yg ingin kita lihat..dengan kata lain, ada semacam pemusatan fokus perhatian kita terhadap suatu obyek spesifik (bisa berupa bentuk tertentu, bilangan tertentu atau bahkan warna tertentu), sebagai contoh, saya memiliki phobia yang luar biasa terhadap sejenis serangga (baca : kecoa), Alam bawah sadar saya melabeli obyek (yang dalam hal ini kecoa) sebagai sesuatu yang sangat berbahaya, luar biasa penting, prioritas utama..sebuah ancaman ultra bagi saya. Fikiran saya berkoordinasi dengan semua indra terkait hal tersebut, meminta mereka untuk waspada terhadap object yang dimaksud tadi, fikiran memberikan semacam daftar pencarian orang “DPO” berisi ciri-ciri mengenai object tersebut (kecoa misalnya), yg didistribusikan ke semua posko-posko indra..agar ketika salah satu dari mereka, mendengar, melihat atau merasakan obyek dengan ciri diatas mendekat..mereka dapat langsung segera melaporkan ke pada pusat komando yakni otak (fikiran kita), untuk kemudian membuat reaksi lanjutan.

Reaksinya ya bisa macam-macam, bisa lari, loncat, menghindar, mengambil racun serangga, mengambil sendal atau apapun. kesemua reaksi lanjutan diputuskan tergantung kondisi dilapangan saat itu. Jika jarak serangga sudah terlalu dekat, mungkin tubuh akan bereaksi dengan meloncat, jika masih di jarak yg agak jauh (jarak aman), mungkin tubuh akan diperintahkan mengambil racun serangga atau jika ada sendal / benda lain untuk memukul di sekitar tubuh, maka otak memerintahkan untuk segera mengambilnya.

Itulah mengapa saya menjadi sangat sigap merespon kemunculan binatang tersebut dan memerintahkan tubuh untuk segera bereaksi. Saya menjadi lebih “awas” terhadap pergerakan serangga kecoa ini, bahkan saya bisa merasakan mereka dari bunyi kepakan sayap dan bau nya yg khas. Sekelebat saja serangga tersebut terlihat di ujung mata saya, tubuh saya merespon dengan sangat gece..(gerak cepat). Respon ini mungkin tidak dirasakan oleh orang-orang dengan kondisi phobia yg berbeda,atau tidak memiliki ketakutan / phobia sama sekali dengan si serangga mutant ini (baca : kecoa). Biasanya, ketika ada 4 orang dalam grup dengan 1 orang yg mengalami phobia ini, maka si orang dengan phobia kecoa ini lah yang seringkali mengetahui / menemukan lebih dulu keberadaan kecoa, dimana 3 orang lain nya cenderung tidak begitu awas/aware.

Dan semakin saya memfokuskan perhatian saya terhadap serangga tersebut, entah kenapa  membuat saya semakin sering menemukan mahkluk tersebut berada di sekitar saya..menguak kebenaran yang menakutkan bahwa sesungguhnya mereka ada sangat dekat dengan saya selama ini..dan dalam jumlah yang sangat banyak. Mengingat mereka satu-satunya serangga yang mampu bertahan dari ion radiasi nuklir (meski bukan pada suhu panas akibat ledakan hulu nuklir) dan dalam kondisi survival extreme lainnya, bukan tidak mungkin suatu saat pasca perang nuklir..mereka akan mendominasi permukaan bumi, berevolusi dan memangsa manusia yang tersisa..Ini membuat saya merasa perlu menambahkan satu lagi sub dalam genre atau tema-tema apocalyptic. Setelah Zombie apocalypse, Nuclear apocalypse. sekarang  tentu KECOA APOKALIPS.

enough, selesai curhat soal phobia saya. Relevansi nya dengan pemunculan angka berulang adalah..ketika kita menemukan pemicu (angka berulang pertama) secara kebetulan, biasanya kejadian ini akan mengaktifkan sistem “DPO” (Daftar pencarian orang/object) fikiran kita..melabeli  “kebetulan” tadi dengan tag special dan saat sistem mulai di set, maka fokus kita akan mulai mencari / mengenali /mengidientifikasikan hal-hal dengan spesifikasi DPO yang diberikan oleh fikiran. Itu sebabnya memunculkan banyak penemuan-penemuan berulang dari angka kembar tersebut..sama seperti saya seringkali menemukan kemunculan-kemunculan kecoa di sekitar saya..

“Ada jutaan bahkan milyaran kemungkinan /probabilita terjadinya angka berulang/angka kembar di sekitar kita..saat kita memfokuskan pikiran kita secara mendalam terhadap hal tersebut..maka kemunculan mereka akan dapat kita ramalkan..dapat kita prediksi waktu kemunculan nya..( (ini secara disadari atau tidak disadari)..”

2. Bahwa kita terkoneksi secara erat dengan alam semesta.

Bagi saya pribadi, pertengahan 2011 adalah masa dimana saya seringkali menemukan kemunculan angka kembar..yang paling sering muncul adalah 11.11. 22.22, 18.18 atau rentetan 3 angka kembar seperti 444 dan 999.  Pada jam digital di PC, Handphone, jam tangan, pada no seri kendaraan, pada poster di pinggir jalan, hingga tampilan argo pada taksi yang tengah saya tumpangi..luar biasa bukan..tiba-tiba hidup saya di penuhi oleh kemunculan angka kembar ini. Dalam seminggu saya bisa lebih dari 6 kali menemukan kemunculan angka kembar tersebut..hal ini terus berlanjut selama hampir 5 bulan lamanya..

Saya percaya bahwa kemunculan angka kembar tersebut merupakan sebuah probabilita, yang dimunculkan oleh suatu sebab (probabilita sebelumnya) dan akan memunculkan probabilita berikutnya/lanjutan.  Ini tentu saja terjadi bukan tanpa alasan..Namun yang masih sulit untuk saya pahami adalah bagaimana menafsirkan dengan pasti isi pesan dan alasan apa di balik kemunculan nya.

Saya kemudian mencoba untuk mulai lebih meresapi kondisi saya dan menganalisa lingkungan di sekitar saya..mencoba menghubungkan garis-garis tanda tersebut dan melihatnya sebagai sebuah big picture(gambaran yang  utuh). Saya mencoba memahami pola-polanya. Saya mulai menganalisa waktu kemunculan nya. Menganalisa tempat kemunculan nya dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kemunculan angka kembar tersebut. Apa yang terjadi dalam hidup saya belakangan? peluang? Karir? Kehidupan percintaan, keluarga? apa saja yang berubah..apa saja yang tidak biasa..

Semakin saya amati, persaan yang timbul justru semakin komplek..sulit sekali mengidientifikasi variable-variabel kemunculan nya. Di beberapa bulan terakhir saya malah dibuat bingung dengan munculnya sebuah variabel baru, yakni “ lampu penerangan jalan” yang sering tiba-tiba menyala pada saat saya lewat. Ketika terjadi lebih dari 5 kali dalam sebulan, hal ini tentu tidak bisa saya anggap sebagai sebuah kebetulan. namun entah apa yg ingin disampaikan..saya benar-benar timbul - tenggelam dalam kebingungan saya menterjemahkan alasan dan pesan dibalik kejadian-kejadian ini.

November 2011.. Ada semacam “kesadaran” yang saya rasakan. Secercah jawaban atas kebingungan saya selama hampir 4 bulan belakangan. Untuk pertama kalinya, saya merasa akan diarahkan kepada suatu hal tertentu, suatu probabilita lain yang akan membuat perubahan yang signifikan terhadap hidup yang saya jalani. Saya runut kebelakang..dan untuk pertama kalinya pula saya mampu sedikit mengenali salah satu faktor kemunculan nya..

Mereka seringkali muncul ketika ada semacam perasaan murni yang dominan dalam diri saya. Perasaan ini bisa berupa kebimbangan, keresahan, apa saja yang terasa dominan..tapi yang sering terjadi pada diri saya, adalah mereka bereaksi terhadap perasaan bahagia. Sebuah kebahagiaan..bahagia yang tulus yang mana perasaan tersebut “terasa dibenarkan”, misalnya. Setelah saya melakukan/memikirkan suatu hal (mostly berkaitan dengan kebaikan) dan muncul sebuah perasaan bahagia ini, Maka biasanya akan muncul tanda tersebut. Seringkali saya terjemahkan secara bebas menjadi : “Ya benar kamu sudah dijalan yang tepat” atau “Kamu yakin akan terus berjalan disini” kurang lebih seperti itu isyarat yang disampaikan alam semesta kepada saya.  “Sebuah kedipan di lampu jalan atau susunan angka kembar, bisa juga pola suara tetesan air hujan pada kolam...apapun ini, semuanya menjelaskan kepada saya bahwa alam semesta / tuhan mencoba berkomunikasi kepada kita dengan cara-cara yang sering kali tidak kita sadari. Konsep inilah yang mungkin dalam keseharian kita dipahami sebagai sebuah firasat.“

Akhir Desember 2011, Ada dua kejadian besar yang memiliki pengaruh signifikan terhadap hidup saya. Dan setelah Januari 2012..saya tidak lagi melihat deret angka-angka kembar tersebut.. Well, Poin saya. Terlepas dari apakah pesan tersebut dapat saya terjemahkan dengan benar atau tidak, meskipun misalnya tidak ada sesuatu yang berubah secara signifikan dalam hidup saya. Kejadian ini telah membawa saya untuk sejenak berhenti dari rutinitas dan ketergesaan hidup.  Menemukan diri saya kembali..berbicara kepadanya dalam diam, mendengarkan perkataan nya serta membuat saya lebih peka terhadap apa yang terjadi pada nya (my inner self ) dan melihat secara utuh hubungan diri saya dengan alam semesta di sekitar saya.

Bagi sebagian orang, Fenomena kemunculan angka kembar (mostly 11.11) mungkin bisa jadi semacam “wake up call” yang menginfluence mereka (dengan penafsiran masing-masing tentunya) untuk melakukan sesuatu yang besar bagi hidup mereka..suatu kebaikan. Sebuah marka jalan yang mengarahkan mereka kepada arah yang ingin mereka tuju.  Penafsiran ini tentu nya menjadi sangat personal dan berbeda bagi masing-masing pribadi yang mengalaminya. Bahkan seringkali terbawa sampai pada level yang sangat spiritual..menguatkan kembali makna bahwa kita sebagai manusia sebenarnya terhubung secara erat kepada alam semesta dan tuhan pencipta kita. “Alienasi, tirani modernisasi serta impersonalitas yang mengental seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin intimidatif, membuat kita seringkali hilang dalam gamang ..tercerai dari konektivitas alam semesta...jiwa kita kering kerontang..”

3. Alienasi manusia modern dan kebangkitan spiritual.

Hempasan arus globalisasi yang deras merasuk ke seluruh relung kehidupan masyarakat dewasa ini tentu membawa berbagai pengaruh terhadap pola prilaku dalam kehidupan masyarakat modern. Desakan rutinitas dan tingginya ritme kerja merupakan salah satu ekses dari tingginya penyerapan dan penyeragaman tatanan global pada tingkat masyarakat. Kemudahan dan modernitas yang terbawa oleh globalisasi turut berpengaruh terhadap pola-pola interaksi masyarakat modern.

Mengingat para manusia modern ini hanya punya sangat sedikit waktu untuk sejenak singgah memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusiawi mereka maka cara pemenuhan kebutuhannya pun haruslah bersifat instant, cepat, dan ringkas. Makanan cepat saji, transportasi cepat, hingga pemuasan nafsu sexsual pun tak lolos dari kriteria instan dan cepat tadi. Semua serba cepat, mudah, instant, serta meminimalisir interaksi mendalam antar manusia lainnya. Kemudahan dan semua aksesibilitas yang dimiliki diperoleh melalui suatu proses pertukaran-pertukaran nominal. Mereka harus membayar untuk bisa merengkuh berbagai kemudahan dan aksesibilitas tadi. Membayar untuk memiliki nilai dan status dimata manusia lain,membayar untuk membahagiakan seseorang, dan bahkan membayar untuk sekedar eksis dan diterima. Sedemikian fatalnya pola-pola dan proses tersebut bercampur dalam keseharian manusia-manusia modern, sehingga tanpa mereka sadari kondisi tersebut telah berakumulasi menjadi sebuah kewajaran. Sebuah kewajaran untuk menukar keunikan-keunikan mereka dengan nilai-nilai nominal dan selera pasar dimana keberhasilan seorang manusia, berguna atau tidaknya dirinya dimata masyarakat murni ditentukan oleh bagaimana nilai jualnya di mata pasar.

Kondisi yang demikian menempatkan manusia pada penilaian yang tidak berdasar pada kualitas kemanusiaan yang dimilikinya, melainkan oleh keberhasilannya di sebuah pasar. Dengan begitu, penghargaan terhadap manusia berdialektika secara terus-menerus melalui penegasan dari orang lain yang berlandas pada nilai jual dan keberhasilan sebagai makhluk sosio-ekonomi. Pada akhirnya setiap orang didorong untuk berjuang keras menjadi pekerja yang sukses dan kaya demi penegasan akan keberhasilannya itu. Kemakmuran melambangkan nilai jualnya yang tinggi dan dihargai di pasar. Sedangkan kemiskinan dimaknai sebagai sebaliknya. Tidak ada pengaruhnya apakah seseorang itu adalah baik, jujur, setia pada kebenaran dan keadilan, dan seterusnya. Sejauh kondisi ekonominya tidak makmur, maka dia dinilai belum menjadi orang yang sukses  Mereka berkerja siang dan malam,berlomba dan saling berkejaran demi merengkuh sebuah makna dan penerimaan,yang mana dalam dunia yang berorientasi pasar, nilai, makna dan status tersebut hanya dapat dicapai melalalui pemupukan jumlah nominal.

Pola rutinitas dan ritme kerja yang sedemikian parah demi mencapai tujuan mereka akan makna mengakibatkan manusia modern ini bertransformasi menjadi para pemuja modernitas. Penghamba kemudahan. Segala sesuatu nya harus serba instant, cepat, dan mudah.  Kondisi ini tentu berdampak pada semakin minimnya hubungan dan interaksi sosial yang mendalam di antara manusia-manusia modern tersebut. Semua obralan seolah terbatas hanya di lingkup pertukaran nominal dan praktek-praktek jual beli. Kesenangan pun termodifikasi hanya melalui keterkaitan dengan nominal. Ketulusan menjadi sesuatu yang sangat sulit ditemui dalam diri manusia modern. Mereka seolah bergerak tanpa makna dan kosong. Mereka seolah menjadi seperti robot-robot yang sangat kesepian.mereka menjadi terasing satu sama lain.bahkan terhadap diri mereka sendiri. Kondisi ini dikenal dengan istilah kondisi Teralienasi.

Dalam kealphaan makna dan kegamangan inilah.. jika boleh meminjam istilah dari John Naisbitt, dalam sebuah “kondisi paradoks global”, muncul sebuah kebutuhan yang luar biasa akan secercah kehangatan bagi jiwa manusia yang gelap dan kosong.. Apa boleh buat, tampaknya kita manusia, entah karena fitrahnya, atau sekadar kebutuhan survival nya,  memang memerlukan lebih dari sekedar modernisasi dan rasionalisme yang kering...

Saya sesungguhnya percaya bahwa pada saat kita terlahir ke dunia ini.. ada seperangkat ingatan/memori dan pesan-pesan yang belum teridientifikasikan, semacam kode yang belum terstruktur, tersimpan di dalam relung terdalam benak kita. Ingatan-ingatan tersebut tidak terkooptasi oleh konsep-konsep duniawi, bukan seperti bentuk-bentuk idientifikasi yang kita kenal dan kita pelajari dari lingkungan di sekitar kita selama ini.  Semua ingatan-ingatan tersebut terkubur dalam sekali, tertimbuan jutaan perintah dan pelajaran yg kita terima dari masyarakat/society, penetrasi nilai-nilai dan konsep-konsep yg di paksakan diterima kedalam diri kita. Memori-memori kita tentang tuhan, gambaran tentang dimensi-dimensi di luar konsep dan idientifikasi yg kita pahami selama ini. Tentang kekacauan dan kegelisahan bawah sadar tentang siapa diri kita dan apa tujuan kita sebenarnya berada di sini.. Saya percaya bahwa kita semua terlahir sebagai sebuah kemungkinan dari kemungkinan yang terjadi sebelum kita..dan kita akan menjadi sebuah kemungkinan bagi kemungkinan lain di kemudian waktu..Itulah yang membangun dunia yg kita kenal selama ini.

Jika kita bayangkan dunia ini sebagai sebuah mesin..dimana dalam mesin, setiap elemen terkecil pun memiliki fungsi dan porsi nya masing-masing dalam bersubstansi menggerakan kerja mesin...jika saya dan kalian semua adalah elemen dalam mesin...maka saya dan kalian semua berada disini untuk sebuah alasan..

I'd imagine the whole world was one big machine. Machines never come with any extra parts, you know. They always come with the exact amount they need. So I figured, if the entire world was one big machine, I couldn't be an extra part. I had to be here for some reason. And that means you have to be here for some reason, too. (Hugo Cabret)

Mungkin memori inilah yang konon menyusun komposisi psikologis manusia.. Digebah-gebah seperti apa pun, dibenamkan sekuat tenaga pun, ia tetap bercokol disana..membentuk sebuah realitas spiritual yang kokoh..

Lalu apa korelasi antara fenomena kemunculan angka kembar ini, dengan perangkat memori tersebut.. Mungkinkah ini merupakan sebuah panggilan yang timbul secara instingtif (work by system). Saat jiwa kita memang telah pada limitnya untuk menahan kegamangan dan kegelisahan nya. Sama seperti saat mulut kita secara reflek berteriak “Auuuch” saat kaki kita terinjak dengan keras...maka bisa jadi fenomena kemunculan angka kembar ini tercipta akibat demand (kebutuhan) dari jiwa kita yang sebenarnya gundah. Kegundahan tersebut kemundian tervibrasi menjadi probabilita yang membentuk kemunculan angka ini..Mereka mencari jalan untuk kembali mengingatkan kita akan keberadaan mereka (memori tersebut)... Mengingatkan kita untuk kembali pulang...mensynchronizesekali lagi jiwa kita dengan alam semesta..menyirami kerontang jiwa kita dengan spiritualisme..

4. Keterkaitan dengan lightworkers

Lightworkers, secara harfiah di artikan sebagai para pekerja cahaya. Adalah istilah bagi mereka yang terpanggil untuk melakukan kebaikan-kebaikan dengan maksud merubah keburukan dunia.Lightworkers telah membuka diri mereka pada sebuah kesadaran spiritual. Mereka menjadi lebih peka dan sadar terhadap perubahan-perubahan di sekitar mereka. Mereka percaya bahwa mereka secara kolektif akan mampu memberikan perubahan yang signifikan terhadap realitas keburukan dunia.

Menjadi “Sadar” akan membawa kita kepada sebuah pola pikir dan cara pandang baru. Ketika kita benar-benar sadar. Kita akan mampu melihat konektifitas yang menghubungkan kita dan hal-hal lain di sekitar kita dengan alam semesta. Membawa kita lebih jelas lagi melihat segala sesuatu yang terjadi. Membawa kita menemukan sebuah kebenaran. Dan ketika kita mampu melihat kebenaran, maka kita akan memiliki kemampuan untuk mengubah realitas, atau setidaknya cara kita berpikir tentang realitas”

Kemunculan angka kembar (11.11) seringkali diasosiasikan sebagai asal mula munculnya sebuah kesadaran spiritual para lightworkers ini. Sebuah panggilan bagi para lightworkers untuk memenuhi takdir mereka, membawa kebaikan dibumi yang telah usang ini.

Menurut Laura Warnke dalam intuitive journal, Siapa saja yang mengalami dan kemudian berusaha mencari makna dibalik kemunculan angka kembar tersebut, akan melakukan perjalanan menuju semacam fase kesadaran spiritual. Perubahan-perubahan akan terjadi disekeliling mereka, dunia di sekitar mereka, dan bahkan realitas mereka mulai berubah. Mereka akan menyadari bahwa mereka ditakdirkan untuk melakukan suatu misi. Mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali.

Menurut hemat saya, mungkin terminologi Lightworkers ini merupakan sebuah fase lanjutan, atau bisa dibilang next level dari pencerahan spiritual yang kita terima dengan memaknai kemunculan-kemunculan angka kembar tersebut. Jiwa kita merespons isyarat yang mereka berikan..seperti yang telah saya jelaskan diatas, hal ini mungkin bisa jadi semacam wake up call bagi kita untuk secara kolektif memaknai bahwa dunia harus berubah.. Kekerasan, ketamakan dan keserakahan, kriminalitas yang hampir tiap hari mewarnai tayangan berita di layar kaca kita, harus disudahi...dunia yang menuju punah ini, harus segera direstorasi.

5. Idientifikasi dari Kaum Numerologist.

Kaum numerologist percaya bahwa setiap angka mempunyai karakternya sendiri-sendiri. Semua hal di dunia termasuk angka memiliki getaran dan frekuensi tertentu. Sebelas adalah angka yang sangat spiritual dan kuat. Dan seperti angka dan simbol lainnya di sekitar kita, 11:11 merupakan bagian dari kesadaran kolektif. 11.11 adalah perlambang dari kebangkitan kesadaran spriritual. Ada beberapa idientifikasi numerologist terkait kemunculan angka kembar (Mostly 11.11) yang saya rangkum dari beberapa sumber info, antara lain :

Angka kembar (11.11) dipercaya memiliki aura spiritual yang sangat kuat.  Angka kembar diyakini menggambarkan sebuah proses aktivasi kesadaran, dimana kita diberikan/diarahkan kepada sebuah kesempatan untuk memilih jalan menuju manifestasi dari keinginan kita atau pada suatu jalan kebenaran. (lagi-lagi teringat the word a pinch in the head nya M. Night Shyamalan dalam film lady in the water. Lady in the water sendiri dikisahkan sebagai sebuah kiasan dari perjalanan inner voice/suara hati menembus kesadaran dan rasionalitas duniawi. Dimana tokoh Narf (sosok nymph) melakukan perjalanan yang berbahaya penuh dengan rintangan hanya untuk bertemu dengan tokoh Vick ran. Setelah Narf menatap mata Vick ran, maka Vick ran akan mendapat sebuah tamparan spiritual yang dalam film itu di sebut pinch in the head. Vick ran sendiri akhirnya memenuhi takdirnya untuk menuliskan sebuah buku yang nantinya buku tersebut akan membawa pengaruh besar terhadap pemimpin dunia masa depan.

Di beberapa kultur eropa, Angka kembar digambarkan merupakan perlambangan dari vibrasi kedamaian yang menyelimuti jiwa orang-orang yang akan meninggal. Menurut kepercayaan saat angka kembar tersebut muncul maka gerbang penghubung menuju tempat tinggal nenek moyang mereka disurga telah terbuka. Dan jiwa mereka telah siap melangkah masuk.  Para Numerologist percaya, 11.11 seringkali dikatakan sebagai perlambangan dari purity atau kesucian dan kemurnian jiwa sekaligus kehancuran total (Teringat satu quotes dari chuck palahniuk dalam fight club. , loosing all hope is freedom. I mean total freedom...total purity..for total destruction.). Selain itu ada pula yang berpendapat bahwa kemunculan angka kembar adalah saat dimana roh pelindung mu  berusaha mengirimkan sinyal berisi pesan kepadamu.  Mereka berusaha menarik perhatian mu.

Well..dari 5 penjelasan diatas terkait kemunculan angka kembar dalam hidup kita, perlu dipahami bahwa apapun ini..tidak terjadi secara kebetulan..ada sesuatu di balik ini semua. Sebuah kekuatan yang ingin mencuri perhatian kita. Meminta kita sejenak merenungkan apa yang sebenarnya sedang terjadi..Sebagaimana mereka muncul sebagai sebuah kemungkinan maka gulirkanlah kembali kemungkinan tersebut, niscaya semua ini akan membawa mu pada sebuah pencarian kejiwaan dan penafsiran-penafsiran yang sifatnya sangat personal..Just feel free to tag me yours.  Have a nice trip.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun