Mohon tunggu...
Ludiro Madu
Ludiro Madu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Mengajar di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN 'Veteran' Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Sulitnya Mendamaikan Israel dan Iran?

19 April 2024   12:48 Diperbarui: 20 April 2024   12:51 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjuk rasa menyerukan slogan-slogan saat berkumpul menyatakan dukungan atas serangan Iran ke Israel di depan Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Iran, 14 April 2024. Foto: AP PHOTO/VAHID SALEMI via KOMPAS.id

Pada Jumat pagi (19/4/2024), Israel dikabarkan menyerang Iran. Pemerintah Iran merespons dengan penangguhan semua penerbangan, termasuk ke ibukota Teheran. Bahkan, sebuah rudal Israel telah menghantam kota Isfahan, Iran.

Serangan itu diperkirakan semakin meningkatkan intensitas krisis hubungan kedua negara. Saling serang balik akan berlanjut. 

Ketegangan Israel-Iran telah menjadi salah satu sumber utama instabilitas di Timur Tengah selama beberapa dekade terakhir. Meskipun banyak pihak internasional telah menyerukan inisiatif perdamaian, upaya-upaya tersebut sering kali terhalang oleh dominasi kepentingan nasional masing-masing negara yang terlibat. 

Beberapa upaya perdamaian sebenarnya telah dilakukan untuk mengurangi konflik Israel-Iran.
1. Kesepakatan Nuklir dalam bentuk Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) 2015. Kesepakatan ini dicapai antara Iran dan enam negara besar (P5+1 - Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman) untuk membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. 

Namun, perjanjian ini menghadapi kritik keras dari Israel, yang merasa bahwa JCPOA tidak cukup untuk menghentikan ambisi nuklir Iran. Pada tahun 2018, Amerika Serikat, di bawah administrasi Trump, secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut, yang menyebabkan ketegangan meningkat.

2. Peran Organisasi Internasional, seperti PBB dan Uni Eropa (UE), telah berupaya memfasilitasi dialog dan negosiasi antara Israel dan Iran. dialog antara Israel dan Iran. Mekanisme perdagangan Instrument in Support of Trade Exchanges (INSTEX) diluncurkan oleh Uni Eropa pada 2019. Instrumen ini menjadi salah satu contoh inisiatif UE untuk memfasilitasi perdagangan dengan Iran dan menjaga kesepakatan nuklir tetap berjalan meskipun ada sanksi AS.

INSTEX memungkinkan Iran melakukan perdagangan dengan perusahaan-perusahaan Eropa dalam mata uang Euro, sehingga dapat menghindari sistem keuangan yang didominasi dolar AS. 

Namun, INSTEX menghadapi berbagai tantangan. Banyak perusahaan Eropa tetap ragu untuk berdagang dengan Iran karena khawatir akan sanksi dari AS, dan volume perdagangan melalui INSTEX tetap kecil. Pada akhirnya, INSTEX dilikuidasi pada Maret 2023 setelah hanya berhasil melakukan satu transaksi.

3. Diplomasi Track II: Beberapa inisiatif diplomasi track II (non-pemerintah) telah berupaya membangun kepercayaan antara masyarakat Israel dan Iran. Contohnya adalah proyek "Israel-Iran: A Creative Regional Engagement" yang diluncurkan oleh sekelompok akademisi dan mantan diplomat dari kedua negara pada 2019.

Namun, meskipun diplomasi Track II memiliki potensi untuk membangun kepercayaan dan mempromosikan pemahaman, tantangan tetap ada. Perbedaan ideologis yang mendalam, ketegangan geopolitik, dan kurangnya dukungan dari pemerintah resmi dapat membatasi dampak inisiatif seperti ini. Selain itu, keberhasilan diplomasi Track II sering kali bergantung pada kondisi regional dan internasional yang lebih luas, yang dapat berubah dengan cepat dan mempengaruhi dinamika dialog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun