Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dari Indonesia, Wayang untuk Dunia

7 November 2014   07:37 Diperbarui: 4 Agustus 2020   10:50 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"silentpartnermedia.net/ wayang kulit"

Negara Indonesia berbentuk kepulauan yang membentang anggun dari sabang sampai merauke. Berada di tengah katulistiwa bagai liontin kalung permata.Keberagaman suku,budaya, agama dan adat istiadat dibawah naungan  “Bhineka Tunggal Ika”. Bukan hanya semboyan, tapi cerminan jati diri bangsa yang tertulis dibawah garuda pancasila yang gagah.Perbedaan adalah kekayaan yang di miliki bangsa ini. Termasuk kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah. Indonesia memang  harta karun yang tak ternilai harganya. Ya, Kebudayaan Indonesia salah satunya.

Sudah sebelas tahun  , tepat ditanggal 7 November 2003 - Wayang  kulit diakui dunia internasional  lewat badan PBB UNESCO sebagai sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur  atau bahasa kerennya : World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Kemudian menyusul beberapa kebudayaan di Indonesia yang turut mendapatkan pengakuan, diantaranya keris pada 25 November 2005 dan angklung pada tanggal 16 November 2010. Bulan November , barang kali menjadi bulan yang membahagiakan bagi budaya kita.

Mengapa UNESCO memasukkan Wayang ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia?  Memang pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia.

Wayang Indonesia terdiri dari banyak jenis dan variasinya. Di Indonesia sendiri dapat ditemukan lebih dari 100 jenis variasi dari wayang, yang tersebar ke berbagai pulau Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sumatra, dan lainnya. Wayang-wayang tersebut memiliki keunikan dan kekhasan sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat. Diantaranya masih ada yang bisa dijumpai, disimpan di museum atau bahkan hampir punah.

 Seperti orang jatuh cinta yang perlu  proses mengenal atau “PDKT” dengan kekasihnya. Begitupula untuk jatuh cinta pada wayang , kita juga harus pedekate. Bagaimana bisa mencintai jika kita tidak tahu apa-apa? Cinta buta (red. buto)- cinta raksasa dong! hehe

 Berikut ini adalah macam-macam wayang yang berkembang di Indonesia , yang setidaknya harus kalian tahu:

1. Wayang Kulit

Dalam Bahasa Jawa, Wayang kulit berarti bayangan yaitu boneka-boneka yang digunakan dalam pertunjukan itu berbayangan atau memberi bayang-bayang. Wayang  merupakan  salah  satu  kekayaan  budaya  yang  bernilai  tinggi karena berbagai macam  bentuk  kesenian  seperti seni  sastra,  seni suara, seni  musik,  dan  seni  rupa  digabungkan  menjadi  satu  sehingga  tercipta  sebuah pertunjukan  yang  indah,  menarik,  dan  padat  makna. 

Bagi  orang  jawa,  wayang  merupakan  cermin  dari  sifat  dan  kelakuan  manusia  yang digambarkan  secara  konkrit baik  dalam  hal  pandangan terhadap  hakekat hidup,  asal dan  tujuan hidup, hubungan manusia dengan Tuhan, dengan lingkungan, serta dengan manusia lain.

Tentang asal-usul kesenian wayang kulit hingga saat ini masih merupakan suatu masalah yang belum terpecahkan secara tuntas. Menurut kitab Centini, asal-usul Wayang Kulit diciptakan oleh Raja Jayabaya dari kerajaan Mamenang (kediri), sekitar abad ke-10

2. Wayang Golek

Wayang golek,  berusia jauh lebih muda daripada wayang kulit yaitu muncul sekitar tahun 1583. Sunan Kuduslah yang pertama-tama memperkenalkan boneka kayu sebagai alat pertunjukkan, agar boneka ini dapat dimainkan pada siang hari. Dalam perkembangannya, pertunjukkan boneka kayu dari Jawa Barat ini, dikenal sebagai  wayang golek, yang berasal dari wayang kulit, teater bayang-bayang dari Jawa.

Dalam bahasa sunda, ada ungkapan yang berasal dari kepercayaan agama Islam, yang menyatakan  Wayang sakotak, dalangna ngan hiji” (“wayangnya sekotak, hanya memerlukan seorang dalang”)  yang berarti bahwa begitu banyak manusia di dunia hanya memerlukan satu Tuhan.

 Mumpung masih membahas tentang wayang golek, ada sebuah kabar duka yang masih segar membekas dalam ingatan. Pada tanggal 31 Maret 2014 , Indonesia harus kehilangan putra terbaik dalam pedalangan khususnya wayang golek . Beliaulah  yang beken di sebut  Abah "Asep Sunandar Sunarya".  Beliau pernah berkata : "Harkat jeung Martabat hiji Bangsa bisa diukur tina budayana, lamun budayana awutawutan tangtu bangsana ge bakal ruksak" yang artinya harkat dan maratabat suatu bangsa bisa diukur dari budayanya, kalau budayanya kacau tentu bangsanya-pun akan rusak. 

3. Wayang Orang

Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Lebih muda daripada wayang golek dan wayang kulit ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun