Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Lahirnya Ganesa 1 (Versi Wayang Koclok)

7 Juli 2011   21:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:51 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13100738961203840257

[caption id="attachment_121304" align="aligncenter" width="275" caption="Dewa Ganesa"][/caption]

Siapa yang tidak kenal ketenaran dewa yang satu ini, manusia berkepala gajah dialah Ganesa, Dewa ilmu pengetahuan, dan dewa keselamatan. Sepantasnya banyak dipuja di wilayah India, dan bagi teman yang belum tahu dan mengerti Ganesa silahkan klik di sini. Di balik namanya yang tersohor itu, dewa yang satu ini memang sangat dekat di hati umat. Jika kita menganggapnya sebagai simbol pengetahuan, berarti dia sudah menyelinap di tiap opini kita, tiap buku, tiap artikel, tiap kalimat, kata bahkan huruf. Begitu juga nama Ganesa ini dianggap sebagai dewa keselamatan dalam cerita wayang.

Awalnya cerita Suralaya ditinggal pergi oleh penguasanya Batara Guru, lantaran frustasi telah menceraikan istrinya Batari Uma dan mengutuknya menjadi raksasa perempuan bernama Durga. Kenapa dicerai? Karena Uma sering menolak ketika diajak senggama. Berawal dari kasus kelahiran Batara Kala yang terjadi dari kamanya Guru akibat hasratnya tak terpenuhi. Dari sana percecokkan berlanjut hingga persidangan di KUA dan mengakibatkan pasangan ini cerai.

Kepergian Batara Guru ke gunung Maha Meru di pertapan Arga Kaelasa, menyebabkan kahyangan Suralaya kosong, dan sementara keselamatan berada di tangan Batara Indra. Kekacauanpun terjadi ketika seorang raksasa yang bernama Kala Nilarudraka menyerang kahyangan. Penyerangan ini segera tercium oleh para dewa karena para raksasa ini mendirikan sebuah beteng dekat kahyangan yang diberi nama Beteng Senapura. Para Dewa berkumpul di bawah kendali Batara Indra dan segera mereka bergegas mengusir para pembangkang ini. Pertempuran serupun terjadi. Ternyata persiapan para raksasa lebih masak, karena secara strategi mereka menguasai medan, meskipun medan itu adalah masih sekitar Suralaya.

Batara Brahma si raja api segera mengamuk, dia melesat ke udara dan meniupkan lidah apinya, seketika para prajurit raksasa terbakar rambutnya. Sambil bergulingan mereka mengambil batu dan dilemparkan ke Brahma. Tidak kalah seru Batara Bayu yang gagah sedang menari-nari, dan mengeluarkan pusaran angin hebat seperti tornado, membuat para raksasa yang berusaha menyerangnya terpental, bahkan ada yang terhisap masuk dan dilemparkan ke atas, seperti pesat jet meninggalkan bumi kecepatannya. Akupun menonton sambil tepuk tangan dan cengar cengir.

"Hajar terus, ayo maju pantang mundur." Teriak Senarudraka tangan kanan sang raksasa.  Melihat itu batara Surya segera melesat dari angkasa, seperti matahari hendak menerkam bumi. Untungnya si Raksasa ini pinter pencak silat, sehingga pukulan matahari milik Batara Surya mengenai lahan kosong dan terbakar seketika, api menyulut setinggi 100 meter lebih, wah hebat ya. Aku pun masih mlongo melihat kecanggihan senjata para dewa ini.

"Kurang ajar, berani main belakang ya, dasar dewa itu licik, tak berani beradu muka, nyerang aja pake mengintai. Rasakan ini, hyaaaaatttttttt." Seketika air keluar deras dari telapaknya Senarudra, sasarannya adalah memadamkan api dan berharap Surya kelepekan kena hantapan badai es yang dia ayunkan. Seketika akupun tepuk tangan, heh "AYO TEPUNG TANGANNYA MANA".

Dari jauh melihat kekacauan yang ditumbulkan oleh Batara Bayu, Si Raksasa raja segera mengambil sebuah batu dan dilemparkan. Anehnya batu itu makin membesar dan semakin mendekat ke Batara Bayu, semakin tambah besar.

Bayu : "Wah gawats nih, bisa-bisa batu itu sampai kesini jadi gunung, oke, lawan ini. HAP. Angin menukik menembus dinding, hyaattt."

Rudraka: "Ini dewa mau ajakin main sulap ma gue ya,,,oke deh,,,rasakan ini. HARRRR. Samodra batu mencari sela badai, hyattttt."

Wah tak terbayangkan pokonya, di film-film belum ada ini. Hem komikpun belum menggambarkan. Andaikata holiwood tahu ini pasti sudah jadi film super animasi tingkat tinggi. Udah perangnya di sensor dulu ya, soalnya nih keburu subuh. Singkat cerita, meskipun para Dewa sakti-sakti dan berperang habis-habisan, bahkan bernafaspun susah, tetapi tetap kalah ama kesaktian para raksasa. Dewa-dewa mundur, dan Narada wakil presiden Suralaya segera memerintahkan agar Batara Kamajaya segera membangunkan Batara Guru yang terlelap dalam meditasi. Kamajaya berangkat, dan dewa lainnya segera menutup pintu selamatengkep, supaya para buto ini tidak masuk sembarangan. Najis, kan buto itu kalau pipis di sembarang tempat, mana tidak pernah mandi, terus sukanya makan daging bangkai, bayangin sendiri deh. Keberangkatan Kamajaya ini sebenarnya tidak diijinkan oleh istrinya, tetapi karena tugas mau apalagi, setelah cipika cipiki dan cikem segera Kamajaya berbegas. Kamaratih yang mulanya ijinkanpun, karena rasa sayangnya akhirnya dia menyusul setelah selang beberapa jam, mungkin sekitar 6 jam-an lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun