Mohon tunggu...
John Simon Wijaya
John Simon Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

✉ johnsimonwijaya@gmail.com IG/LINE : @johnswijaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merancang Jalur Kereta Api Trans-Sulawesi

17 September 2013   20:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:45 4652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_266931" align="aligncenter" width="1016" caption="Sulawesi Railway Network"][/caption]

Sulawesi merupakan pulau paling unik di Indonesia. Dari kelima pulau besar yang ada di Indonesia, Sulawesi ternyata adalah satu-satunya pulau yang memiliki bentuk yang tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun. Sungguh sebuah harta yang tak ternilai harganya dari Yang Maha Kuasa. Bentuk Pulau Sulawesi ini bisa kita analogikan sebagai huruf K atau bentuk bintang.

Tahukah anda bahwa Sulawesi merupakan pulau dengan garis pantai terpanjang di Indonesia? Inilah pulau Pantai sesungguhnya, bukan Bali dan bukan juga Lombok.

Kemudian ada hal yang tidak kalah menariknya lagi,

Di manakah pulau terpanjang di Indonesia?

Apakah Sumatera? Atau kalimantan?

Ternyata Sulawesi lagi jawabannya, bisa kita amati pada ilustrasi 02.

Jika lengan dan kaki kaki pulau ini dipotong digabungkan kembali menjadi satu rangkaian yang memanjang lurus, Sulawesi akan setara dengan 3 kali panjang Pulau Jawa, Lebih panjang dari pulau Sumatera, bahkan jauh lebih panjang dari Pulau Honsyu Jepang.

--

Nah, saat kita sudah menyadari Sulawesi sebagai Pulau terpanjang, sesungguhnya kebutuhan seperti apa yang paling vital harus diwujudkan untuk Pulau terpanjang di Indonesia ini?

Jalur transportasi jawabnya. Sebagai pulau terpanjang di Indonesia, Sulawesi harus segera memiliki Highway Road dan sistem jaringan Kereta Api yang paling modern. Memanjang dari Makasar hingga Manado. Di Palu bercabang ke arah Luwuk dan Kendari. Harus segera dimulai, dan harus menjadi motor utama, Sulawesi harus menjadi pilot project pembangunan jalur kereta api. Harus selalu diingat bersama bahwa Sulawesi panjangnya 3 kali pulau Jawa dan merupakan pulau terpanjang di Indonesia. Jepang saja yang pulaunya hanya sepanjang Sumatera bisa melahirkan jalur kerata api dengan tekhnologi paling mutakhir di dunia. Kita sendiri sebagai salah satu negara terbesar di dunia hari ini sudah sampai mana?

---

[caption id="attachment_266934" align="aligncenter" width="790" caption="Ilustrasi 02 Sulawesi Pulau Terpanjang di Indonesia"]

1379425584168929182
1379425584168929182
[/caption]

KECEWA DENGAN PERAN PEMERINTAH

Kita tidak perlu mempeributkan MP3EI yang sudah disusun Pemerintah. Jika anda mengamati dengan seksama, MP3EI ternyata disusun dengan metode yang mengecewakan. Kita harus malu saat membacanya karena hal-hal yang digambarkan pada dokumen MP3EI benar benar mentah dan tidak aplikatif. Jauh dari kesan optimisme apalagi tidak ada pedoman pasti dan mendetail kapan proyek itu dimulai serta kapan deadlinenya.

Jika ada sedikit waktu, coba anda sempatkan untuk melihat sejenak dokumen MP3EI, anda akan tercengang, seperti inikah Indonesia akan dibawa ke depannya? MP3EI disusun dengan bahasa perancangan yang kurang aplikatif dan hanya mengandalkan garis-garis lurus yang terlalu dasar di permukaan. Gagal menjelaskan visi secara mendetail. Mengecewakan, karena hanya sebagai dokumen pedoman pembangunan yang sengaja dimulai beberapa dekade ke depan. MP3EI sengaja disusun pemangku kebijakan hari ini tapi dengan rencana konstruksi yang dilaksanakan saat para penyusunnya sudah meninggal dunia.

---

TIDAK LEBIH BAIK DARI VOC

Fakta yang tidak kalah mengecewakan lagi adalah, ternyata selama hampir 70 tahun merdeka ini Indonesia belum pernah dirancang dengan perencanaan pembangunan infrastruktur secara kongkrit serta jelas di seluruh penjuru daerahnya. Pemerintah selama 70 tahun hanya sibuk mengurusi urusan kebutuhan harian, dan cenderung alpa memikirkan rencana jangka panjang.

VOC saja selama kurun waktu Tahun 1860 hingga 1943 telah berhasil membangun jaringan rel kereta api sepanjang 4000 km di penjuru Sumatera dan Jawa. Begitu Jepang datang rel rel tersebut berkurang sekitar 1000 km. lebih parah lagi, saat awal kemerdekaan, 1000 km tambahan sengaja tidak diaktifkan lagi. Praktis jalur kereta api di Indonesia yang aktif pada hari ini hanya 2000km, hanya setengah (50%) dari jalur yang sudah aktif di akhir era 1800an. Ini sebuah kemajuan atau kemunduran bangsa?

Benar adanya jika ada pepatah, perkembangan peradaban dan pergerakan jaman tidak serta merta membuat manusia semakin hidup berbahagia. Generasi hari ini apakah jauh lebih bahagia hidupnya jika dibanding generasi 1930an yang saat itu sudah mengenal tram baik di Batavia maupun di Surabaya? Mana yang menurut anda lebih bahagia?

Mari kita bayangkan bersama, lebih bahagia mana anda berumur 18tahun dan merasakan pergi bermalam minggu sambil naik tram di Batavia atau begini, berumur 18 tahun pada jaman ini dengan bermacet-macetan memakai sepeda motor dikombinasikan asap di jalanan?

---

HARUSNYA SEPERTI APA?

Tentu saat Orde Baru kita pernah mendengar istilah GBHN – Garis-garis Besar haluan Negara. Tidak hanya masalah Sulawesi. Pemerintah harusnya punya target 5 tahunan selama memerintah itu harus ngapain aja, dan selama 5 tahun itu pula harus memiliki target kongkrit meninggalkan warisan pembangunan fisik apa. Dan harus diingat dengan baik bahwa fokus pembangunan bukan hanya di pulau Jawa. Indonesia ini luas, kita punya Papua, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Nias dan Mentawai seluruhnya harus ikut dibangun. Harus sudah dipikirkan secara komprehensif dan matang. GBHN sesungguhnya adalah milestone target kerja pemerintah. Tanpa GBHN ya bangsa ini ibarat sopir mengendarai angkot tapi tanpa trayek, seenak dia mau jalan ke mana yang penting ada penumpang yang mau numpang. MIRIS.

Di era reformasi ini, tidak harus kita meneruskan tradisi GBHN secara mentah-mentah, namun tetap harus ada program serupa dengan penamaan istilah yang berbeda, intinya target pembangunan harus tetap ada.

KEMBALI KE SULAWESI

Kita fokus kembali pada masalah kereta api di Sulawesi. Seperti yang bisa kita amati pada Ilustrasi 01, Sulawesi bisa membangun jalur kereta apinya secara bertahap. Alangkah nyamannya jika kita bisa melakukan perjalanan dari Makasar hingga Manado menggunakan moda kereta api. Sebagai alternatif lain pesaing pesawat ataupun mobil. Kereta Api bukanlah barang kuno. Kereta api akan senantiasa berkembang mengikuti teknologi di jamannya.

Karena ini merupakan proyek kolosal. Yang harus dipersiapkan pemerintah adalah pembangunan pabrik rel kereta secara mandiri di Sulawesi. Di mana kotanya? Bisa dipilih di sekitar Makassar ataupun Baubau Sulawesi Tenggara. Usahakan kota industri rel kereta ini berada di pesisir pantai selatan Sulawesi untuk mempermudah akses bijih besi dari Cilegon. Jangan sampai saat proyek sudah berjalan nantinya ternyata relnya harus impor dari China. Sebelum proyek dimulai, keseluruh aspeknya harus sudah dipersiapkan secara terstruktur dan menyeluruh.

Sesuai dengan graphic yang dijelaskan pada Ilustrasi 01, jika segera dimulai di 2014 , maka gambaran umumnya pada Tahun 2028 jaringan utama kota kota di Sulawesi akan terhubung dengan rel semua. Itu artinya, mulai tahun 2025 kita sudah bisa fokus mengembangkan jalur khusus High Speed Train Makasar-Palu-Gorontalo-Manado. HST adalah moda mutahir yang bersaing dengan sekmen pesawat terbang. Harga dan waktu tempuh bersaing dengan pesawat. Bahkan pada beberapa situasi, waktu tempuh HST justru lebih cepat dan lebih praktis dibanding pesawat karena selain tidak perlu menghabiskan waktu untuk check-in dan mengantri bagasi, kelebihan pengguna HST adalah penumpang sudah sampai tepat berada di jantung Kota saat sampai di stasiun tujuan.

Jarak Kota Makassar- Manado sekitar 1200 km, tepat 600km di tengahnya adalah Kota Palu. Saat ini rekor kereta tercepat yang dicatat TGV di Perancis adalah sekitar 550km/jam. Jika 2030 kita sudah memiliki High Speed Train menghubungkan Makassar-Manado, kemungkinan terburuk kecepatan teknologi kita pada tahun tersebut masih bisa menembus 400km/jam. Jadi waktu tempuh Makasar-Palu hanya 2jam, serta Makassar-Manado 4jam perjalanan darat. Hal ini masih masuk akal untuk disandingkan melawan sekmen pesawat terbang.

Jadi bagaimana? Sudah siap merasakan sensasi perjalanan di atas rel Makasar-Manado dengan pemandangan alam Palu-Gorontalo-Tomohon? Mari kita dukung bersama agar proyek kereta api trans-Sulawesi ini segera terealisasi setelah Presiden 2014 dilantik.

______________________

John Simon Wijaya © 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun