Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Motor Jadul, motor-motor klasik sebelum 1965

1 Juli 2011   08:50 Diperbarui: 4 April 2017   17:41 133767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih mau nulis tentang barang jadul ..........

Agak berbeda dengan mobil yang jenisnya lebih banyak, jenis motor yang beredar di Indonesia sebelum 1965 jumlahnya sangat terbatas. Itupun kebanyakan berasal dari barang bawaan atau importir kecil.  Populasi yang berseliweran di jalan pun tak banyak.  Motor masih merupakan barang langka dan mahal.

Kecuali jenis motor type kecil, sangat jarang pemilik motor yang menggunakannya sesuai fungsinya sebagai alat transport sehari-hari. Pemilik motor sebagian besar hanya menggunakannya sebagai simbolstatus, atau sarana mejeng, terlebih pemilik motor besar. Transportasi utama Jakarta ketika itu selain mobil pribadi, adalah sepeda, atau becak. Kendaraan Umum pun sangat terbatas.

Kita kembali ke masa lalu lagi.....melihat-lihat jenis motor yang pernah lalu lalang di Jakarta sebelum 1965

*

Ducati

Kenapa Ducati yang saya sebut duluan, bukan karena takut gilingan cabe, tapi memang ketika itu motor yang terkecil kapasitasnya yang beredar adalah Ducati ini. Ducati 55, 1956 (globalnet.co.uk) Motor yang ditempat asalnya disebut Cucciolo (si anak anjing mungil) ini disini disebut Sepeda Kumbang, atau kalau yang bicara sok pake basa Holanda, benda seperti ini namanya broomfiets. Dan karena kapasitas mesinnya hanya 50 cc, maka SIM yang diperlukan untuk mengemudikan motor ini dahulu hanyalah C1 saja. (Dulu ada SIM C terbatas yang warnanya putih, dan hanya bisa dipergunakan mengemudi motor dibawah 50 cc).

Perhatikan starternya (belum ada electric starter yah!) yang memakai tuas engkol mirip sepeda. Menyalakan mesinnya harus digowes  sama seperti sepeda. Bisa dalam posisi stasioner ataupun langsung berjalan.

Setelah mesin menyala dan motor berjalan, jangan risih pada posisi kaki yang tidak sama. Kaki kiri didepan, kaki kanan di belakang. Kalau capek ya engkolnya digowes lagi biar sang kaki pindah posisi. Tapi, jangan lupa untuk tidak memutar balik arah gowesan.  Rem belakang jadi aktif!

Habis bensin? Gampang!  Digowes saja seperti sepeda ke SPBU terdekat...

*

DKW

DKW atau Dampf Kraft Wagen asal Jerman ini dulu, terutama yang type 50 cc cukup populer disini. Starternya juga masih mempergunakan engkol sepeda. Gowes yuuuuuk! [caption id="attachment_202946" align="aligncenter" width="289" caption="DKW Hummel, 1956 (4.bp.blogsot.com)"]

1349590476142054852
1349590476142054852
[/caption]

*

HMW.

HMW diproduksi di Austria, relatif singkat sejak 1949 sebelum tutup 1960. Produknya cukup banyak dijalanan Jakarta, sebelum punah karena ketiadaan suku cadang [caption id="attachment_202947" align="aligncenter" width="336" caption="HMW, 1957 (admiralcybercycle.com)"]

13495906331821164404
13495906331821164404
[/caption]

*

Zundapp

Yang ini juga bikinan Jerman mulai beredar disini tahun 1951-1952, dengan kapasitas mesin juga  50 cc. Terakhir masuk type yang 100 cc tahun 1965, cukup banyak populasinya, tapi segera tersapu oleh motor Jepang yang lebih kencang larinya..... [caption id="attachment_202948" align="aligncenter" width="346" caption="Zundapp KS100, 1965 (ozinews.blogspot.com)_____"]

13495908051094957795
13495908051094957795
[/caption] _________________________________________________________________________ Ini semua adalah motor yang bermesin kecil.  Yang bensinnya irit tapi ogah lari. Kalau pemiliknya sedang keburu-buru, sang motor akan 'terbang' kalau dipacu di atas kecepatan 50km/jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun