Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Melupakan akun lama yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lansia Bekerja Tak Selalu tentang Kesedihan

27 April 2024   09:55 Diperbarui: 27 April 2024   10:30 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para lansia. (Dokumentasi Pribadi dari Ricky Feri Wiguna dipublikasikan kompas.com)

Dahulu kala, ketika naik angkutan antarkota dan berhenti di pasar atau keramaian, sering lihat lansia masih bekerja. Kala itu yang ada dalam pikiranku adalah rasa kasihan. Sudah menua tapi masih bekerja, lalu di mana anaknya?

Pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan pihak lain sering muncul dalam pikiranku ketika melihat lansia bekerja. Dalam pikirku, lansia adalah waktu yang tepat untuk lebih banyak istirahat. Lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang tersayang.

Dugaanku atau pikiranku kala itu tak selamanya salah. Sebab, masih banyak mereka yang tua harus banting tulang karena yang muda hanya leha-leha. Bahkan, aku menemui fakta ada tua renta yang tetap bekerja atau berburu rupiah, sementara anaknya yang sudah berumah tangga hanya menengadah meminta jatah.

Tapi, dalam beberapa belas tahun terakhir, aku memang mendapatkan fakta lain tentang lansia yang bekerja. Aku pernah dapat cerita dari temanku sendiri. "Aku sudah meminta bapak di rumah saja. Tapi bapak seperti itu. Jika dia tidak kerja di ladang untuk bertanam, dia malah linglung. Memang sudah renta, tapi memang masih bisa, masih kuat. Aku pikir daripada bapak linglung, mending dia bekerja saja di ladang, tanam ini dan itu," katanya padaku satu ketika.

Hasrat untuk bekerja memang kadang berbeda. Mereka yang sudah asyik mendarah daging dengan pekerjaannya, biasanya memang susah lepas sekalipun sudah tua renta. Tentu, yang aku maksud ini adalah pekerjaan yang bukan kantoran. Tapi pekerjaan manajemen diri sendiri seperti di bidang pertanian.  

Kalau pekerjaan kantoran, kalau sudah pensiun ya pensiun saja. Jangan sampai sudah pensiun masih ngebet main ke kantor. Mau ngapain juga? Sebab, ada juga cerita seorang yang sudah pensiun, sering main ke kantor, hanya untuk ngobrol dan cerita tentang masa lalu ketika dia kerja. Haha, kan jadi mengganggu pekerjaan!

Jadi sekali lagi, contohnya adalah petani. Kalau sudah bertani atau berkebun, memang hasrat untuk pensiun nyaris tak ada. Selama masih mampu sepertinya memang masih menikmati. Walaupun kadang orang yang melihat malah kasihan mengapa sudah tua renta masih berpanasan mengurus sawah. Tapi ya begitulah faktanya.

Memang, kadang jika kita melihat dengan kacamata sendiri, ada potensi menyalahkan pihak lain ketika ada lansia yang bekerja. Tapi ada juga fakta lain bahwa lansia bekerja karena mereka justru akan linglung ketika tak bekerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun