Mohon tunggu...
Aidiem
Aidiem Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Visi Jepang Menuju Era Baru, Society 5.0

22 April 2019   16:00 Diperbarui: 23 April 2019   08:47 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang teknologi dan kecanggihannya, sudah pasti Jepang termasuk salah satu otak dunia yang berhasil mewujudkannya. Sebagai negara yang terkenal akan keinovatifan dan etos kerjanya yang tinggi, tak heran jika Jepang masuk dalam jajaran negara pelopor iptek di bumi. Selalu ada saja penemuan apa pun itu, terutama di bidang teknologi, yang tak pernah gagal membuat dunia terpana.

Seperti baru-baru ini saja, misalnya. Di saat negara-negara lain di muka bumi ini masih sibuk-sibuknya menyukseskan era Industri 4.0, Jepang sudah beranjak setingkat lebih maju. Ya, ketika Indonesia sekarang masih sibuk menyongsong dan mempersiapkan segalanya untuk mendukung keberhasilan gerakan Revolusi Industri 4.0, Jepang ternyata sudah mulai melaju ke era Society 5.0.

Langkah Jepang yang sudah menuju ke arah Masyarakat (Society) 5.0 ini tersurat dalam pidato Perdana Menteri Jepang, Sinzo Abe, di pertemuan tahunan World Economic Forum di Davos, Swiss yang dihelat pada pekan ketiga Januari 2019 kemarin. Sinzo Abe menyampaikan visinya mengenai Society 5.0, yaitu tentang masyarakat yang didukung dengan data tanpa batas dan tata kelola data di seluruh dunia untuk meningkatkan pertumbuhan di masa depan. Dalam Society 5.0, fokus utama bukan lagi modal, melainkan data yang saling terhubung dan menggerakkan segala sesuatunya untuk membantu mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan yang kurang beruntung.

Sebenarnya, Jepang sudah terlihat melangkah ke era baru ketika Shinzo Abe memperkenalkan dan mempromosikan "super-smart society" di pameran teknologi CeBIT 2017. Jepang sendiri mulai gencar menyerukan era Society 5.0 karena keadaan masyarakatnya yang memerlukan bantuan teknologi informasi untuk tetap bisa produktif dan memenuhi kebutuhannya dengan mudah. Populasi penduduk Jepang yang terus menurun membuat pemerintah Jepang harus segera melakukan tindakan.

Dikutip dari CNN, 20% dari populasi Jepang adalah lansia berusia di atas 65 tahun, sedangkan angka kelahiran di sana rendah. Tokyo, kota besar dengan penduduk 9 juta jiwa, pada tahun 2017 bahkan menjadi wilayah dengan angka kelahiran terendah dari total 47 prefektur yang ada di Jepang. Menurut laporan Bank Dunia, populasi penduduk Jepang diproyeksikan akan menurun hampir 25% dari tahun 2015--2050.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, pemerintah Jepang segera melangkah ke era Society 5.0. Dalam era yang disebut sebagai "super-smart society" ini, Jepang mengadopsi semua teknologi terkini, seperti kecerdasan buatan (AI), robotik, big data, dan penggunaan drone dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan semua orang.

Dengan jumlah populasi lansia yang cukup tinggi dan populasi usia produktif yang menurun, Jepang otomatis memiliki tantangan untuk memenuhi kebutuhan para lansia, yaitu bagaimana caranya bisa membantu masyarakatnya untuk memiliki sistem perawatan yang mandiri, obat-obatan, dan bantuan untuk tetap mandiri. Selain untuk menjawab permasalahan populasi yang terus menurun, pengembangan teknologi pada era Society 5.0 adalah langkah Jepang untuk memenuhi layanan kesehatan dan pendidikan agar bisa menyentuh daerah-daerah terpencil secara merata.

Bisa dibilang bahwa era Industri 4.0 yang fokus pada otomatisasi bidang industri kini sudah bukan zamannya lagi bagi Jepang. Setelah sekian tahun otomatisasi industri di Jepang sudah berjalan dan berkembang dengan baik, sekarang saatnya bagi Jepang untuk lebih fokus mengembangkan teknologi untuk membantu kehidupan keseharian masyarakat dan lingkungan. Meskipun Indonesia saat ini masih dalam level awal menuju Revolusi Industri 4.0, ada baiknya bidang-bidang fokus di era Society 5.0 juga sudah mulai kita tengok dan pelajari dari sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun